Donor Darah: Cara, Manfaat, dan Prosedur Lengkap

Donor Darah: Cara, Manfaat, dan Prosedur Lengkap

Share

Banyak situasi yang menyebabkan seseorang membutuhkan transfusi darah. Contohnya kecelakaan, transplantasi organ, thalasemia, dan kondisi-kondisi medis lainnya. Maka untuk memenuhi kebutuhan darah dan menyelamatkan nyawa, kegiatan donor darah sangat diperlukan. Donor darah tidak hanya menolong orang lain, pendonor pun bisa merasakan manfaatnya.

Berikut berbagai syarat dan manfaat donor darah yang telah dirangkum Kavacare.

Apa Itu Donor Darah?

Donor darah adalah prosedur pengambilan darah yang dilakukan secara sukarela. Prosedur ini berkaitan dengan transfusi darah dan dapat membantu menyelamatkan nyawa. Prosedur donor darah dianggap sebagai langkah vital untuk menangani berbagai kondisi klinis. Terutama pada kasus anemia dan kehilangan darah.

Ada beberapa jenis donor darah, setiap jenisnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan medis yang berbeda.

1. Donor Darah Utuh

Biasanya Anda diminta mendonorkan sekitar setengah liter darah. Dalam setengah liter darah tersebut, terdapat sel darah merah dan putih, keping darah, dan plasma darah. Darah yang didapatkan dari proses donor darah utuh umumnya ditransfusikan pada pasien kecelakaan dan pasien yang membutuhkan prosedur operasi.

Metode donor ini adalah yang paling banyak dan mudah dilakukan. Darah utuh bisa disimpan selama 21 – 35 hari. Anda bisa melakukan jenis donor ini setiap 56 hari sekali.

2. Donor Keping Darah

Keping darah adalah komponen sel darah yang membantu menghentikan atau mencegah perdarahan. Keping darah dibuat di tulang sumsum dan jika didonorkan hanya bisa disimpan selama 5 hari.

Keping darah yang didonorkan umumnya digunakan untuk pasien yang menjalani prosedur operasi, transplantasi, dan membantu perawatan kemoterapi pada pasien kanker. Donor keping darah bisa dilakukan setiap 7 hari sekali.

3. Donor Plasma Darah

Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan. Plasma darah bertugas untuk membawa air dan berbagai nutrisi ke jaringan-jaringan tubuh. Donor plasma darah dibutuhkan untuk perawatan pasien luka bakar dan pengidap kelainan darah.

Plasma darah yang didonorkan bisa disimpan hingga 1 tahun. Jika memenuhi persyaratan, Anda bisa mendonorkan plasma darah setiap 28 hari sekali.

4. Donor Sel Merah Ganda

Donor sel merah ganda hanya mengambil sel-sel darah merah tanpa komponen darah lainnya. Sel merah ganda dibutuhkan untuk perawatan pasien kecelakaan, prosedur operasi, anemia, kehilangan darah, dan kelainan darah.

Masa simpan sel merah ganda yang didonorkan adalah 42 hari. Anda bisa melakukan donor sel merah ganda setiap 112 hari sekali.

 

Baca Juga Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

 

Manfaat Donor Darah

Donor darah dilakukan untuk menolong sesama. Manfaat utama donor darah adalah membantu mereka yang membutuhkan transfusi darah. Namun donor darah juga bermanfaat untuk mereka yang melakukan donor.

1. Membantu Pasien dengan Kondisi Medis Tertentu

Tidak ada pengganti untuk kebutuhan darah. Setiap tahunnya jutaan orang membutuhkan transfusi darah. Ada yang membutuhkan transfusi saat operasi, korban kecelakaan yang mengalami perdarahan hebat, atau penyakit-penyakit lainnya. Maka untuk memenuhi kebutuhan medis tersebut, donor darah harus dilakukan.

Kondisi yang membutuhkan transfusi darah antara lain:

  • Pasien pengidap anemia, dengan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin di bawah 10 g/dL. Termasuk pasien yang mengalami gejala anemia seperti takikardi, lemas, dan sesak napas.
  • Jika pemeriksaan menunjukkan kadar hemoglobin di bawah 8 g/dL walau pasien tidak bergejala.
  • Perdarahan organ pencernaan atau dalam kondisi kritis dengan kadar hemoglobin 7 g/dL.
  • Pasien dengan penyakit jantung koroner, pada kadar hemoglobin 8 g/dL.
  • Pasien yang menjalani operasi ortopedi dengan kadar hemoglobin 8 g/dL.
  • Perdarahan aktif atau perdarahan akut.

2. Memeriksa Kondisi Kesehatan

Bagi pendonor, melakukan donor darah bisa membantu mendeteksi masalah kesehatan karena bagian dari prosedur donor darah adalah pemeriksaan fisik. Walau pemeriksaan yang dilakukan tidak mendalam, ini bisa membantu pendonor mendeteksi indikasi masalah kesehatan seperti anemia serta kondisi abnormal tekanan darah.

Pemeriksaan yang dilakukan adalah pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jatung. Akan dicek pula kadar hemoglobin dan zat besi. Jika pada pemeriksaan ini hasilnya terdapat masalah kesehatan, calon pendonor tidak diperbolehkan mendonorkan darah. Namun hasil pemeriksaan ini bisa dijadikan langkah awal untuk mendapat perawatan pada masalah kesehatan yang terdeteksi.

3. Membantu Menjaga Berat Badan

Salah satu rangkaian pemeriksaan calon pendonor adalah menimbang berat badan. Prosedur ini kemungkinan bisa membantu mendeteksi obesitas pada calon pendonor. Selain obesitas, calon pendonor yang berat badannya terlalu rendah juga bisa terdeteksi. Masalah-masalah berat badan ini kemudian bisa ditindaklanjuti.

4. Membantu Menjaga Kesehatan Jantung

Rutin mendonorkan darah berpotensi membantu menjaga kesehatan jantung. Ini karena donor darah kemungkinan mengurangi kekentalan darah, sehingga darah lebih mudah mengalir. Kemudian aliran darah yang lancar ini dikaitkan dengan berkurangnya profil lipid atau risiko penyakit jantung koroner.

Seiring waktu, jika Anda rutin mendonorkan darah kemungkinan bisa memperbaiki aliran darah. Aliran darah yang lebih baik dapat mencegah terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah dan mengurangi risiko sumbatan pembuluh darah.

Syarat Donor Darah

Secara umum, calon pendonor harus memenuhi beberapa syarat:

  • Kondisi kesehatan baik, secara jasmani maupun rohani
  • Setidaknya berusia 16 atau 17 tahun, tergantung perundangan kesehatan yang berlaku. Di Indonesia, usia yang diperbolehkan donor darah adalah 17 – 60 tahun. Jika Anda rutin donor darah, maka batas usia naik menjadi 65 tahun dan tergantung pertimbangan dokter
  • Berat badan minimal 45 kilogram
  • Tekanan darah normal (sistolik 100 – 180, diastolik 70 – 100)
  • Kadar sel darah merah atau hemoglobin tidak kurang dari 12,5 – 17,0 g/dL
  • Rentang waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah, interval waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan.

Sementara, kondisi yang dilarang untuk mendonorkan darah adalah:

  • Menyalahgunakan obat-obatan terlarang.
  • Mereka dengan hasil tes HIV positif.
  • Mengidap hepatitis sejak usia 11 tahun.
  • Hasil tes serologi positif sifilis.
  • Melakukan hubungan seksual sesama laki-laki dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
  • Pekerja seks komersial.
  • Mengidap penyakit Chagas.
  • Mengonsumsi Tegison untuk kondisi psoriasis.
  • Memiliki faktor risiko penyakit Creutzfeldt-Jakob.
  • Memiliki faktor risiko bawaan masalah pembekuan darah.

 

Baca Juga Kenali 8 Jenis Cek Darah dan Fungsinya

 

Persiapan Sebelum Donor Darah

Sebelum donor darah, beberapa persiapan bisa dilakukan, seperti:

  • Cukup tidur di malam sebelum Anda mendonorkan darah
  • Mengonsumsi makan-makanan sehat, hindari makanan berlemak tinggi
  • Minum cukup air putih
  • Periksa apakah obat-obatan yang Anda konsumsi dalam jangka waktu dekat bisa menyebabkan Anda dilarang menonorkan darah. Contohnya jika Anda hendak mendonorkan keping darah, setidaknya 2 hari sebelum prosedur Anda tidak boleh mengonsumsi aspirin
  • Gunakan pakaian dengan lengan mudah digulung.

Anda akan melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. Dalam pemeriksaan, Anda akan diminta untuk mengisi formulir yang berisi beberapa pertanyaan, termasuk mengenai perilaku Anda yang kemungkinan berisiko tinggi menyebabkan infeksi menular melalui darah.

Selain itu akan dilakukan pengambilan sampel darah. Sampel ini digunakan untuk pemeriksaan kadar hemoglobin. Jika hasilnya termasuk normal, Anda bisa mendonorkan darah. Sampel darah tersebut juga digunakan untuk memastikan golongan dan rhesus darah yang Anda miliki.

Proses Donor Darah

Langkah-langkah donor darah biasanya sebagai berikut:

  1. Anda diminta duduk atau berbaring dengan lengan diluruskan. Biasanya disediakan dudukan untuk lengan
  2. Pengikat khusus atau tourniquet akan diikat pada lengan bagian atas, ini dilakukan untuk membantu darah mengalir dan lebih mudah menemukan pembuluh darah
  3. Kulit bagian dalam siku akan disterilkan
  4. Jarum steril akan dimasukkan ke pembuluh darah di lengan. Jarum ini terhubung dengan selang plastik dan kantung darah
  5. Jika posisi jarum sudah sesuai, Anda akan diminta mengepal dan membuka telapak tangan beberapa kali. Beberapa tetes darah akan diambil lebih dulu untuk diperiksa
  6. Darah dibiarkan mengalir masuk ke kantung darah, biasanya sebanyak setengah liter. Untuk mencapai volume darah yang dibutuhkan, umumnya butuh waktu sekitar 10 menit
  7. Setelah selesai, jarum akan dicabut. Bekas jarum akan ditutup dengan plester.

Selain metode di atas, proses donor darah juga bisa dilakukan dengan cara apheresis. Jika Anda mendonorkan darah dengan apheresis, Anda akan dihubungkan dengan mesin khusus yang dapat memisahkan komponen-komponen darah. Proses ini memungkinkan lebih dari satu komponen darah yang terkumpul. Prosedur apheresis ini memakan waktu hingga 2 jam.

Apa yang Harus Diperhatikan Setelah Donor Darah?

Biasanya Anda akan diobservasi selama 15 menit setelah donor darah. Anda diminta untuk menunggu di area khusus untuk beristirahat dan mengonsumsi makanan ringan.

Setelah donor darah, sebaiknya minum lebih banyak cairan dan konsumsi makanan tinggi zat besi. Hindari melakukan aktivitas fisik berat setidaknya selama 5 jam. Jika Anda merasa pusing, segera berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi.

Jaga agar plester dan kasa yang digunakan untuk menutup bekas jarum tetap kering setidaknya selama 5 jam. Tekan area plester jika bekas luka masih berdarah. Jika terjadi memar, kompres dingin area luka secara teratur dalam kurun waktu 24 jam.

Segera hubungi PMI atau penyelenggara donor darah jika Anda lupa menginformasikan hal penting terkait riwayat kesehatan, serta jika dalam kurun waktu 48 jam setelah donor darah Anda positif COVID-19.

Jangan tunda hubungi dokter jika Anda mengalami gejala masalah kesehatan setelah donor darah, contohnya demam.

Punya pertanyaan seputar donor darah? Anda bisa berkonsultasi dengan layanan telekonsultasi dokter dari homecare Kavacare. Hubungi Kavacare Support melalui Whatsapp di nomor 0811-1446-777. Anda juga bisa mendapatkan layanan cek darah di rumah bersama Kavacare. Hubungi kami hari ini!

SUMBER:

  1. Blood donation. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/blood-donation/about/pac-20385144 diakses 9 Juni 2023
  2. Blood Transfusion. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499824/ diakses 9 Juni 2023
  3. Blood Donation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525967/ diakses 9 Juni 2023
  4. Types of Donation. https://thebloodconnection.org/about-blood/donation/ diakses 9 Juni 2023
  5. Donating blood: Advantages, disadvantages, and procedure. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319366 diakses 9 Juni 2023
  6. 4 Health Benefits of Blood Donation. https://www.health.com/mind-body/4-unexpected-benefits-of-donating-blood diakses 9 Juni 2023
  7. FAQ Donor Darah Sukarela. https://ayodonor.pmi.or.id/?page=faq diakses 9 Juni 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare