6 Cara Tepat Mengatasi Telinga Berdengung

6 Cara Tepat Mengatasi Telinga Berdengung

Share

Telinga berdengung merupakan fenomena yang cukup umum terjadi pada setiap orang dan dapat reda dengan sendirinya. Namun, ada kalanya kondisi ini dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama sehingga mengganggu aktivitas keseharian Anda.

Ketahui cara menangani kondisi telinga yang berdengung dengan tepat berikut ini. 

Apa Itu Telinga Berdengung (Tinnitus)?

Telinga berdengung adalah suatu bunyi yang didengar seseorang yang berasal dari dalam tubuh, dan bukan dari sumber luar. Kondisi ini disebut juga sebagai tinnitus.

Kebanyakan kasus tinnitus ini bersifat subjektif, di mana orang lain tidak dapat mendengar suara ini dan tidak ada alat apa pun yang dapat mengukur atau mendengar suara yang terdengar. 

Ada pula tinnitus yang bersifat objektif yang biasanya disebabkan oleh aneurisma, atau penggelembungan seperti balon di pembuluh darah otak. Tinnitus jenis ini dapat diukur dan didengar oleh dokter. Selain aneurisma, jenis tinnitus ini dapat disebabkan oleh temporomandibular joint disease (TMJD) dan kejang otot tensor timpani (otot di telinga tengah).

Tidak hanya berdengung, suara yang kadang terdengar akibat kondisi ini juga dapat terdengar seperti berdering, bersenandung, berdesis, tiupan angin, berdetak, atau terdengar seperti musik atau suara bersenandung.

 

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Pendengaran dan Telinga

 

Penyebab Telinga Berdengung

Penyebab pasti dari tintus ini tidak benar-benar diketahui dan kondisi ini juga tidak dapat dicegah. Namun, ada beberapa penyebab yang dapat memicu tinnitus, yaitu:

Pendengaran Berkurang

Ada sel-sel rambut yang di telinga dalam (koklea) yang bergerak ketika telinga Anda menerima gelombang suara. Pergerakan ini memicu sinyal listrik yang mengalir sepanjang saraf dari telinga Anda ke otak Anda (saraf auditoris). Apabila rambut-rambut di dalam telinga dalam Anda rusak, mereka dapat mengalirkan impuls listrik ke otak dalam bentuk tinnitus.

Trauma Suara

Trauma suara adalah penyebab tinnitus yang paling umum. Trauma suara ini bisa disebabkan oleh pekerja yang bekerja di industri dengan kondisi kerja yang berisik. Misalnya, pekerja tersebut kehilangan kemampuan dengar pada nada 4.000 Hz dan pekerja tersebut akan mendengar suara yang serupa dengan nada 4.000 Hz tersebut.

Infeksi atau Saluran Telinga yang Tersumbat

Saluran telinga Anda dapat tersumbat dengan cairan (infeksi telinga), serumen, kotoran, atau benda asing lainnya. Sumbatan ini dapat berubah menjadi tekanan di telinga Anda dan menyebabkan tinnitus.

Cedera Kepala atau Telinga

Trauma kepala atau leher dapat mempengaruhi telinga dalam, saraf pendengaran, atau fungsi otak  yang berhubungan dengan pendengaran. Cedera tersebut biasanya menyebabkan tinnitus di salah satu telinga.

Obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi telinga. Umumnya, semakin tinggi dosis obat-obatan ini, maka semakin keras telinga berdengung dan suara akan menghilang kalau Anda berhenti mengkonsumsinya. Obat-obatan ini adalah non steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), beberapa antibiotik, obat kanker, diuretik (obat untuk membuang kelebihan garam dan air lewat urin), obat anti malaria, dan antidepresan.

Di atas adalah penyebab paling umum dari telinga berdengung. Berikut ini adalah penyebab yang tidak terlalu umum.

  1. Penyakit Meniere, yang disebabkan oleh penumpukan cairan di labirin membran yang mengganggu pendengaran.
  2. Eustachian tube dysfunction, dimana saluran antara telinga tengah dan tenggorokan atas terus berkembang sehingga membuat telinga seperti penuh.
  3. Perubahan tulang telinga, seperti tulang telinga tengah yang menjadi kaku (otosclerosis).
  4. Kejang otot di telinga dalam, kadang penyebabnya tidak jelas dan kadang terjadi karena penyakit neurologis.
  5. TMJD, dimana tulang rahang bagian bawah bertemu dengan tengkorak.
  6. Neuroma akustik, yaitu tumor jinak yang berkembang pada saraf kranial (saraf dari otak).
  7. Gangguan pada pembuluh darah, yang disebabkan oleh aterosklerosis, hipertensi, atau kelainan bentuk pembuluh darah.
  8. Kondisi kronis lainnya, seperti diabetes, masalah tiroid, migrain, anemia, dan penyakit autoimun, seperti rematik dan lupus.

 

Baca Juga: Penyebab Telinga Bindeng dan 6 Cara Penanganannya

 

Cara Mengatasi Telinga Berdengung 

Diagnosis yang biasanya akan dilakukan dokter apabila telinga Anda berdengung adalah sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan fisik, di mana dokter akan mengecek apakah ada gangguan yang tampak di telinga Anda dan mungkin akan memeriksa tanda-tanda denyut tinnitus.
  2. Riwayat medis, di mana dokter akan menanyakan tentang anggota keluarga yang memiliki riwayat hilangnya kemampuan mendengar atau apakah Anda sering menghabiskan waktu di tengah-tengah suara yang berisik. Bisa jadi pula dokter akan menanyakan obat-obatan yang tengah Anda konsumsi.
  3. Tes pendengaran (audiometri). Tes ini memeriksa kemampuan dengar Anda pada beberapa jangka nada dan menunjukkan hasil tes dalam bentuk audiogram. 
  4. Timpanometri, dimana dokter memeriksa gendang telinga dengan alat ini dan menunjukkan hasilnya dalam bentuk timpanogram. 
  5. Magnetic resonance imaging, untuk mendapatkan pencitraan pada sistem pendengaran Anda.

Apabila Anda tidak mempunyai kondisi medis pada pendengaran Anda, maka langkah selanjutnya adalah rekomendasi cara-cara mengatasi dampak tinnitus. Berikut ini adalah beberapa cara yang biasa digunakan:

  1. Alat bantu dengar, di mana alat ini akan membantu Anda mendengar suara-suara lain lebih jelas sehingga Anda dapat mengabaikan suara tinnitus.
  2. Generator suara, alat yang dapat menghasilkan suara ke telinga Anda sehingga dapat menutupi suara tinnitus, misalnya suara menenangkan seperti suara shower atau hujan yang tenang. Atau Anda dapat membuat sendiri suara latar belakang dari laptop Anda atau sejenisnya.
  3. Supresi listrik. Stimulasi listrik di koklea dengan arus 5.000 pulsa per detik dapat menekan tinnitus. Stimulus dengan tingkat tinggi ini dapat memperbaiki pola aktivitas yang spontan di saraf pendengaran Anda. 
  4. Pengobatan rahang dan leher, termasuk penyuntikan lidokain ke otot rahang. Pasien dengan tinnitus somatis dapat mengalami gejala gangguan tulang leher belakang, termasuk kepala, leher, dan bahu, sehingga mengobati rahang dan leher mempunyai efek menguntungkan untuk tinnitus.
  5. Konseling. Ada pula pilihan untuk melakukan konseling, seperti cognitive behavioral therapy (CBT) atau acceptance and commitment therapy (ACT) yang membantu penderita mengurangi perhatian mereka pada tinnitus.
  6. Teknik relaksasi. Anda bisa mempraktikkan teknik-teknik relaksasi di rumah untuk mengurangi stres akibat suara berdengung yang mengganggu. Pijat dan peregangan di leher dan otot mastikasi (empat pasang otot yang terdapat di rahang) berhubungan dengan perbaikan yang signifikan di tinnitus. 

 

Baca Juga: 5 Cara Mengobati Memar di Rumah

 

Kapan Harus ke Dokter?

Telinga berdengung merupakan kondisi yang cukup umum dan biasanya tidak terasa mengganggu. Namun, ada sebaiknya menghubungi dokter apabila Anda mengalami kondisi di bawah ini:

  • Telinga berdengung terasa mengganggu;
  • Telinga berdengung terjadi setelah infeksi pernapasan atas, seperti pilek, dan tidak hilang setelah seminggu.

Segera hubungi dokter apabila kondisi ini terjadi pada Anda:

  • Hilangnya kemampuan mendengar atau rasa pusing muncul bersamaan dengan tinnitus;
  • Anda mengalami cemas atau depresi akibat tinnitus Anda.

Apabila Anda mengalami telinga berdengung yang mengganggu, Anda dapat menghubungi tim Kavacare di nomor 0811 1446 777 untuk mendapatkan pemeriksaan langsung di rumah oleh dokter. Konsultasi hari ini untuk mendapatkan layanan homecare yang Anda butuhkan dari Kavacare.

Sumber: 

  1. Tinnitus. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430809/ diakses pada 1 Maret 2023
  2. Tinnitus. https://www.nhs.uk/conditions/tinnitus/ diakses pada 1 Maret 2023
  3. Tinnitus: Characteristics, Causes, Mechanisms, and Treatments. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2686891/ diakses pada 2 Maret 2023
  4. Tinnitus. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14164-tinnitus diakses pada 1 Maret 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare