Operasi Tiroid: Persiapan dan Prosedur

Operasi Tiroid: Persiapan dan Prosedur

Share

Dalam tubuh manusia, terdapat berbagai macam jaringan dengan fungsi mereka masing-masing. Salah satunya adalah kelenjar tiroid. Bagian tubuh ini juga sama seperti organ dan jaringan lainnya, juga bisa terserang masalah kesehatan. Salah satu prosedur yang mungkin dilakukan untuk menanganinya adalah operasi tiroid.

Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare seputar operasi tiroid.

Apa Itu Operasi Tiroid?

Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kupu–kupu, letaknya di bagian depan leher. Posisi kelenjar ini berada di bawah laring atau kotak suara. Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin. Tiroid memproduksi dan melepaskan hormon-hormon tertentu. Hormon-hormon tersebut meregulasi banyak fungsi penting.

Kerja utama kelenjar tiroid adalah megontrol kecepatan metabolisme tubuh. Metabolisme merupakan proses di mana tubuh mengubah makanan yang Anda konsumsi menjadi energi. Semua sel dalam tubuh membutuhkan energi untuk berfungsi.

Maka saat terjadi gangguan pada kinerja kelenjar tiroid, maka seluruh bagian tubuh dapat terganggu.

Operasi tiroid mungkin dilakukan untuk mengatasi masalah pada kelenjar tiroid. Operasi tiroid atau thyroidectomy merupakan prosedur bedah untuk mengangkat sebagian atau seluruh jaringan kelenjar tiroid, tergantung dari kondisi pasien.

Kapan Membutuhkan Operasi Tiroid?

Dokter mungkin merekomendasikan pasien menjalani prosedur operasi tiroid jika terdapat:

  • Adanya tonjolan atau pembesaran dengan gejala terkait produksi hormon, contohnya penyakit Graves.
  • Kanker tiroid
  • Gondok multinodular toksik
  • Adenoma toksik
  • Gondok dengan gejala tekan
  • Penyakit Graves yang tidak responsif terhadap pengobatan medis.

Jenis-jenis kelainan tiroid yang memerlukan operasi tiroid antara lain:

1. Kanker Kelenjar Tiroid

Kanker tiroid lebih sering terjadi pada pasien yang pernah menjalani perawatan radiasi pada area kepala, leher, atau dada. Namun kanker tiroid juga bisa muncul tanpa faktor risiko yang diketahui.

Terdapat 4 jenis kanker kelenjar tiroid:

  • Kanker tiroid papiler
  • Kanker tiroid folikuler
  • Kanker tiroid anaplasti
  • Kanker tiroid meduler.

Kanker pada kelenjar tiroid bisa ditangani dengan melakukan operasi. Biasanya pilihan prosedur dengan tingkat kesuksesan paling baik adalah dengan pengangkatan keseluruhan bagian tiroid.\

 

Baca Juga: Kanker Tiroid: Gejala dan Penanganan

 

2. Pembesaran Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid dapat mengalami pembesaran bersifat non kanker. Tindakan operasi tiroid mungkin dapat dilakukan jika kondisi pembesaran cukup parah. Pembesaran pada tiroid dapat menyebabkan pasien merasa tidak nyaman, bahkan menghambat proses pernapasan dan menelan. Pembesaran tiroid juga dapat diangkat jika menyebabkan aktivitas berlebih pada kelenjar.

3. Hipertiroidisme

Kerja kelenjar tiroid yang berlebihan dalam memproduksi hormon tiroksin menandakan terjadinya hipertiroidisme. Hipertiroidisme bisa berkembang menjadi penyakit Graves dengan gejala keringat berlebih, detak jantung tidak beraturan, penurunan berat badan mendadak, mata menonjol, dan kecemasan.

Pasien dengan hipertiroidisme perlu menjalani operasi tiroid jika ada kontraindikasi pada obat-obatan anti-tiroid. Operasi juga bisa dilakukan jika pasien menolak terapi iodin radioaktif.

4. Tonjolan Mencurigakan pada Kelenjar Tiroid

Beberapa tonjolan pada kelenjar tiroid mungkin tidak bisa diidentifikasi bersifat kanker atau nonkaker, bahkan setelah dilakukan biopsi. Jika tonjolan tersebut berisiko kanker, pasien akan dianjurkan menjalani prosedur operasi tiroid.

Persiapan Sebelum Operasi Tiroid

Pasien yang akan menjalani operasi tiroid akan mendapatkan pemeriksaan praoperasi yang menyeluruh, termasuk detail riwayat kesehatan serta pemeriksaan jantung dan paru-paru. Jika usia pasien di atas 45 tahun atau memiliki gejala penyakit jantung, direkomendasikan melakukan pemeriksaan EKG dan X-ray dada. Tes darah mungkin juga dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya kelainan darah.

Pada pasien yang mengalami perubahan suara, pernah menjalani pembedahan di area leher, dan suspek kasus kanker tiroid harus mendapatkan pemeriksaan mendalam pada fungsi pita suara. Pemeriksaan ini dilakukan rutin sebelum prosedur operasi untuk memastikan saraf-saraf kotak suara berfungsi normal.

Selain itu, pasien mungkin perlu menjalani pemeriksaan adanya tumor-tumor endokrin jika kasus tersebut diduga adalah kanker tiroid meduler. Namun kasus ini tergolong langka.

Setelah semua pemeriksaan dilakukan, pasien akan mendapat instruksi untuk berpuasa dan aturan mengonsumsi obat. Seperti tindakan operasi lainnya, perut pasien harus dalam keadaan kosong karena akan dilakukan anestesi.

Bagaimana Prosedur Operasi Tiroid?

Tindakan operasi tiroid biasanya memakan waktu 2-2 jam 30 menit. Operasi mungkin dapat dilakukan dengan sayatan normal di leher atau dengan sayatan yang lebih kecil dibantu alat kamera video khusus. Pada kondisi tertentu, operasi tiroid mungkin dilakukan dengan bantuan robot untuk membuat sayatan di bagian belakang leher.

Akan diletakkan selang pada sayatan untuk pembuangan cairan dan selang bantuan pernapasan selama operasi. Kemudian pengangkatan kelenjar tiroid akan dilakuan. Tergantung alasan operasi, kelenjar akan diangkat sebagian atau seluruhnya.

Jika operasi tiroid dilakukan untuk penanganan kanker, dokter akan memeriksa dan mengangkat kelenjar getah bening di sekitar tiroid. Pada beberapa pasien dilakukan pula pemantauan iritasi pita suara dengan alat khusus untuk mencegah kerusakan permanen.

Pasca Operasi

Setelah operasi selesai, pasien mungkin akan mengalami sakit tenggorokan, sakit di area leher, kesulitan menelan, dan suara lebih pelan. Sebelum pasien diperbolehkan pulang, dokter akan menjadwalkan pertemuan berikutnya dengan pasien untuk mengetahui kondisi pascaoperasi. Selain itu pasien akan diberikan instruksi untuk perawatan di rumah, serta obat-obatan yang diperlukan.

Kebanyakan orang bisa pulang dalam 1 hari setelah operasi, tetapi butuh waktu istirahat selama 2 minggu untuk pemulihan. Selama 3 minggu pascaoperasi, pasien dilarang mengangkat barang berat atau melakukan kegiatan lain yang dapat membebani leher.

Bekas luka operasi juga tidak boleh terkena air atau digosok selama setidaknya 1 minggu hingga pulih. Tetapi pasien boleh mandi sehari setelah operasi.

Operasi tiroid mungkin menyebabkan kadar kalsium berkurang dalam tubuh. Mungkin pasien akan merasakan kesemutan atau kebas di jari dan mulut. Dokter akan memantau kadar kalsium lewat tes darah dan memberikan instruksi mengonsumsi suplemen bila diperlukan.

 

Baca Juga: 10 Bahan Makanan yang Mengandung Kalsium

 

Pertanyaan Umum Seputar Operasi Tiroid

Apa Risiko dan Efek Samping Operasi Tiroid?

Operasi tiroid secara umum adalah prosedur yang aman, tetapi seperti operasi pada umumnya, terdapat risiko seperti:

  • Perdarahan yang bisa menyumbat saluran pernapasan
  • Infeksi
  • Hormon paratiroid rendah, kadang operasi menyebabkan cidera pada kelenjar paratiroid di belakang tiroid. Kelenjar ini berfungsi meregulasi kalsium dalam darah
  • Perubahan suara permanen, menjadi serak atau lebih lemah karena kerusakan saraf.

Sedangkan efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Pasien perlu mengonsumsi pengganti hormon tiroid seumur hidup jika dilakukan pengangkatan keseluruhan kelenjar
  • Nyeri leher
  • Suara serak atau lebih lemah.

Selain efek karena pengangkatan keseluruhan kelenjar tiroid, dampak lainnya pascaoperasi umumnya hanya sementara.

Apa Itu Biopsi Tiroid?

Biopsi tiroid adalah pengambilan sampel jaringan dari kelenjar tiroid atau benjolan pada kelenjar tiroid untuk diperiksa di laboratorium. Prosedur ini dilakukan jika dokter menemukan tonjolan atau pembesaran pada kelenjar tiroid.

Biopsi tiroid umumnya dilakukan dengan jarum khusus, sangat jarang prosedur ini dilakukan dengan pembedahan.

Makanan Apa yang Aman Dikonsumsi setelah Operasi?

Sebelum operasi, makanan pasien akan dibatasi. Pada kebanyakan kasus, segera setelah operasi, pasien bisa mengonsumsi makanan seperti biasa. Dianjurkan segera setelah pasien sadar, makanan dan minuman yang dikonsumsi adalah jenis yang ringan dan mudah dicerna.

Apakah Operasi Tiroid Berpengaruh pada Suara?

Salah satu efek samping sementara dari operasi tiroid adalah perubahan suara, menjadi serak atau suara yang lebih lemah. Namun ada pula risiko kondisi ini permanen jika adanya kerusakan pada saraf pita suara.

Jika Anda akan menjalani prosedur operasi tiroid atau dalam tahap pemulihan, Anda bisa menghubungi konsultan medis KavaLink dari Kavacare untuk mendapat informasi lebih lengkap terkait operasi tiroid, serta pendampingan medis sesuai kebutuhan. Silakan hubungi kami di nomor 0857 8000 8707.

SUMBER:

  1. Definition of thyroid gland. https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/thyroid-gland diakses 1 April 2023
  2. Thyroid: What It Is, Function & Problems. https://my.clevelandclinic.org/health/body/23188-thyroid diakses 1 April 2023
  3. Thyroidectomy. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/thyroidectomy/about/pac-20385195 diakses 1 April 2023
  4. Thyroid Surgery. https://www.thyroid.org/thyroid-surgery/ diakses 1 April 2023
  5. Thyroid Surgery Process. https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/find-a-program-or-service/surgery/thyroid-surgery/what-to-expect-at-penn diakses 1 April 2023
  6. Thyroid Disorders. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/disorders-of-the-thyroid diakses 1 April 2023
  7. Thyroid Biopsy: Types, Purpose, Procedure, Results. https://www.webmd.com/women/thyroid-biopsy-overview diakses 1 April 2023\
  8. Thyroidectomy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563279. Diakses 5 Februari 2024.
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare