Seberapa Amankah Infus Pemutih Badan?

Seberapa Amankah Infus Pemutih Badan?

  • Post category:Perawatan
Share

Banyak prosedur-prosedur yang dapat dilakukan untuk menunjang penampilan. Salah satunya infus pemutih, atau dikenal juga sebagai infus whitening. Infus ini semakin populer dipilih masyarakat sebagai salah satu perawatan kecantikan demi mencerahkan kulit.

Sebenarnya, amankah infus ini dilakukan? Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare seputar infus pemutih.

Apa Itu Infus Pemutih?

Infus pemutih adalah prosedur infus kecantikan yang dipercaya dapat membuat kulit menjadi lebih putih dan cerah. Untuk melakukan prosedur ini, pasien tidak perlu melakukan perawatan operasi seperti laser.

Menjalani prosedur infus ini juga dianggap lebih praktis untuk mencerahkan kulit dibandingkan perawatan kulit rutin menggunakan krim-krim tertentu. Ada pula yang merasa hasil infus tampak lebih cepat.

Infus pemutih semakin populer karena menggunakan bahan-bahan yang dianggap ampuh untuk mencerahkan kulit. Prosedur ini juga makin banyak dipilih untuk mengatasi beberapa masalah kulit seperti melasma, pigmentasi, dan perubahan warna akibat bekas luka jerawat.

Infus ini dilakukan dengan memberikan bahan-bahan tertentu dengan dosis yang cukup besar pada pasien. Maka prosesnya pun dilakukan bertahap. Pemberian bahan-bahan tersebut dilakukan menggunakan kateter intravena yang biasanya dimasukkan melalui tangan.

Melalui infus tersebut, bahan-bahan khusus kemudian dimasukkan langsung ke pembuluh darah dengan tujuan memperbaiki tampilan kulit dari dalam.

Kandungan dalam Infus Pemutih

Biasanya cairan infus pemutih adalah campuran dari beberapa bahan yang berpotensi mencerahkan kulit. Beberapa di antaranya adalah vitamin C dan glutathione. Kedua bahan ini banyak digunakan sebagai pencerah kulit.

1. Vitamin C

Vitamin C tidak asing digunakan dalam perawatan kulit. Formulasi produk perawatan kulit dengan kandungan vitamin C banyak ditemukan, contohnya krim, serum, atau digunakan secara transdermal.

Banyak manfaat vitamin C untuk kulit. Sifatnya sebagai antioksidan dapat melindungi kulit dari stres oksidasi yang berpengaruh pada munculnya tanda penuaan. Selain itu vitamin C juga mampu menstimulasi produksi kolagen pada kulit. Kolagen sangat penting untuk menjaga keremajaan kulit.

Vitamin C yang juga dikenal dengan nama asam askorbat ini ternyata juga dapat digunakan untuk mengatasi warna kulit atau pigmentasi yang tidak merata. Pada penanganan hiperpigmentasi, vitamin C juga bisa diberikan secara interavena.

Vitamin C dapat bekerja sebagai agen depigmentasi kulit, artinya vitamin C mampu menginterupsi proses pembentukan melanin atau melanogenesis. Karena cara kerja vitamin C tersebut, senyawa ini dianggap efektif untuk mengatasi hiperpigmentasi kulit.

Pemberian infus vitamin C dilaporkan juga dapat mengatasi melasma atau bercak kecokelatan pada kulit setelah menjalani prosedur laser.

 

Baca Juga: Vitamin C: Manfaat, Dosis, dan Sumber Terbaik

 

2. Glutathione

Gluthatione adalah antioksidan yang secara alami ditemukan dalam tubuh. Penggunaan glutathione sebagai agen pemutih kulit umum dilakukan. Glutathione termasuk komposisi yang banyak ditemukan pada produk perawatan kulit.

Beberapa penelitian menemukan jika glutathione menunjukkan efek antimelanogenesis atau dapat menghambat proses pembentukan melanin. Glutathione dapat memicu reaksi pheomelanin, menghambat produksi enzim-enzim yang dibutuhkan sel untuk memproduksi melanin. Selain itu glutathione menunjukkan fungsi antioksidatif sekaligus memberi efek mencegah penuaan dini.

Infus pemutih dengan glutathione tidak hanya mengatasi bercak cokelat di area tertentu. Rutin menjalani prosedur infus dengan glutathione ternyata dapat mencerahkan seluruh kulit.

Cara Kerja Infus Pemutih

Kulit biasanya tampak lebih gelap akibat paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari ini bisa merangsang keluarnya enzim tirosinase. Enzim tirosinase secara alami diproduksi oleh tubuh oleh gen TYR. Enzim tirosinase terletak pada sel melanosit, yaitu sel-sel khusus yang memproduksi pigmen bernama melanin. Melanin adalah senyawa yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata.

Walau termasuk proses alami pada tubuh, produksi melanin dapat dihambat. Cara kerja infus pemutih adalah mencegah enzim tirosinase membentuk melanin yang mempengaruhi warna kulit.

Semua orang memiliki jumlah sel melanosit yang sama, tetapi banyaknya melanin yang diproduksi oleh sel-sel tersebut berbeda-beda pada setiap orang. Pada individu dengan produksi melanin lebih banyak, kulit mereka akan tampak lebih gelap. Produksi melanin oleh melanosit dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kondisi genetik dan seberapa banyak Anda terpapar sinar matahari.

Infus pemutih bekerja dengan memasukkan bahan-bahan khusus, seperti vitamin dan antioksidan untuk menekan aktivitas enzim tirosinase. Ketika aktivitas enzim tirosinase berkurang, maka produksi melanin juga berkurang.

 

Baca Juga: 4 Manfaat Infus Vitamin C bagi Kesehatan

 

Frekuensi Infus Pemutih yang Dianjurkan

Berapa kali infus pemutih sebaiknya dilakukan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, tidak ada aturan pasti terkait anjuran pemberian infus ini.

Hasil prosedur ini biasanya baru tampak setelah pemberian selama 2 minggu sekali. Namun, kapan hasilnya terlihat sangat tergantung pada berbagai faktor dari pasien sendiri, antara lain metabolisme dan seberapa gelap warna kulit.

Apakah Infus Pemutih Aman?

Keamanan infus pemutih tergantung di mana pasien menjalani prosedur tersebut. Pemilihan klinik yang terstandarisasi harus jadi pertimbangan. Sebelum melakukan prosedur, pasien wajib melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit. Biasanya akan dilakukan tes lebih dulu, untuk mengetahui apakah ada reaksi alergi.

Prosedur infus ini masih jadi perdebatan terkait keamanan dan efek sampingnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak menyetujui penggunaan obat-obatan yang dimasukkan secara injeksi sebagai cara untuk memutihkan kulit. Produk-produk ini banyak yang tidak diketahui kandungannya secara pasti oleh pasien, sehingga berisiko pada kesehatan.

Bahan-bahan yang digunakan dalam infus pemutih seperti vitamin C dan glutathione diketahui memiliki efek samping jika digunakan dalam jangka panjang. Efek samping infus vitamin C antara lain:

  • Pusing atau sakit kepala
  • Mual
  • Kulit kemerahan di wajah, leher, lengan
  • Tubuh terasa lemas, mengantuk, lelah.

 

Dapatkan Layanan: Infus di Rumah

 

Efek samping lainnya yang perlu segera dikonsultasikan ke dokter antara lain:

  • Sakit punggung
  • Urine berwarna gelap
  • Frekuensi buang air kecil berkurang
  • Demam
  • Nyeri pada punggung
  • Sakit perut
  • Kuning pada mata atau kulit

Sedangkan efek samping infus glutathione antara lain keracunan pada sistem saraf, ginjal, hati, serta timbul sakit kepala. Efek samping yang cukup langka tetapi berbahaya adalah munculnya sindrom Stevens Johnson, yaitu kelainan serius yang menyerang kulit, membran mukosa, alat kelamin, dan mata.

Jika Anda ingin melakukan prosedur infus pemutih, tentunya perlu pertimbangan matang. Lakukan konsultasi sebelum memutuskan akan melakukan prosedur ini. Kavacare siap membantu Anda untuk memberikan informasi lengkap dan konsultasi terkait infus pemutih.

Kavacare juga menyediakan layanan terapi infus di rumah untuk menjaga imunitas tubuh. Hubungi kami di nomor 0811 1446 777.

SUMBER:

  1. Mengenal Infus Whitening. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1208/mengenal-infus-whitening diakses 29 Juni 2023
  2. Skin Brightening Glutathione IV Drips. https://www.refinery29.com/en-gb/skin-lightening-iv-treatment-glutathione-drip diakses 29 Juni 2023
  3. Injectable Skin Lightening and Skin Bleaching Products May Be Unsafe. https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/injectable-skin-lightening-and-skin-bleaching-products-may-be-unsafe diakses 29 Juni 2023
  4. Systemic Glutathione as a Skin-Whitening Agent in Adult. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7196133/ diakses 29 Juni 2023
  5. Glutathione for skin lightening: a regnant myth or evidence-based verity? https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5808366/ diakses 29 Juni 2023
  6. Side effect of long term injection of high dose whitening vitamin C to plasma glucose and cholesterol level. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/347/1/012074 diakses 29 Juni 2023
  7. Amankah Memutihkan Kulit lewat Infus Whitening? Pakar Kupas Tuntas Faktanya. https://www.suara.com/health/2020/10/12/091757/amankah-memutihkan-kulit-lewat-infus-whitening-pakar-kupas-tuntas-faktanya?page=all diakses 29 Juni 2023
  8. TYR gene: MedlinePlus Genetics. https://medlineplus.gov/genetics/gene/tyr/ diakses 29 Juni 2023
  9. Melanin: What Is It, Types & Benefits. https://my.clevelandclinic.org/health/body/22615-melanin diakses 29 Juni 2023
  10. The effect of Vitamin C on melanin pigmentation – A systematic review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7802860/ diakses 29 Juni 2023
  11. Glutathione Injection for Skin Whitening: Benefits, After Care & Side Effects. https://renu.doctor/blog/glutathione-injections-for-skin-whitening/ diakses 29 Juni 2023
  12. Ascorbic Acid (Intravenous Route) Side Effects. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ascorbic-acid-intravenous-route/side-effects/drg-20406580 diakses 29 Juni 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare