4 Tips Memilih Kateter

4 Tips Memilih Kateter

Share

Kateter telah digunakan selama lebih dari 3.500 tahun untuk membantu mengeluarkan urine pada orang yang sulit berkemih secara normal. Tentu kateter ribuan tahun lalu berbeda dengan kateter masa kini yang telah berkembang lewat berbagai penelitian. Namun fungsi kateter tidak berubah. Saat ini ada beberapa macam kateter yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pasien. Dalam artikel ini akan dibahas tips memilih kateter yang tepat agar pasien bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

 

1. Kenali Berbagai Macam Kateter untuk Anak dan Dewasa Merupakan Tips Memilih Kateter yang Paling Utama

Tips memilih kateter pertama, adalah kenali dulu jenis kateter anak dan dewasa. Kateter adalah alat berbentuk tabung atau selang kecil dan panjang yang berfungsi untuk mengosongkan kandung kemih yang berisi urine. Urine adalah cairan sisa atau limbah metabolisme yang harus dikeluarkan karena akan memicu penyakit bila tertahan lama dan menumpuk di dalam tubuh. Dokter bisa merekomendasikan penggunaan kateter pada orang dengan kondisi berikut ini:

  • Inkontinensia urine (tidak dapat mengendalikan keinginan berkemih)
  • Retensi urine (tidak bisa mengeluarkan urine secara tuntas)
  • Pembedahan prostat atau alat kelamin
  • Kondisi medis lain, seperti demensia, cedera tulang belakang, atau multiple sclerosis

Kateter memiliki beragam ukuran, bahan, dan jenis. Ukuran kateter untuk orang dewasa dan anak-anak berbeda. Bagi anak-anak, kateter sering dipasang untuk tujuan diagnostik sekaligus terapeutik. Ada berbagai ukuran kateter untuk anak sesuai dengan usianya. Pemilihan ukuran kateter bagi anak sangat penting untuk menghindari komplikasi.

Adapun bahan yang dipakai untuk kateter antara lain silikon, lateks, plastik, logam, dan vinil. Sedangkan jenis kateter di antaranya lurus, coude, 3 way, dan 2 way.

Secara umum, ada tiga macam utama kateter untuk anak dan dewasa, yaitu:

Indwelling catheter

Jenis kateter ini dipasang secara menetap beberapa hari di dalam kandung kemih dan dihubungkan dengan kantong yang berfungsi menampung urine. Kantong ini bisa dililitkan pada paha bagian dalam pasien atau dipasang ke tiang di lantai. Jenis kateter ini juga sering disebut kateter Foley.

Condom catheter

Berbentuk mirip kondom, kateter ini biasanya digunakan oleh pria yang memiliki masalah inkontinensia urine. Kondom kateter ini memiliki selang yang terhubung dengan kantong penampung urine.

Intermittent catheter

Jenis kateter ini hanya dipasang saat diperlukan saja atau pasien enggan memakai kantong penampung urine. Biasanya pasien memasang dan melepas kateter jenis ini sendiri atau bisa juga dengan bantuan perawat atau caregiver.  

 

2. Kenali Perbedaan Kateter Biasa Vs Silikon

jenis kateter, kateter silikon, kateter vinil, kateter latex, tips memilih kateter

Tips memilih kateter kedua adalah kenali dulu bahan kateter. Dari berbagai macam bahan kateter, ada tiga bahan yang kerap digunakan, yakni vinil, lateks, dan silikon. Bahan vinil atau lengkapnya polivinil klorida (PVC) lentur dan keras. Kelenturannya tergantung merek dan material penyusunnya. Banyak produsen menggunakan zat pelentur tambahan (plasticizer) yang bervariasi untuk membuat kateter vinil produknya lebih lentur.

Bahan lateks sangat lentur, tapi bisa memicu reaksi alergi jika pasien punya alergi terhadap lateks. Lateks yang terlalu lentur juga membuat beberapa orang kesulitan saat hendak memasangnya. Adapun silikon adalah bahan lateks yang paling banyak dipakai dan diuji. Kelenturan kateter silikon berada di tengah-tengah antara vinil dan silikon. Dalam studi komparasi ketiga bahan itu, kateter silikon disebut bisa meningkatkan kenyamanan pasien dan mengurangi risiko infeksi.

3. Pertimbangkan Kapan Kateter Perlu Diganti?

Kateter tidak dirancang untuk dipakai secara permanen. Dalam sebuah studi, ditemukan pengurangan durasi pemakaian kateter dan rawat inap di rumah sakit berdampak berkurangnya infeksi saluran kemih yang terkait dengan kateter. Dokter yang menyarankan pemakaian kateter umumnya akan menginformasikan kapan kateter perlu diganti, termasuk mengacu pada aturan pemakaian dari produsen kateter itu.

Pada tips memilih kateter ketiga ini, Anda bisa pertimbangkan pemilihan kateter dari seringnya waktu penggantian. Biasanya kateter perlu diganti dalam 10-14 hari. Tapi kateter berjenis indwelling mungkin bisa lebih lama. Menurut NHS, kebanyakan indwelling catheter perlu diganti tiap tiga bulan. Adapun kateter jenis condom mesti diganti setiap 24 jam. Pilihlah jenis kateter yang cocok standar waktu penggantiannya dengan Anda.

 

Baca Juga: Penggunaan Kateter Urine di Rumah

 

4. Pahami Kapan Perlu Irigasi atau Spooling Kateter dan Bagaimana Tata Laksananya

bagian bagian kateter, jenis-jenis kateter, kateter 2 way, kateter 3 way, spooling kateter, tips memilih kateter, kateter homecare, pasang kateter

Dalam penggunaan kateter, ada istilah spooling atau bilas kateter. Spooling diperlukan antara lain ketika aliran urine terhambat karena ada sumbatan dan untuk membersihkan kandung kemih. Tindakan ini sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Kateter 3 Way memiliki saluran sendiri untuk spooling kateter.

Dalam spooling dibutuhkan beberapa peralatan, seperti sarung tangan steril dan bersih, cairan NaCL 0,9%, spuit atau alat suntik, wadah steril, dan perlak.

Cara Spooling Kateter

  1. Pasien dalam posisi telentang
  2. Kenakan sarung tangan bersih
  3. Siapkan alat dengan sarung tangan bersih
  4. Pasang perlak di bawah sambungan kantong urine dengan selang kateter
  5. Ganti sarung tangan bersih dengan sarung tangan steril
  6. Disinfeksi sambungan kantong urine dengan selang kateter
  7. Lepaskan selang kantong urine dan letakkan ujung kateter pada wadah steril
  8. Sambungkan spuit kosong dengan kateter pada sambungan keluarnya urine
  9. Buka klem kateter dan tarik piston spuit
  10. Bila tarikan terasa berat, lanjutkan dengan pelan dan hati-hati
  11. Jika sumbatan belum keluar, sambungkan spuit yang diisi NaCL 0,9%
  12. Buka klem kateter dan dorong piston spuit dengan perlahan, lalu tarik lagi dengan hati-hati
  13. Jika sumbatan sudah keluar, buka klem dan alirkan cairan dari kateter ke wadah steril 
  14. Setelah aliran lancar dan tuntas, pasang klem kateter dan sambungkan ke kantong urine
  15. Pasang lagi kateter dan letakkan kantong urine di tempat sebelumnya
  16. Lepas sarung tangan, lalu cuci tangan

 

Dapatkan Layanan: Pasang Kateter di Rumah

 

Peran Caregiver dan Perawatan di Rumah untuk Menghindari Komplikasi Penggunaan Kateter

Terkait dengan tips memilih kateter yang tepat, dokter bisa merekomendasikan penggunaan kateter jenis tertentu kepada pasien dan keluarganya. Dokter atau perawat di rumah sakit juga akan memberi informasi tentang perawatan kateter, termasuk cara memasang dan menggantinya. Namun keberadaan tenaga kesehatan yang terlatih kerap diperlukan demi menghindari komplikasi penggunaan kateter di rumah pasien.

Caregiver ini dapat membantu pasien memasang, mengganti, dan merawat kateter secara aman. Dalam perawatan di rumah, caregiver profesional bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keamanan prosedur penggunaan kateter pada pasien. Dengan begitu, keluarga bisa lebih berfokus memberikan dukungan moral dan kenyamanan kepada pasien tanpa repot mengurusi hal teknis seputar penggunaan kateter. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor  0811 1446 777 untuk mendapatkan layanan homecare.

 

Sumber

Urinary catheters: history, current status, adverse events and research agenda. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4673556/. Diakses 9 Juni 2022

Choosing the Right Catheter for Pediatric Procedures: Patient Considerations and Preference. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8092428/. Diakses 9 Juni 2022

A Comparative Assessment of Three Common Catheter Materials. http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.521.7260&rep=rep1&type=pdf. Diakses 9 Juni 2022 

Types Urinary catheter. https://www.nhs.uk/conditions/urinary-catheters/types/. Diakses 9 Juni 2022

Policies for replacing long‐term indwelling urinary catheters in adults. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6457973/. Diakses 9 Juni 2022

Spooling Dower Cateter. http://61.8.75.226/itblog/attachments/article/3082/101.%20Spooling%20Dower%20Cateter-dikonversi.pdf. Diakses 9 Juni 2022

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare