Transfusi Darah: Manfaat dan Prosedur Lengkap

Transfusi Darah: Manfaat dan Prosedur Lengkap

Share

Transfusi darah yaitu kegiatan menyediakan darah atau komponen darah jika Anda kehilangan darah selama operasi,  akibat cedera, atau memiliki kondisi medis tertentu yang mempengaruhi darah atau komponennya.

Darah biasanya berasal dari para donor. Bank darah dan penyedia layanan kesehatan akan memastikan transfusi darah berjalan secara aman, dengan risiko yang rendah.

Simak iformasi selengkapnya mengenai prosedur medis ini!

Apa Itu Transfusi Darah?

Transfusi darah adalah prosedur medis yang melibatkan pemberian darah atau komponen darah kepada seseorang yang membutuhkannya. Darah yang diberikan dapat berasal dari donor yang sehat atau dari bank darah.

Transfusi darah biasanya dilakukan untuk menggantikan darah yang hilang akibat cedera, operasi, atau kondisi medis tertentu, atau untuk mengatasi gangguan darah seperti anemia atau gangguan pembekuan darah.

Ini adalah prosedur yang vital dalam pengobatan banyak kondisi medis, dan telah menjadi bagian penting dalam praktek medis modern. Penting untuk dicatat bahwa transfusi darah bukanlah tindakan yang tanpa risiko dan keputusan untuk memberikannya harus didasarkan pada evaluasi medis yang cermat serta perhitungan manfaat dan risiko yang tepat.

Jenis-Jenis Transfusi Darah

Berikut adalah beberapa jenis transfusi darah yang umum dilakukan:

1. Transfusi Darah Utuh

Ini adalah jenis transfusi di mana seluruh darah diberikan kepada penerima, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Transfusi darah utuh umumnya dilakukan dalam kasus kehilangan darah besar, seperti cedera trauma atau selama operasi besar.

2. Transfusi Sel Darah Merah

Dalam transfusi ini, hanya sel darah merah yang diberikan kepada penerima. Ini biasanya dilakukan untuk mengatasi anemia atau kekurangan sel darah merah akibat penyakit atau kondisi medis tertentu.

3. Transfusi Trombosit

Trombosit adalah komponen darah yang berfungsi untuk membantu dalam pembekuan darah. Transfusi trombosit dilakukan untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam darah, terutama pada pasien dengan gangguan pembekuan darah atau yang sedang menjalani terapi kanker.

4. Transfusi Plasma

Transfusi plasma adalah prosedur yang dilakukan untuk mengatasi gangguan pembekuan darah atau kekurangan faktor koagulasi tertentu. Misalnya, pada pasien dengan kondisi seperti gagal hati atau kekurangan faktor pembekuan. Plasma adalah bagian cair dari darah yang mengandung air, protein, garam, dan nutrisi penting lainnya.

5. Transfusi Granulosit

Transfusi granulosit dapat diberikan kepada pasien dengan gangguan kekebalan tubuh atau yang memiliki jumlah granulosit yang rendah akibat kondisi medis tertentu. Granulosit adalah jenis sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, terutama dalam melawan infeksi bakteri.

 

Baca Juga Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

 

Kapan Membutuhkan Transfusi Darah?

Tujuan dan manfaat transfusi darah antara lain: 

  • Meningkatkan kadar Hemoglobin (Hb)
  • Mengganti kehilangan plasma darah, misalnya pada luka bakar
  • Mengganti darah yang hilang karena pendarahan, misalnya pendarahan saat melahirkan, atau operasi besar yang menyebabkan banyak pendarahan
  • Mencegah dan mengatasi pendarahan karena kelainan / kekurangan komponen darah , misalnya pada penderita thalasemia

Berikut adalah beberapa kondisi medis di mana seseorang mungkin memerlukan transfusi darah, antara lain:

1. Kehilangan Darah dengan Volume yang Besar

Transfusi darah umumnya dibutuhkan ketika seseorang kehilangan banyak darah akibat cedera, operasi, atau kondisi medis seperti pendarahan hebat karena trauma atau perdarahan selama persalinan. Selain itu, cedera parah seperti kecelakaan mobil, kecelakaan kerja, atau kekerasan fisik juga bisa menyebabkan kehilangan darah yang signifikan dan memerlukan transfusi darah.

2. Anemia Berat

Anemia yang parah atau kekurangan sel darah merah yang signifikan bisa memerlukan transfusi darah untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan meningkatkan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

3. Kanker atau Terapi Kanker

Beberapa jenis kanker atau terapi kanker seperti kemoterapi bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah, yang memerlukan transfusi darah untuk menggantikan sel darah yang hilang.

4. Gangguan Darah

Gangguan darah genetik seperti talasemia, anemia sel sabit, atau leukemia akut dapat mengakibatkan penurunan jumlah sel darah atau gangguan fungsi sel darah, yang mungkin memerlukan transfusi darah secara berkala.

5. Operasi dan Prosedur Medis

Beberapa operasi besar atau prosedur medis yang kompleks sering kali memerlukan transfusi darah sebagai bagian dari perawatan, terutama jika ada risiko kehilangan darah yang signifikan selama prosedur tersebut.

6. Kondisi Medis Kronis

Beberapa kondisi medis kronis seperti gagal ginjal, gagal jantung, atau penyakit hati yang parah dapat menyebabkan anemia atau komplikasi lain yang memerlukan transfusi darah sebagai bagian dari manajemen penyakit.

 

Baca Juga Transplantasi Sumsum Tulang: Prosedur, Risiko, dan Estimasi Biaya [2024]

 

Persiapan Sebelum Transfusi Darah

Sebelum dilakukan transfusi darah, ada beberapa langkah dan persiapan yang harus dilakukan. Darah Anda akan diuji sebelum transfusi untuk menentukan apakah golongan darah Anda adalah A, B, AB, atau O. 

Selain itu, juga dilakukan pengecekan rhesus darah Anda, apakah darah Anda memiliki rhesus positif atau rhesus negatif. Darah yang didonasikan kepada Anda harus kompatibel dengan golongan darah Anda. 

Beritahu penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda pernah mengalami reaksi terhadap transfusi darah di masa lalu.

Bagaimana Prosedur Transfusi Darah?

Setelah persiapan dan pengecekan sudah selesai dilakukan, maka transfusi darah bisa dilakukan. Sebuah saluran intravena (IV) dengan jarum dimasukkan ke dalam salah satu pembuluh darah Anda.

Kantong darah dari pendonor yang telah disimpan dalam tas plastik akan memasuki aliran darah Anda melalui saluran intravena (IV). Anda akan duduk atau berbaring selama prosedur ini, yang biasanya memakan waktu 1-4 jam.

Seorang perawat akan memantau Anda sepanjang prosedur dan mengukur tekanan darah, suhu, dan denyut jantung Anda. Beritahu perawat segera jika Anda mengalami beberapa efek samping berikut.

  • Demam
  • Menggigil
  • Nyeri dada atau punggung
  • Sesak nafas
  • Penurunan kesadaran
  • Gatal yang tidak biasa

Pascaprosedur Transfusi Darah

Setelah proses transfus selesai, maka jarum dan saluran intravena akan dilepas. Anda mungkin mengalami memar di sekitar lokasi jarum. Namun, memar ini seharusnya hilang dalam beberapa hari.

Hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat jika Anda mengalami sesak napas, nyeri dada, atau nyeri punggung dalam beberapa hari setelah transfusi darah.

Punya pertanyaan seputar transfusi darah? Temukan jawabannya dari tim homecare Kavacare! Hubungi kami di nomor Whatsapp 0811-1446-777 dan mulai konsultasi hari ini dari rumah Anda.

Sumber: 

  1. Blood Transfusion https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/blood-transfusion/about/pac-20385168 Diakses pada 19 Maret 2024
  2. Blood Transfusion https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/14755-blood-transfusion Diakses pada 19 Maret 2024
  3. Blood Transfusion https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499824/ Diakses pada 19 Maret 2024
  4. Transfusi Darah https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2363/transfusi-darah Diakses pada 19 Maret 2024
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare