6 Manfaat Jamu untuk Kesehatan

6 Manfaat Jamu untuk Kesehatan

  • Post category:Gizi
Share

Jamu merupakan ramuan tradisional Indonesia yang telah menjadi tradisi turun-temurun yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jamu terbuat dari berbagai tumbuhan dengan berbagai khasiat berbeda dan berdasarkan bukti empiris, jamu memiliki sejumlah manfaat untuk mendukung kesehatan tubuh.

Di artikel ini Kavacare merangkum berbagai manfaat jamu yang dapat membantu mendukung dan menjaga kesehatan tubuh.

Apa Itu Jamu?

Jamu adalah minuman tradisional berasal dari beragam tanaman dan rempah yang biasa dimanfaatkan sebagai obat atau booster kesehatan. Proses pembuatan jamu melibatkan pencampuran dan pengolahan dengan cara yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. 

Jamu umumnya digunakan untuk pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan, kebugaran atau bahkan kecantikan. Beberapa bahan umum yang digunakan dalam jamu termasuk kunyit, jahe, temulawak, kencur, dan banyak lagi. Setiap bahan ini diketahui memiliki manfaat kesehatan tertentu dan bisa digunakan dengan kombinasi bahan lain untuk mencapai efek yang diinginkan.

Meskipun jamu telah ada selama berabad-abad, ramuan tradisional jamu terus berkembang seiring berkembangnya zaman. Saat ini, Anda dapat menemukan jenis jamu dalam berbagai bentuk, mulai dari jamu dalam bentuk minuman, hingga jamu dalam bentuk kapsul atau tablet. Industri jamu juga semakin berkembang, dengan produsen yang terus mengembangkan produk baru dengan bahan-bahan alami.

 

Baca Juga: Haruskah Minum Air 8 Gelas Sehari?

 

Manfaat Jamu dan Bahan-bahannya

Dan berikut adalah beberapa bahan jamu yang umum digunakan beserta kandungan gizi dan manfaat kesehatannya:

1. Jahe

Beberapa senyawa utama yang terkandung dalam jahe (Zingiber officinale) adalah gingerol, shogaol, zingiberene, dan zingerone, serta senyawa lain termasuk terpen, vitamin, dan mineral. Diantara senyawa tersebut, gingerol dianggap sebagai komponen utama yang memiliki sifat antioksidan, antimikroba, dan anti-inflamasi saraf, dan masih banyak lagi.

Konsumsi rimpang jahe dapat membantu meredakan gangguan kesehatan umum, antara lain nyeri, mual, dan muntah. Terdapat efek antiemetik dalam berbagai kondisi seperti mabuk perjalanan, mual saat kehamilan, dan pasca anestesi.

Manfaat jamu jahe juga termasuk dapat meredakan nyeri dan peradangan dan sudah sering dikemukakan untuk mengatasi, disfungsi lambung, arthritis, dan kanker. Konsumsi jahe secara teratur juga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Meski demikian, penggunaan jahe yang berlebihan dapat memberi efek samping, seperti sakit perut, mulas, atau diare ringan.

2. Kunyit

Kunyit atau kunir (Curcuma longa) adalah tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai ramuan medis karena sifat antioksidan, anti inflamasi anti mutagenik, antimikroba, dan antikanker. Salah satu zat yang terkandung dalam kunyit yang disebut kurkumin (suatu polifenol) merupakan senyawa dengan sifat antiinflamasi dan antioksidan tinggi. 

Kurkumin ini juga memberi warna kuning pada kunyit. Kurkumin dalam kunyit telah dikaitkan dengan berbagai manfaat, termasuk meredakan peradangan kronis, nyeri, kecemasan, dan sindrom metabolik.

Kunyit juga mengandung mineral penting seperti zat besi, kalsium dan kalium serta kaya akan vitamin A dan C. Bahan jamu yang satu ini sering dicampur dengan asam untuk menghasilkan jamu kunir asam. Meskipun manfaat jamu kunyit sangat banyak dan aman dikonsumsi sebagai obat, konsumsinya yang berlebihan dapat menyebabkan diare, sakit kepala, atau iritasi kulit.

3. Kencur

Kencur yang nama latinnya Kaempferia galanga L ini kaya akan nutrisi penting yang menunjukkan potensi kemopreventif yang potensial. Beberapa zat gizi yang terkandung dalam kencur termasuk protein, serat, dan mineral esensial (kalium, fosfor, dan magnesium) dalam jumlah besar, serta zat besi, mangan, seng, kobalt, dan nikel.

Manfaat jamu kencur yang paling umum yaitu untuk meredakan mual dan muntah. Minum jamu kencur juga dapat membantu mengatasi perut kembung dan gangguan pencernaan lainnya dan diyakini bisa membantu mengobati infeksi, meningkatkan kesuburan pria, dan mengobati berbagai jenis kanker.

4. Temulawak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) mengandung berbagai senyawa di antaranya yang utama yaitu xanthorrhizol yang memiliki efek anti inflamasi dan antioksidan yang mampu membantu menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker. Serta paling ampuh untuk melancarkan peredaran darah. Selain itu, temulawak juga memiliki kandungan senyawa polifenol kurkumin seperti yang ditemukan dalam kunyit.

Untuk anak yang tidak mau makan, temulawak bisa diberikan untuk membantu meningkatkan nafsu makan anak. Manfaat jamu temulawak yang lain meliputi dapat menyembuhkan gangguan kesehatan tertentu antara lain hepatitis, keluhan liver, diabetes, rematik, hipertensi, dan gangguan jantung.

 

Baca Juga: 10 Anjuran Makanan untuk Pasien Liver

 

5. Daun Sirih

Sejak dulu daun sirih sudah digunakan untuk menjaga kesehatan mulut dan merawat gigi dimana orang tua saat itu mengonsumsi daun sirih dengan cara mengunyahnya. Ini karena sifat antimikroba pada daun sirih yang dapat membantu mengatasi bakteri yang tertinggal di mulut. Daun sirih pun mengandung banyak senyawa lain seperti protein, iodin, sodium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, tanin, minyak atsiri, dan masih banyak lainnya. 

Daun sirih juga mengandung senyawa yang penting dalam penyembuhan luka yaitu saponin yang bersifat antiseptik dan tanin yang membentuk kolagen sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka. Selain itu, air rebusan daun sirih diklaim bisa membantu kelancaran buang air besar, oleh karenanya bisa dijadikan obat herbal untuk mengatasi sembelit.

6. Sereh

Sereh adalah tumbuhan herbal yang dikenal di seluruh dunia karena kandungan minyak atsirinya yang tinggi. Minyak dari sereh ini tergolong dalam essential oil, dan sering digunakan sebagai aromaterapi untuk membantu merilekskan tubuh dan pikiran, menghilangkan stres, kecemasan, dan depresi. Tanaman ini juga menjanjikan sebagai obat anti tumor dan kemopreventif yang manjur.

Bahan jamu satu ini juga sering digunakan untuk memperlancar peredaran darah. Manfaat ini diperoleh berkat kandungan kalium serta antioksidan saponinnya yang dapat melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah tinggi. Sereh pun sering digunakan untuk mengatasi diare dan infeksi jamur seperti kurap dan kutu air.

Manfaat jamu memang sangat beragam dalam mendukung kesehatan tubuh. Meski demikian, hindari konsumsi jamu yang berlebihan agar konsumsi jamu tidak justru membahayakan tubuh Anda. Terlebih lagi jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan minum jamu. 

Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter profesional secara nyaman dan mudah tanpa perlu keluar rumah, Anda bisa menggunakan layanan telekonsultasi ahli gizi dari Kavacare. Anda bisa mendapatkan informasi maupun jawaban terkait permasalahan medis Anda atau orang terkasih. Hubungi kami di nomor WhatsApp 0811-1446-777 hari ini juga untuk informasi selengkapnya.

Sumber:

  1. Amankah Minum Jamu Setiap Hari. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/499/amankah-minum-jamu-setiap-hari. Diakses 18 September 2023.
  2. 7 Jamu Herbal yang Wajib Kamu Tahu. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2062/7-jamu-herbal-yang-wajib-kamu-tahuDiakses 18 September 2023. 
  3. Segudang Manfaat Daun Sirih Untuk Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/976/segudang-manfaat-daun-sirih-untuk-kesehatan-1. Diakses 18 September 2023.
  4. Ginger on Human Health. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7019938. Diakses 18 September 2023.
  5. Curcumin: A Review of Its Effects on Human Health. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5664031. Diakses 18 September 2023. 
  6. Aromatic ginger (Kaempferia galanga L.). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6579851. Diakses 18 September 2023. 
  7. Effects of Curcuma Xanthorrhiza Extracts. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5004525. Diakses 18 September 2023. 
  8. Cymbopogon Species. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6272507. Diakses 18 September 2023.
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare