8 Ciri-ciri Baby Blues, Pernah Merasakannya?

8 Ciri-ciri Baby Blues, Pernah Merasakannya?

Share

Anda pasti pernah mendengar sindrom baby blues yang melanda Ibu setelah melahirkan. Setidaknya 70 hingga 80 persen wanita yang baru saja menjadi Ibu dapat mengalami baby blues setelah melahirkan. 

Sayangnya, ciri-ciri baby blues seringkali dianggap remeh dan diabaikan begitu saja. Masih banyak yang menganggap sindrom ini sebagai gejala stres biasa. Padahal, baby blues yang tidak ditangani dengan baik bisa berkembang menjadi kondisi depresi yang lebih parah.

Pada artikel ini, Kavacare telah merangkum seputar baby blues syndrome pada Ibu dan ciri-ciri baby blues. Untuk informasi selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Baby Blues?

Sindrom baby blues adalah perubahan mood atau suasana hati seorang Ibu yang cepat berubah dalam satu waktu – seperti marah, sedih, kesal yang terus berganti dengan jarak waktu yang pendek setelah melahirkan.

Penyebab pasti dari baby blues sendiri belum diketahui sampai saat ini. Hal ini diduga terkait dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan serta saat bayi telah lahir. Perubahan hormonal ini mampu menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang mengakibatkan depresi.

Banyak juga hal yang perlu disesuaikan setelah kelahiran bayi. Misalnya, gangguan tidur atau jam tidur yang berubah secara drastis, perubahan rutinitas dan kegiatan sehari-hari, serta emosi dari pengalaman melahirkan. Hal-hal tersebut dapat berkontribusi dalam perubahan emosi dan suasana hati Ibu baru.

Ciri-ciri Baby Blues

Infografis Ciri-Ciri Baby Blues Kavacare
Infografis Ciri-Ciri Baby Blues Kavacare

 

Gejala baby blues akan menyerang dengan kuat dalam kurun waktu empat hingga lima hari setelah melahirkan, namun tidak jarang dapat terdeteksi secara dini.

Adapun ciri-ciri baby blues yaitu:

  1. Merasa emosional dan mudah menangis tanpa alasan yang jelas
  2. Mudah merasa tersinggung atau sensitif
  3. Muncul rasa cemas dan gelisah berlebih
  4. Menjadi tidak sabaran dan mudah marah
  5. Mudah merasa lelah
  6. Insomnia (bahkan saat bayi sedang tidur)
  7. Konsentrasi buruk
  8. Perubahan suasana hati yang cepat dan signifikan.

Gejala atau ciri-ciri baby blues ini umumnya terjadi selama beberapa menit hingga beberapa jam setiap hari. Gejala-gejala ini akan berkurang dan hilang dalam waktu empat belas hari setelah melahirkan.

Namun, apabila Anda merasa gejala tersebut terus datang setiap hari dan mengganggu aktivitas, tidak ada salahnya Anda mencari bantuan dan berkonsultasi dengan para ahli.

Bagaimana Cara Menangani Baby Blues?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani baby blues, antara lain:

1. Tidur yang Cukup

Salah satu cara meringankan baby blues yakni dengan waktu tidur yang cukup. Anda dapat mencuri waktu tidur saat bayi tertidur, menyempatkan tidur saat bayi sedang bersama Ayah atau anggota keluarga lainnya, atau saat Anda sedang melakukan pijat relaksasi yang dipanggil ke rumah.

Bila perlu, konsultasikan juga dengan dokter bagaimana cara memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas.

2. Makan yang Cukup dan Cari Udara Segar

Konsumsi menu makanan sehat dan penuhi nutrisi tubuh Anda agar hormon tubuh kembali normal. Anda bisa mengonsumsi makanan favorit atau makanan yang dapat membuat Anda merasa nyaman dan senang disela-sela kegiatan sebagai ibu baru. 

Selain itu, Anda bisa pergi ke luar pagar rumah, berdiri di taman sejenak, atau sekedar jalan-jalan pagi bersama bayi Anda untuk mencari udara segar dan suasana baru selain kamar tidur. Cara ini dapat meringankan gejala baby blues yang Anda rasakan.

3. Berbicara dengan Seseorang

Tidak ada salahnya menceritakan keluhan dan kendala Anda pada suami, teman atau sahabat, maupun keluarga terdekat. Cara ini dapat meringankan stress berlebih akibat melahirkan, serta membantu keluarga dan teman-teman untuk mengerti posisi Anda saat ini. 

4. Meminta Bantuan

Semua orang memiliki sifat idealisnya masing-masing – mungkin berusaha mengurus bayi sendiri, mengerjakan semua pekerjaan rumah tanpa bantuan orang lain, atau mungkin terlalu segan meminta bantuan saat Anda benar-benar membutuhkan.

Meminta bantuan bukan berarti Anda lemah, namun menunjukkan bahwa Anda juga memerlukan tangan lain untuk membantu Anda menyelesaikan masalah. Libatkan orang-orang terdekat dalam perjalanan Anda menjadi Ibu baru, siapa tahu kegiatan tersebut akan sangat berarti bagi mereka.

5. Me Time

Beri waktu untuk diri Anda melakukan apa saja yang membuat Anda senang. Seperti hobi membaca yang sudah lama tidak dilakukan, menyiram tanaman, menonton drama favorit yang sudah lama tertinggal jauh episodenya. Melakukan kegiatan yang membuat senang, meski hanya 20 menit sehari, dapat membantu Anda melewati rasa stress dan sedih yang dirasakan.

Namun, apabila perubahan suasana hati itu terjadi terus menerus lebih dari empat atau lima hari setelah melahirkan dan emosi negatif yang dirasakan semakin menguat, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan ahli guna mendapat perawatan dan tindakan lebih lanjut.

 

Baca Juga Cara Menjadi Ibu Hamil yang Bahagia

 

Pertanyaan Seputar Baby Blues

1. Mengapa Seorang Ibu Bisa Terkena Baby Blues?

Seseorang bisa terkena baby blues karena perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh, sehingga menghasilkan emosi negatif dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, perubahan emosi secara signifikan juga dapat diakibatkan rasa lelah dan penat akibat perubahan jam tidur, perubahan aktivitas dan kegiatan sehari-hari secara signifikan, serta perubahan fisik Ibu selama hamil hingga melahirkan.

Ciri-ciri baby blues ini dapat menjadi penanda bagi keluarga untuk turut membantu pemulihan Ibu dan membantu penyesuaian Ibu dengan rutinitas barunya. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan jasa layanan homecare untuk membantu Ibu dan bayi setelah proses melahirkan.

2. Bagaimana Cara Mengobati Baby Blues?

Sindrom baby blues dapat sembuh dengan sendirinya, namun perlu bantuan keluarga agar Ibu baru dapat menyesuaikan diri setelah melahirkan.

Apabila Anda merasa kesusahan mengatasai baby blues, Anda bisa membicarakan hal ini dengan pasangan ataupun keluarga, atau bisa juga berkonsultasi dengan dokter atau terapis ahli agar sindrom ini tidak berlanjut dalam jangka waktu yang lama. 

Beristirahat dengan cukup, melakukan hal yang Anda sukai di tengah kesibukan sebagai Ibu baru, dan mengonsumsi makanan penuh nutrisi dapat membantu Anda melewati sindrom baby blues.

 

Baca Juga: Panduan Gizi Ibu Hamil

3. Apakah Baby Blues Sama dengan Depresi Pasca-Melahirkan (Postnatal Depression)?

Baby blues juga sering dikaitkan dengan postnatal depression atau depresi pasca melahirkan. Meski memiliki gejala atau ciri-ciri yang hampir sama, namun kedua sindrom ini berbeda. Baby blues dapat mengakibatkan depresi pasca melahirkan apabila tidak ditangani dengan tepat.

Adapun tanda-tanda emosional dari depresi pasca kelahiran meliputi:

  • Kehilangan minat pada dunia sekitar dan tidak lagi menikmati hal-hal yang dulu memberi Anda kesenangan
  • Perasaan putus asa
  • Kecemasan berlebihan tentang bayi Anda
  • Tidak bisa berhenti menangis
  • Kehilangan memori atau tidak dapat berkonsentrasi
  • Perasaan tidak mampu mengatasi emosi dan perubahan suasana hati
  • Kelelahan yang ekstrem
  • Kecemasan berlebih
  • Kehilangan selera makan
  • Insomnia parah
  • Merasa selalu tidak sehat

Kavacare merupakan layanan homecare yang menyediakan jasa perawat datang ke rumah untuk mendampingi Ibu dan bayi setelah melahirkan, serta membantu Ibu dengan berkonsultasi mengenai kendala setelah melahirkan bersama tenaga medis yang ahli di bidangnya.

Untuk informasi lebih lanjut, segera kunjungi website resmi kavacare.id atau melalui WhatsApp di 0811-1446-777.

Sumber:

  1. Feeling Depressed After Childbirth https://www.nhs.uk/conditions/baby/support-and-services/feeling-depressed-after-childbirth/ diakses 22 November 2022
  2. What Are the Baby Blues and How Long Do They Last? https://www.healthline.com/health/baby-blues#treatment diakses 22 November 2022
  3. Baby Blues https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/baby-blues/ diakses 25 November 2022
  4. Postpartum Depression https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9312-postpartum-depression diakses 25 November 2022
  5. Baby Blues: Characterization and Influence of Psycho-Social Factors https://www.researchgate.net/publication/7619385_Baby_blues_Caracterization_and_influence_of_psycho-social_factors diakses 25 November 2022
  6. Development and Validation of the Maternal Blues Scale through Bonding Attachments in Predicting Postpartum Blues https://e-mfp.org/wp-content/uploads/V16N1-OA-Development-and-validation-of-the-maternal.pdf diakses 25 November 25, 2022
  7. Postpartum Blue is Common in Socially and Economically Insecure Mothers https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3214451/ diakses 25 November 2022
dr. Albert Novianto Kavacare
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Albert Novianto Kavacare

Care Pro, Dokter Umum Kavacare