Penyebab Telinga Bindeng dan 6 Cara Penanganannya

Penyebab Telinga Bindeng dan 6 Cara Penanganannya

Share

Ketika Anda sedang mandi atau berenang, air terkadang masuk ke dalam telinga Anda, kemudian Anda mengeluarkannya dan suara-suara yang Anda dengar setelah mengeluarkan air menjadi teredam, itulah kondisi yang dinamakan dengan telinga bindeng. Meski kerap terjadi saat air masuk ke dalam telinga, namun telinga bindeng lebih dikenal terjadi ketika sedang berada di pesawat dan hendak mendarat atau lepas landas. 

Meskipun tidak menyebabkan rasa sakit, suara teredam saat telinga bindeng ini membuat Anda tidak nyaman dan dalam beberapa kasus dapat menjadi serius. Di artikel ini, Kavacare telah menghimpun berbagai informasi terkait cara menangani telinga bindeng seperti berikut ini.

Kenapa Telinga Bindeng?

Telinga bindeng merupakan kondisi tidak nyaman ketika terjadinya tekanan di dalam saluran eustachius sehingga pendengaran terganggu seperti telinga yang tersumbat sehingga suara yang didengar menjadi teredam, seperti ketika pesawat hendak mendarat atau lepas landas.

Biasanya kondisi ini memang tidak menyebabkan rasa sakit, namun suara yang teredam tersebut dapat menjadi gangguan nyata bagi yang mengalaminya dan di beberapa kasus, kondisi ini dapat menjadi lebih serius

Kondisi ini tidak hanya terjadi ketika sedang di pesawat saja. Di bawah ini terhimpun beberapa faktor yang dapat menyebabkan telinga bindeng:

1. Penyumbatan Saluran Eustachian (Eustachian Tube Dysfunction/ETD)

Saluran eustachia menyambungkan bagian tengah telinga ke tenggorokan. Pada saluran ini, cairan dan lendir yang seharusnya mengalir dari telinga ke bagian belakang tenggorokan kadang terjebak di bagian tengah telinga dan berakhir menyumbat telinga.

Pada umumnya, penyumbatan ini terjadi karena adanya infeksi, flu, influenza, sinusitis, ataupun alergi;

2. Perubahan Tekanan

Saluran eustachia juga bertanggung jawab atas keseimbangan tekanan di dalam telinga. Saluran ini tidak dapat menyeimbangkan tekanan dengan baik ketika terjadi perubahan ketinggian secara cepat misalnya ketika pesawat sedang lepas landas atau sedang mendarat.

Perbedaan tekanan yang ada di dalam dan di luar telinga mendorong gendang telinga ke dalam sehingga telinga dapat tersumbat. Namun, ketika telinga telah beradaptasi, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya.

3. Infeksi Telinga 

Kondisi ini terjadi ketika cairan terjebak di belakang gendang telinga sehingga terjadi pembengkakan yang menyebabkan rasa sakit dan tersumbat pada telinga. Terdapat dua tipe dari infeksi telinga, yaitu:

  • Infeksi telinga luar (otitis externa) atau yang biasa disebut dengan swimmer’s ear. Infeksi ini terjadi ketika air tertinggal di dalam saluran telinga setelah berenang;
  • Radang telinga tengah (otitis media). Situasi ini terjadi ketika mikroorganisme mencapai ruang di belakang gendang telinga. Infeksi ini dapat memengaruhi keseimbangan dan pendengaran.

 

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Pendengaran dan Telinga

 

4. Kotoran Telinga

Kotoran telinga menjaga telinga dengan membersihkan saluran telinga serta mencegah debu untuk memasuki telinga. Namun, memiliki terlalu banyak kotoran telinga juga dapat menyebabkan telinga tersumbat. Kotoran telinga juga mampu memicu gejala lain ketika menyumbat telinga, seperti sakit telinga, telinga yang berdenging, pendengaran teredam, hingga rasa pusing.

5. Kolesteatoma

Kolesteatoma merupakan kondisi tumbuhnya kulit non-kanker di bagian tengah telinga dan di belakang gendang telinga. Kondisi ini bisa terjadi karena cacat dari lahir atau hasil dari infeksi telinga yang berulang.

Kolesteatoma terasa seperti adanya tekanan pada telinga, yang juga terasa seperti telinga tersumbat. Gejalanya dapat berupa keluarnya cairan dari telinga yang memiliki bau menyengat serta gangguan pendengaran secara bertahap. Gejala kolesteatoma hampir sama dengan infeksi telinga, sehingga dibutuhkan dokter untuk memeriksanya lebih lanjut.

 

Baca Juga: Pendengaran Lansia Berkurang, Normalkah?

 

Bagaimana Cara Mengobati Telinga Bindeng?

Penyumbatan pada saluran telinga dapat menyebabkan infeksi, sehingga penting bagi kita untuk membuka sumbatan dari saluran eustachian yang tersumbat. Pada umumnya kondisi telinga bindeng dapat teratasi dalam kurun waktu beberapa jam atau beberapa hari. Namun, permasalahan telinga bindeng juga dapat diatasi tergantung penyebabnya.

Berikut ini merupakan beberapa cara untuk mengobati telinga bindeng, di antaranya:

1. Valsava Maneuver

Valsava maneuver merupakan cara bernapas yang meningkatkan tekanan pada dada. Teknik ini biasa digunakan untuk membantu saluran eustachia terbuka dan mengeluarkan cairan yang terjebak di belakang gendang telinga.

Manuver ini perlu diperhatikan agar tidak terlalu kencang dan disarankan tidak dilakukan pada pasien penderita jantung. Jangan dilakukan jika merasa ragu, sebaiknya langsung ke dokter saja untuk mendapatkan bantuan.

Valsava maneuver dapat dilakukan dengan cara mengambil napas yang dalam sembari menjepit hidung. Dengan kondisi mulut yang tertutup, coba mengeluarkan napas menggunakan hidung sampai telinga tidak tersumbat. 

2. Toynbee Maneuver

Teknik ini merupakan versi lain dari valsava maneuver. Teknik ini dilakukan dengan cara menutup mulut, menjepit hidung sampai tertutup lalu menelan.

3. Menguap atau Menelan

Cara ini biasanya dapat membuka saluran eustachia yang tertutup. Melakukan hal ini dapat membantu untuk membuka sumbatan pada telinga.

4. Menghirup Uap 

Menghirup uap panas dapat meringankan lendir di telinga. Caranya dengan mandi air panas atau meletakkan lap mandi hangat di telinga.

5. Obat Bebas

Obat bebas dapat mengobati telinga bindeng yang disebabkan oleh sinusitis, flu, ataupun alergi. Antihistamin, acetaminophen, ibuprofen, atau pengobatan untuk sinusitis dan flu yang mengandung dekongestan dapat membantu dalam penyembuhan telinga bindeng.

6. Obat Tetes Telinga

Obat tetes telinga biasa digunakan untuk membuat kotoran telinga menjadi lebih lunak dan membersihkan kotoran telinga. Setelah menggunakan obat tetes telinga, jaga kepala dalam keadaan miring selama beberapa detik. Jangan gunakan cotton swab untuk menghilangkan kotoran telinga.

 

Baca Juga: Pentingnya Memahami Aturan Pakai Obat

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera panggil dokter Anda jika cara-cara yang telah disebutkan di atas tidak bekerja untuk membuka sumbatan telinga, terutama jika memiliki gangguan pada pendengaran, bunyi berdenging di telinga hingga rasa sakit di dalam telinga. Terlebih hingga mengalami pendarahan, pusing hingga keluarnya air dari dalam telinga. Hal-hal tersebut merupakan salah satu tanda cedera telinga dan harus diperiksa oleh dokter.

Jika Anda merasakan gejala telinga bindeng, Anda juga dapat melakukan telekonsultasi dengan Kavacare di nomor WhatsApp 0811 1446 777 untuk bertanya seputar kesehatan telinga Anda atau orang terkasih. Dengan telekonsultasi, Anda dapat mengetahui cara penanganan yang tepat untuk masalah telinga Anda.

Sumber:

  1. Cholesteatoma: Causes, Symptoms, and Diagnosis. https://www.healthline.com/health/cholesteatoma. Diakses pada 26 Februari 2023.
  2. Why Does My Ear Feel Clogged?. https://www.healthline.com/health/why-does-my-ear-feel-clogged. Diakses pada 26 Februari 2023.
  3. Your Stuffy Ears and Sinuses: What’s the Link?. https://www.webmd.com/allergies/stuffy-ears-sinuses. Diakses pada 26 Februari 2023.
  4. Airplane Ear. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17929-airplane-ear. Diakses pada 26 Februari 2023.
  5. How to Pop and Unclog Your Ears. https://health.clevelandclinic.org/how-to-pop-your-ears/. Diakses pada 26 Februari 2023.
  6. What is the Valsava maneuver?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322661. Diakses pada 26 Februari 2023.

 

dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare