Berbagai Diagnosis Infertilitas Pria dan Wanita

Berbagai Diagnosis Infertilitas Pria dan Wanita

Share

Pasangan yang telah menikah dan tidak dapat hamil, walau telah berhubungan intim selama 12 bulan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, dianggap mengalami masalah infertilitas. Penyebabnya dapat diketahui dengan melakukan diagnosis infertilitas. Untuk mendiagnosis penyebab infertilitas dibutuhkan langkah-langkah pemeriksaan bertahap yang perlu dilakukan oleh suami dan istri karena infertilitas dapat disebabkan oleh salah satu pihak atau keduanya.

Awal pemeriksaan dimulai dari anamnesis atau pengumpulan informasi umum seperti usia pasangan, lama menikah, siklus menstruasi, kondisi kesehatan umum, termasuk riwayat penyakit, dan gaya hidup yang dijalani seperti konsumsi rokok, alkohol, atau obat-obatan lain. 

 

Baca Juga: 3 Faktor Utama Penyebab Infertilitas Wanita

 

Diagnosis Infertilitas Wanita

Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui kondisi alat reproduksi dan gangguan yang ada. Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan yang lazim dilakukan untuk mendiagnosis infertilitas pada wanita:

1. Tes Ovulasi

Tes ovulasi dilakukan untuk menilai tingkat hormon. Kemampuan untuk mengidentifikasi waktu persis terjadinya ovulasi penting bagi wanita yang ingin merencanakan kehamilan. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah tes darah untuk progesteron serum dan tes urin pregnanediol 3-glukoronid, hormon FSH di urin, pengawasan suhu basal tubuh, dan analisis mukus serviks. Untuk evaluasi infertilitas maka pantauan progesteron midsiklus menjadi prioritas.

2. Hysterosalpingography (HSG) 

Hysterosalpingography (HSG) dilakukan untuk menilai kondisi tuba. HSG memasukkan media kontras ke saluran reproduksi melalui vagina untuk memperoleh gambaran kondisi tuba Falopi dan rahim. Jika ada sumbatan di tuba maka dapat terdiagnosis dan bahkan sekaligus diterapi agar kembali terbuka salurannya.

3. Ovarian Reserve Testing

Ovarian reserve testing dilakukan untuk memeriksa kualitas dan kuantitas telur. Berkurangnya jumlah ovum atau sel telur terjadi seiring meningkatnya usia dan lebih bermakna setelah usia 37 tahun. Oleh karena itu ovarian reserve test sering dilakukan pada diagnosis infertilitas untuk melihat kondisi ovum saat itu. Beberapa tes hormon dilakukan sebagai stimulasi dan juga digunakan USG untuk memeriksa volume ovarium dan jumlah folikel antral.

4. USG Pelvis

USG pelvis, yaitu area perut dan panggul, dilakukan untuk melihat kondisi rahim dan mendapatkan informasi penyebab infertilitas yang mungkin disebabkan adanya kelainan pada rahim. Informasi yang dapat diperoleh antara lain adalah ketebalan dan tampilan endometrium serta bentuk rahim. Dari tuba dapat dilihat apakah ada pembengkakan atau hidrosalping. Ovarium juga bisa dinilai, bentuk, ukuran, dan ada atau tidaknya kista.

5. Tes Hormon Lain 

Tes hormon lain seperti hormon tiroid dan hormon pituitari juga bisa dilakukan sebagai diagnosis infertilitas wanita. Hormon dapat memengaruhi fertilitas sehingga dapat dilakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan.

6. Laparoskopi

Laparoskopi dilakukan untuk diagnosis infertilitas wanita jika dibutuhkan untuk mencari endometriosis, perlekatan, sumbatan, atau kelainan pada tuba, ovarium, dan rahim.

7. Tes Genetik

Pemeriksaan lain yang jarang dilakukan adalah tes genetik untuk membantu menentukan apakah ada perubahan pada gen penyebab infertilitas.

 

Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Infertilitas Pria

 

Diagnosis Infertilitas Pria

Untuk diagnosis infertilitas pria dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti:

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik alat reproduksi laki-laki termasuk penis dan testis dapat menemukan kelainan seperti varikokel, undescended testis, infeksi, kista epididimis, hidrokel testis, kondiloma. Juga deksripsi keadaan prostat melalui pemeriksaan rektum.  

2. Analisis Sperma

Analisis ini berupa deskripsi motilitas, morfologi, dan konsentrasi sperma dalam cairan semen.

3. Tes Genetik

Walau jarang terjadi, dapat dilakukan tes genetik untuk mencari mutasi gen tertentu penyebab infertilitas.

Hasil dari pemeriksaan-pemeriksaan di atas dapat memberikan gambaran penyebab infertilitas kedua belah pihak agar dapat digunakan dalam menyusun tata laksana yang tepat bagi pasangan dalam terapi infertilitas.

Konsultasikan kesehatan orang terkasih Anda bersama Kavacare. Hubungi Kavacare Support di nomor 0811 – 1446 – 777 untuk mendapatkan telekonsultasi dengan dokter, perawat homecare terbaik, atau kunjungan dokter ke rumah.

Sumber:

  1. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/female-infertility/diagnosis-treatment/drc-20354313 
  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5689497/
  3. https://academic.oup.com/humrep/article/15/3/723/2915479
  4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3276943/
  5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3991407/

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare