Panduan Memberikan MPASI sesuai Anjuran Dokter

Panduan Memberikan MPASI sesuai Anjuran Dokter

Share

Bila Anda memiliki buah hati yang sebentar lagi memasuki usia 6 bulan, maka artinya Anda harus mulai mempersiapkan diri untuk memasuki masa MPASI untuk putra-putri kesayangan Anda. Pernahkah Anda mendengar istilah itu?

Apa itu MPASI, dan bagaimana cara memberikannya pada buah hati Anda? Baca selengkapnya di sini.

Apa Itu MPASI?

MPASI, yang merupakan singkatan dari makanan pendamping ASI, adalah makanan yang mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi berusia 6 bulan sebagai pendamping ASI yang masih perlu terus diberikan hingga anak berusia paling tidak 2 tahun.

Telah menjadi pengetahuan umum bahwa ASI merupakan makanan dan sumber asupan gizi terbaik untuk bayi. Namun demikian, setelah berusia 6 bulan, bayi membutuhkan lebih banyak vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya yang tidak lagi cukup didapatkan hanya dari ASI saja.

Berikut ini kami sajikan ulasan singkat mengenai berbagai manfaat, hal-hal yang perlu diketahui, dan jenis-jenis makanan yang baik atau justru perlu dihindari untuk MPASI.

Manfaat MPASI

Dengan memberikan makanan pendamping ASI pada bayi tepat pada waktunya, akan didapatkan beberapa manfaat seperti berikut.

1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Bayi Lebih Lengkap

Makanan pendamping ASI harus diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan lebih lengkap. ASI memiliki banyak sekali kandungan nutrisi awal eksklusif dan optimal yang dibutuhkan oleh bayi yang baru saja lahir. Namun, pemberian ASI eksklusif tidak lagi cukup untuk memenuhi semua kebutuhan energi dan gizi anak.

Kolostrum yang terkandung pada ASI pertama setelah kelahiran mengandung protein, natrium, dan imunoglobulin yang tinggi dengan kandungan laktosa yang rendah. Akan tetapi, setelah berusia 6 bulan, bayi biasanya memiliki paling tidak dua kali lipat berat lahirnya dan menjadi lebih aktif.

2. Mengenalkan Tekstur Makanan pada Bayi

Memberikan MPASI berguna supaya bayi mulai mengenal berbagai macam tekstur dan rasa makanan di luar ASI. Dimulai dari tekstur yang paling lembut secara bertahap naik ke tingkat tekstur yang lebih padat.

Dengan demikian, keterampilan makan bayi, seperti mengunyah dan menelan makanan pun dapat semakin terasah dari waktu ke waktu.

 

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat

 

Prinsip Pemberian MPASI

Bayi yang telah berusia 6 bulan biasanya dianggap sudah siap untuk memasuki fase pemberian makanan pendamping ASI. Meski demikian, terdapat tanda yang dapat dilihat bahwa bayi sudah siap untuk memulai proses belajar makan, seperti:

  • Kepala dapat diangkat dengan tegak.
  • Bayi sudah bisa duduk tanpa bantuan.
  • Refleks menjulurkan lidah telah berkurang.
  • Tampak tertarik melihat orang lain makan.
  • Mencoba meraih makanan.
  • Membuka mulut jika disodori makanan.

Berikut ini merupakan prinsip pemberian makanan pendamping ASI menurut buku panduan yang diterbitkan oleh WHO.

  1. Mempraktikkan pemberian ASI eksklusif sejak lahir hingga usia 6 bulan dan mengenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6 bulan (180 hari) sambil terus menyusui.
  2. Melanjutkan frekuensi menyusui sesuai permintaan bayi hingga usia 2 tahun atau lebih.
  3. Melatih pemberian makan responsif dengan menerapkan prinsip-prinsip perawatan psikososial.
  4. Menerapkan penanganan makanan yang tepat dan higienis.
  5. Memulai MPASI pada usia 6 bulan dengan makanan dalam jumlah kecil dan tingkatkan jumlahnya seiring bertambahnya usia anak, sambil tetap menyusui.
  6. Meningkatkan konsistensi dan variasi makanan secara bertahap seiring bertambahnya usia bayi, sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan bayi.
  7. Meningkatkan frekuensi pemberian MPASI saat anak bertambah besar.
  8. Memberikan berbagai makanan kaya nutrisi untuk memastikan bahwa semua kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi.
  9. Menggunakan MPASI fortifikasi atau suplemen vitamin-mineral untuk bayi sesuai kebutuhan.
  10. Meningkatkan asupan cairan selama sakit, termasuk lebih sering menyusui, juga dorong anak untuk makan makanan lunak favorit. Setelah sakit, berikan makanan lebih sering dari biasanya agar anak makan lebih banyak.

Jenis MPASI yang Baik

Karena bertujuan untuk memenuhi nutrisi bayi yang tidak lagi dapat dicukupi oleh ASI saja, MPASI harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk bayi.

Pada tahapan MPASI pertama, pastikan tekstur makanan masih sangat lembut meski jangan sampai pula terlalu encer. Berikan tekstur kental dan menggumpal pada MPASI pertama agar bayi dapat belajar mengunyah makanan menggunakan gusi karena belum memiliki gigi. Seiring bertambahnya keterampilan makan dan usia bayi, berikan MPASI yang semakin padat dan salah satunya adalah finger food yang dapat berfungsi sebagai camilan bayi.

Finger food adalah makanan padat berbentuk jari yang berukuran sesuai genggaman bayi yang mudah digigit, dikunyah, dan dipegang sendiri oleh bayi. Makanan ini bisa berupa kue, buah, atau sayur. Finger food berguna untuk melatih keterampilan anak makan sendiri tanpa disuapi sekaligus keterampilan motorik halus, juga kemampuan untuk menggigit dan mengunyah makanan.

Jenis-jenis makanan yang dapat dijadikan sebagai finger food untuk bayi, antara lain:

  • Sayuran rebus yang sudah dikukus atau dipanggang hingga lunak, seperti wortel, buncis, kembang kol, hingga brokoli.
  • Buah-buahan, seperti apel matang, pir, mangga, pepaya, alpukat matang, pisang, naga.
  • Sereal yang mudah dipegang dengan kandungan rendah gula dan tanpa tambahan zat pewarna.
  • Telur matang yang kaya akan protein, kolin, vitamin B2, B12, dan folat baik untuk perkembangan bayi.
  • Keju dengan tekstur yang lembut, tidak berbau, dan tidak lengket.
  • Daging yang sudah dimasak hingga empuk, lembut, dan sudah disuwir.

 

Baca Juga: 6 Pilihan Makanan Booster ASI yang Mudah Didapat

 

Jenis MPASI yang Harus Dihindari

Perlu diperhatikan bahwa ada pula jenis-jenis makanan dan bahan makanan yang perlu dihindari untuk diberikan pada bayi sebagai MPASI, seperti:

  • Makanan tinggi garam, karena ginjal bayi belum dapat mengolah garam dengan baik, contohnya makanan cepat saji.
  • Madu, karena mengandung bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan keracunan pada usus bayi.
  • Pemanis makanan yang berasal dari buah atau susu formula.
  • Kacang utuh, agar tidak menyebabkan tersedak pada bayi.
  • Teh atau kopi, tanin yang terdapat dalam teh dapat menyerap zat besi dalam makanan dan kafein dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan penyerapan kalsium, dan kerusakan gigi.
  • Makanan rendah lemak yang mengandung sedikit kalori, karena bayi membutuhkan kalori untuk pertumbuhan dan aktivitasnya sehari-hari.

Pertanyaan Umum Seputar MPASI

Bolehkah Bayi Diberikan MPASI Instan?

Bayi boleh diberikan MPASI instan karena kandungan di dalamnya kaya akan vitamin, mineral, dan zat besi yang baik untuk bayi.

MPASI instan yang diperjualbelikan secara bebas merupakan makanan bayi yang telah diperkaya dengan vitamin dan mineral yang mengandung zat besi. Makanan fortifikasi komersial untuk bayi dan anak kecil (misalnya, sereal yang diperkaya vitamin atau mineral) ini dapat menjadi sumber mikronutrien yang penting dalam berbagai kondisi yang diperlukan

Kapan Waktu Pemberian MPASI yang Tepat?

Menurut WHO, bayi harus diberikan MPAS 2-3 kali sehari pada usia 6-8 bulan. Kemudian meningkat menjadi 3-4 kali sehari pada usia 9-24 bulan. Camilan bergizi tambahan juga harus diberikan 1-2 kali per hari untuk usia 12-24 bulan sesuai keinginan bayi.

Dapatkan layanan konsultasi ahli gizi dari homecare Kavacare melalui Whatsapp 0811-1446-777. Dokter ahli gizi kami akan menjawab pertanyaan Anda seputar pemberian makanan pendamping ASI untuk si buah hati.

Sumber:

  1. Breastfeeding – StatPearls – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534767/. Diakses 23 Juni 2023.
  2. Complementary feeding – Infant and Young Child Feeding – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148957/. Diakses 23 Juni 2023.
  3. Improving Young Children’s Diets During the Complementary Feeding Period | UNICEF. https://www.unicef.org/media/93981/file/Complementary-Feeding-Guidance-2020.pdf. Diakses 23 Juni 2023.
  4. Apa itu MPASI? Apa Pengaruhnya untuk Perkembangan Bayi?. https://promkes.kemkes.go.id/?p=8929. Diakses 23 Juni 2023.
  5. pentingnya dan tahap pemberian mpasi pada bayi. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/351/pentingnya-dan-tahap-pemberian-mpasi-pada-bayi. Diakses 23 Juni 2023.
  6. https://promkes.kemkes.go.id/?p=8935. https://promkes.kemkes.go.id/?p=8935. Diakses 23 Juni 2023.
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare