5 Gangguan Endokrin dan Penanganannya

5 Gangguan Endokrin dan Penanganannya

Share

Gangguan endokrin adalah kondisi medis yang terjadi akibat ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Hormon adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dan bertanggung jawab untuk mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, dan respons imun.

Ketidakseimbangan hormon dapat terjadi ketika kelenjar endokrin tidak berfungsi dengan baik atau produksi hormon terganggu. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, tergantung pada jenis hormon yang terlibat dan seberapa serius ketidakseimbangan tersebut.

Berikut beberapa jenis gangguan endokrin yang umum:

Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus adalah gangguan endokrin yang terjadi ketika kadar glukosa atau gula darah dalam tubuh terlalu tinggi. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk membantu tubuh mengubah glukosa menjadi energi.

Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan organ, masalah jantung, dan kerusakan saraf.

Gejala Diabetes Mellitus

  • Sering buang air kecil
  • Sering kehausan 
  • Sering lapar
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Lelah
  • Pandangan kabur
  • Luka sulit sembuh.

Penanganan

Penanganan diabetes mellitus tergantung pada jenis diabetes dan tingkat keparahannya. Pada diabetes tipe 1, perawatan melibatkan injeksi insulin atau penggunaan pompa insulin untuk mengontrol gula darah. Pada diabetes tipe 2, penanganan dapat meliputi perubahan gaya hidup seperti diet sehat dan olahraga, obat oral, dan terapi insulin jika diperlukan.

 

Baca Juga: Panduan Penggunaan Insulin

 

Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah gangguan endokrin yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur jumlah cairan yang dikeluarkan oleh ginjal. Hal ini menyebabkan produksi urin yang berlebihan dan rasa haus yang berlebihan karena hormon ADH yang kurang diproduksi.

Jika tidak diobati, diabetes insipidus dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, masalah elektrolit, dan masalah kesehatan yang lebih serius.

Gejala Diabetes Insipidus

  • Sering buang air kecil
  • Rasa haus yang berlebihan
  • Mulut kering
  • Dehidrasi
  • Gangguan tidur

Penanganan

Penanganan diabetes insipidus melibatkan penggantian hormon vasopresin dengan obat-obatan seperti desmopressin atau terlipressin. Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi produksi urin dan mengurangi rasa haus. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menghindari minuman berkafein dan alkohol, serta meningkatkan asupan air juga dapat membantu mengurangi gejala.

Dalam beberapa kasus, diabetes insipidus dapat disebabkan oleh tumor atau cedera pada otak atau kelenjar hipofisis. Dalam kasus seperti ini, perawatan melibatkan pengobatan tumor atau operasi untuk memperbaiki kerusakan pada otak atau kelenjar hipofisis.

Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala diabetes insipidus. Dokter dapat membantu melakukan diagnosis dan menentukan perawatan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut. Perawatan yang tepat dan pengelolaan yang baik dapat membantu mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

 

Baca Juga: Bagaimana Perawatan Diabetes Insipidus yang Tepat?

 

Hipertiroid & Hipotiroid

Hipertiroid dan hipotiroid adalah dua gangguan endokrin yang terkait dengan tiroid, kelenjar yang terletak di leher dan berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Hipertiroid terjadi ketika tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, sedangkan hipotiroid terjadi ketika tiroid menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid.

Salah satu penyebab hipertiroid adalah penyakit Graves, yaitu kondisi autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, mengakibatkan produksi hormon tiroid yang berlebihan. Sedangkan penyebab hipotiroid meliputi tiroiditis, yaitu peradangan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan produksi hormon tiroid menurun.

Gejala

Gejala hipertiroid antara lain

  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Detak jantung cepat
  • Kegelisahan
  • Tremor
  • Keringat berlebihan
  • Diare
  • Gangguan menstruasi pada wanita. 

Sedangkan gejala hipotiroid meliputi:

  • Kelelahan
  • Berat badan bertambah
  • Depresi
  • Kulit kering
  • Rambut rontok
  • Sembelit
  • Masalah menstruasi pada wanita.

Penanganan

Penanganan hipertiroid melibatkan penggunaan obat-obatan antitiroid seperti methimazole atau propylthiouracil untuk mengurangi produksi hormon tiroid. Jika obat tidak efektif, dokter dapat merekomendasikan terapi radioiodine untuk menghancurkan sel-sel kelenjar tiroid yang memproduksi hormon berlebih. Operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat kelenjar tiroid.

Sementara itu, penanganan hipotiroid melibatkan penggantian hormon tiroid dengan obat seperti levothyroxine. Dosis obat akan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan pemeriksaan darah rutin untuk memantau kadar hormon tiroid.

PCOS

Penyebab pasti dari PCOS masih belum diketahui, tetapi faktor-faktor seperti keturunan, obesitas, resistensi insulin, dan gangguan hormonal dapat memainkan peran penting dalam pengembangan kondisi ini.

Gejala PCOS yang paling umum adalah:

  • Gangguan menstruasi, seperti menstruasi yang tidak teratur, menstruasi yang sangat berat, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali
  • Jerawat
  • Pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh
  • Penurunan kualitas kulit
  • Kelelahan
  • Penambahan berat badan yang sulit dikendalikan.

Penanganan

Penanganan PCOS dapat melibatkan beberapa pendekatan, tergantung pada gejala dan kondisi individu. Beberapa metode pengobatan yang dapat direkomendasikan oleh dokter antara lain:

  • Perubahan gaya hidup: Ini dapat meliputi penurunan berat badan, mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengelola stres.
  • Obat-obatan: Obat-obatan seperti metformin, antiandrogen, dan kontrasepsi hormonal dapat membantu mengatur hormon dan meningkatkan ovulasi.
  • Fertilisasi In-Vitro (IVF): Ini adalah prosedur reproduksi terbantu yang dapat membantu pasangan yang mengalami kesulitan hamil akibat PCOS.
  • Pembedahan: Pembedahan mungkin direkomendasikan jika kondisi PCOS mengakibatkan endometriosis atau gangguan serius lainnya.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mencurigai Anda menderita PCOS. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan menentukan strategi pengobatan yang tepat untuk gejala dan kondisi individu. Dengan pengobatan yang tepat dan manajemen yang baik, PCOS dapat diatasi dan pasien dapat hidup dengan kualitas hidup yang baik.

 

Baca Juga: 3 Gejala Utama dan Perawatan PCOS

 

Akromegali

Akromegali adalah sebuah kondisi medis yang disebabkan oleh kelebihan produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan pada masa dewasa. Kelebihan hormon ini menyebabkan pertumbuhan berlebih pada jaringan tulang dan jaringan lunak tubuh.

Penyebab akromegali adalah tumor jinak pada kelenjar pituitari, yang menghasilkan hormon pertumbuhan secara berlebihan. Tumor ini dapat membesar dan menekan jaringan di sekitarnya, sehingga mengganggu produksi hormon normal di kelenjar pituitari.

Gejala

Gejala awal akromegali biasanya tidak terlalu mencolok dan berkembang secara perlahan-lahan, sehingga sering kali sulit untuk didiagnosa. Gejala awal yang dapat muncul antara lain

  • Perubahan bentuk wajah, kaki, dan tangan yang membesar
  • Sakit kepala
  • Keringat berlebihan

Pada tahap yang lebih lanjut, gejala dapat termasuk:

  • Perubahan suara
  • Gangguan tidur
  • Gangguan penglihatan
  •  Nyeri sendi.

Penanganan

Penanganan akromegali melibatkan pengobatan dan operasi. Terapi obat-obatan dapat digunakan untuk menghambat produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan dan memperbaiki gejala. Beberapa obat yang digunakan meliputi octreotide dan lanreotide.

Operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat tumor dan memulihkan fungsi normal kelenjar pituitari. Prosedur ini disebut dengan transsphenoidal surgery, di mana dokter menggunakan endoskop untuk memasukkan instrumen kecil ke dalam rongga hidung untuk mencapai kelenjar pituitari.

Karena akromegali seringkali sulit didiagnosis, penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika mereka mencurigai mengalami gejala yang terkait dengan kondisi ini. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan pemeriksaan pencitraan untuk mendiagnosis akromegali dan menentukan strategi pengobatan yang tepat. Dengan penanganan yang tepat, pasien dengan akromegali dapat hidup dengan kualitas hidup yang baik.

Tips Cara Mengurangi Risiko Gangguan Endokrin

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan endokrin antara lain:

  • Menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, rutin berolahraga, serta menghindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Mengelola stres dengan baik, karena stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dan memicu gangguan endokrin.
  • Menjaga berat badan yang sehat, karena kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes dan gangguan hormonal lainnya.
  • Menghindari paparan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida, herbisida, dan bahan kimia industri, karena dapat mengganggu keseimbangan hormonal.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga atau gejala yang mencurigakan terkait dengan gangguan endokrin.
  • Mengonsumsi obat-obatan dan suplemen sesuai rekomendasi dokter, karena beberapa obat dan suplemen tertentu dapat memengaruhi keseimbangan hormonal.

Dengan menjaga kesehatan secara keseluruhan dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, seseorang dapat mengurangi risiko terkena gangguan endokrin dan menjaga keseimbangan hormonal yang sehat dalam tubuh.

Gangguan endokrin dapat mempengaruhi banyak aspek kesehatan tubuh dan memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang gejala, penyebab, dan prosedur penanganannya, serta tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko terkena gangguan endokrin dan menjaga kesehatan hormonal yang optimal.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika memiliki gejala atau kondisi yang mencurigakan terkait dengan gangguan endokrin.

 

Baca Juga: Kapan Waktu Olahraga yang Tepat? Ini Jawabannya!

 

Kapan Harus Ke Dokter?

Anda disarankan untuk segera berobat ke dokter apabila mengalami gejala gangguan endokrin yang signifikan. Beberapa gejala umum gangguan endokrin adalah sebagai berikut:

  • Kelelahan
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Sakit kepala terus-menerus
  • Rambut rontok
  • Perubahan suara
  • Muntah atau mual
  • Noda darah dalam urin dan feses
  • Sering sakit perut karena perubahan gerakan usus
  • Penurunan kesadaran atau gelisah
  • Sesak nafas

Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan menghubungi Kavacare di nomor 0811 – 1446 – 777 jika Anda memiliki gejala yang dikhawatirkan sebagai gangguan endokrin. Dapatkan informasi medis secara lebih akurat serta layanan home care yang dipersonalisasi dari tenaga medis Kavacare yang profesional dan terpercaya. Hubungi kami sekarang untuk mulai sesi telekonsultasi gratis Anda.

Sumber:

  1. Endocrine Disorders. https://www.farnorthsurgery.com/blog/endocrine-disorders-causes-risk-factors-and-prevention. Diakses 27 April 2023. 
  2. Endocrine Library. https://www.endocrine.org/patient-engagement/endocrine-library. Diakses 27 April 2023. 
  3. Endocrine Diseases. https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases. Diakses 27 April 2023. 
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare