5 Langkah Mengatasi Stress pada Lansia

5 Langkah Mengatasi Stress pada Lansia

Share

Pada proses penuaan, tubuh akan mengalami banyak perubahan. Termasuk bagaimana respons stress berdampak pada mental maupun fisik. Pada lansia, stress adalah kondisi yang sangat rawan menimbulkan masalah kesehatan.

Berikut pembahasan seputar stress dan cara mengatasi stress pada lansia.

Penyebab Stress pada Lansia

Stress pada lansia dapat disebabkan banyak hal. Banyak pemicu stress seiring dengan pertambahan usia. Jika di masa muda seseorang stress karena kerja dan kesulitan mengurus rumah, pada lansia faktor stress cenderung berbeda.

Umumnya lansia mengalami stress akibat mengidap penyakit kronis, kondisi fisik yang berubah (gangguan penglihatan, pendengaran, atau kesulitan bergerak), kematian pasangan, perubahan pada kondisi finansial, perubahan keseharian setelah pensiun, atau berkurangnya interaksi dengan teman sebaya.

 

Baca Juga: Depresi pada Lansia: Penyebabnya, Pencegahan, dan Terapinya    

 

Tanda-Tanda Stress pada Lansia

Setiap orang memiliki respons berbeda terhadap stress. Termasuk gejala yang muncul, satu individu dengan lainnya kemungkinan akan berbeda. Namun gejala umum stress pada lansia adalah:

  • Kesulitan tidur
  • Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan
  • Merasa sedang dikejar-kejar, didesak dari berbagai sisi
  • Selera makan berubah (mendadak ingin makan terus-menerus atau sama sekali tidak nafsu makan)
  • Mudah tersinggung, suasana hati berubah-ubah
  • Merasa tidak nyaman secara fisik (adanya gangguan pencernaan, pusing, atau nyeri dada)

Apa yang perlu diperhatikan adalah perbedaan respons tubuh dan psikologis terhadap stress. Semakin bertambahnya usia, kemampuan seseorang untuk meregulasi stress semakin berkurang. Maka efek stress pada lansia pun berbeda. Secara fisik, tubuh terus mengalami proses penuaan diiringi berkurangnya fungsi-fungsi organ. Dampaknya, tubuh sulit untuk mengakomodasi respons alamiah ketika kita terpapar pemicu stress.

Kondisi ini dapat diperparah oleh kesehatan lansia. Banyak lansia yang mengidap gangguan kesehatan kronis. Stress berdampak pula pada fisik, jika kondisi tubuh tidak lagi prima, maka sulit bagi kita untuk memanajemen stress dengan baik.

Secara mental, stress pada lansia pun direspons berbeda. Normalnya ketika kita mengalami stress, otak dipenuhi oleh hormon stress (kortisol). Hormon stress ini dapat kembali normal setelah beristirahat, misalnya tidur nyenyak. Namun lansia banyak yang mengalami gangguan tidur, sehingga regulasi hormon stress ini tidak berlangsung optimal.

Dampaknya, stress pada lansia menimbulkan berbagai gangguan kognitif. Misalnya kemampuan mengingat terganggu dan kesulitan untuk mengambil keputusan. Semakin lama, kondisi mental lansia yang terdampak stress pun dapat memburuk.

Manajemen Stress pada Lansia

Stress tidak boleh dibiarkan, penting untuk melakukan manajemen stress pada lansia sebelum memperburuk kondisi fisik maupun mental.

Beberapa tips untuk mengatur stress, antara lain:

1. Melakukan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik seperti jalan santai atau peregangan ringan dapat membantu tubuh memproduksi hormon-hormon untuk melawan stress. Olahraga ringan dikaitkan dengan memperbaiki suasana hati dan mengurangi stress pada tubuh.

Pada lansia, aktivitas fisik yang dilakukan tentu sebaiknya sesuai anjuran dokter. Ada banyak pilihan olah fisik ringan yang bermanfaat, misalnya tai chi untuk meningkatkan keseimbangan tubuh.

2. Latihan Pernapasan

Bagian penting dalam manajemen stress adalah memunculkan respons relaksasi pada tubuh. Secara alami, relaksasi merupakan lawan dari respons stress. Agar tubuh menjadi rileks, kita bisa melakukan latihan pernapasan.

Latihan pernapasan dilakukan dengan menghirup napas dalam-dalam secara perlahan dalam 4 hitungan. Kemudian menghembuskan udara perlahan sambil menghitung mundur dari angka 4.

Selain latihan pernapasan mandiri, bisa juga melakukan meditasi yang dibimbing instruktur maupun video.

 

Baca Juga: Berbagai Aktivitas untuk Lansia Sehat dan Ceria

 

3. Memeriksakan Diri

Saat stress terasa semakin mengganggu dan berulang, lansia sebaiknya memeriksakan diri. Mengingat stress dapat mengakibatkan masalah kesehatan, pemeriksaan oleh dokter dapat mengetahui apakah ada kondisi yang tidak disadari.

Perawatan mungkin diberikan dengan menginformasikan kondisi-kondisi yang dapat memburuk karena stress, misalnya tekanan darah tinggi. Pasien mungkin diarahkan pula untuk mengikuti terapi perilaku kognitif agar pikiran buruk yang memicu stress dapat dikendalikan. 

4. Tetap Menjaga Kondisi

Menjaga kondisi tubuh penting agar stress dapat tertangani dengan baik. Usahakan setiap hari mengonsumsi makanan-makanan sehat dan bernutrisi. Hindari konsumsi kafein dan alkohol. Selain itu cukupkan istirahat. Coba untuk tidur cukup setiap harinya. Jika mengalami kesulitan tidur, konsultasikan ke dokter. Jika diperlukan dokter dapat memberikan obat-obatan penenang untuk mengontrol pikiran mereka.

5. Mengungkapkan Perasaan

Memendam emosi dapat memperburuk stress. Maka bantu lansia untuk dapat mengungkapkan emosi mereka. Ajak mereka mengobrol agar mereka mau bicara tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan, sehingga beban pikiran mereka pun berkurang.

Biarkan lansia menceritakan hal-hal yang membuat resah, yang membuat mereka kesal atau emosi, sehingga dapat memberi kelegaan. Sebagai pendengar, kita mungkin dapat membantu memberikan solusi, bagaimana menghadapi masalah.

Pengaruh Lingkungan pada Tingkat Stress Lansia

Lingkungan memiliki pengaruh signfikan pada tingkat stress lansia. Kondisi lingkungan dan hubungan di sekitar membentuk bagaimana lansia mempersepsi kualitas hidupnya. Kemudian seperti apa lansia menilai kualitas hidupnya, memengaruhi stress yang timbul. Hal-hal pada lingkungan yang mempengaruhi kualitas hidup lansia adalah kondisi kesehatan, pendidikan, serta status sosial.

Jika kondisi lingkungan tempat lansia berada penuh dengan tekanan, situasi yang tidak nyaman bagi lansia, maka rawan memicu stress. Dalam menghadapi stress ini, dibutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitar. Kurangnya dukungan sosial ini dapat memperburuk stress. Lansia yang merasa terisolasi, kurang berinteraksi dengan orang lain pun rawan mengalami stress.

Untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya stress pada lansia, penting untuk memastikan lingkungan aman dan nyaman. Ketakutan lansia pada lingkungan sekitarnya, misalnya karena merasa kurang aman, takut terjatuh saat berjalan, dapat menimbulkan stress. Bagaimana lingkungan tampak kurang rapi juga meningkatkan kecemasan lansia, karena merasa tidak mampu mengontrol situasi.

Dukungan penuh keluarga dan sahabat bisa membantu lansia merasa lebih puas dengan kualitas hidupnya. Maka saat mengalami stress, lansia sebaiknya selalu didampingi. Terutama saat situasi lingkungan kemungkinan besar memicu stress, seperti adanya musibah atau peristiwa mengguncang. Interaksi dengan orang-orang terdekat merupakan cara terbaik mencegah stress pada lansia.

Namun dapat dipahami keluarga mungkin tidak bisa selalu mendampingi, anak-anak yang mulai dewasa telah memiliki keluarga sendiri, selain itu anggota keluarga lainnya pun mungkin sibuk bekerja. Pertimbangannya agar selalu ada yang mendampingi lansia, bisa menggunakan jasa homecare perawat lansia.

 

Baca Juga: Tips Memilih Perawat Homecare untuk Lansia di Rumah

 

Pertanyaan Umum Seputar Stress pada Lansia

Penyakit Apa yang Berisiko Menyerang Lansia dengan Kondisi Stress?

Saat stress, hormon-hormon stress dilepaskan tubuh. Hormon-hormon ini memicu serangkaian reaksi, seperti mempercepat detak jantung dan menyebabkan tekanan darah naik. Jika kondisi ini bertahan terus-menerus, dapat terjadi masalah pada tubuh, seperti tekanan darah tinggi, melemahnya sistem kekebalan tubuh, insomnia, GERD (penyakit asam lambung), gangguan pencernaan, dan meningkatnya risiko serangan jantung.

Pada lansia, tentu kondisi ini semakin membahayakan kesehatan karena tubuh lansia lebih rentan. Terlebih pada lansia yang memiliki penyakit penyerta. Maka penting untuk menanggulangi stress pada lansia sebaik mungkin.

Stress pada lansia adalah kondisi yang sangat rawan menimbulkan masalah kesehatan sehingga tidak boleh dibiarkan. Penting untuk melakukan manajemen stress bagi lansia sebelum memperburuk kondisi fisik maupun mental.

Kavacare hadir untuk membantu Anda mendampingi dan mendukung aktivitas orang terkasih di rumah. Hilangkan kekhawatiran Anda dengan layanan perawatan pribadi lansia di rumah bersama Kavacare. Hubungi nomor 0811 1446 777 untuk mendapatkan layanan perawat homecare terbaik.

SUMBER

  1. Seniors. https://www.stress.org/seniors diakses 27 Oktober 2022
  2. Signs of Stress in Seniors and How to Manage it. https://www.jssa.org/signs-of-stress-in-seniors-how-to-manage/ diakses 27 Oktober 2022
  3. How stress affects seniors, and how to manage it. https://www.stress.org/how-stress-affects-seniors-and-how-to-manage-it diakses 27 Oktober 2022
  4. Stress relief tips for older adults. https://www.health.harvard.edu/stress/stress-relief-tips-for-older-adults diakses 27 Oktober 2022
  5. Perception of stress in aging: the role of environmental variables and appraisal of the life experiences on psychological stress. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0941950019300764 diakses 27 Oktober 2022
  6. The Effect of Older Adults’ Relational Stress, Environmental Stress, and Coping on Well-Being. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7742889/ diakses 27 Oktober 2022
  7. How Seniors Can Reduce Stress. https://goldenageadvisory.com.au/how-seniors-can-reduce-stress.php diakses 27 Oktober 2022
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare