7 Cara Menjaga Kesehatan Rahim

7 Cara Menjaga Kesehatan Rahim

Share

Rahim adalah bagian tubuh terpenting pada wanita dan penting bagi kelangsungan hidup generasi-generasi selanjutnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui cara menjaga kesehatan rahim. Ketahui bagaimana langkah-langkah menjaga kesehatan rahim yang telah dirangkum oleh Kavacare di bawah ini.

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Rahim?

Menjaga kesehatan rahim ini juga artinya Anda dapat menghindari masalah-masalah uterus, seperti fibroid, endometriosis (endometrium tumbuh di luar dinding rahim), prolaps uteri (organ panggul turun dari liang vagina), dan tuberkulosis pada rahim. Berikut adalah cara menjaga kesehatan rahim dengan baik.

 1. Vaksin HPV

Agar rahim tetap sehat, bagian-bagian rahim juga perlu dijaga, termasuk leher rahim atau serviks. Pada kasus kanker pada wanita Indonesia, kanker serviks termasuk kedua tertinggi dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker. Salah satu penyebab kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Centers for Disease Control and Prevention (CDC), organisasi kesehatan Amerika, memperkirakan bahwa 91% dari kasus kanker serviks berhubungan dengan HPV.

2. Rutin Skrining HPV dan Kanker

Sebagai pencegahan lain terhadap infeksi virus HPV, dianjurkan pula untuk melakukan pemeriksaan secara rutin pada HPV dan kanker. Umumnya, dokter akan menganjurkan Anda untuk melakukan Pap Smear, yaitu deteksi dini kanker serviks, mulai dari usia 21 tahun dan mengulangnya secara berkala per 3 tahun ketika usia sekitar 20-an. Sedangkan, melakukan skrining HPV dan Pap Smear pada usia 30-65 tahun bisa dilakukan secara berkala dalam kurun waktu 5 tahun sekali. Anda juga perlu melakukan skrining pada bagian sekitar rahim, seperti kanker endometrium dan kanker ovarium.

 

Baca Juga: Prosedur Pap Smear untuk Deteksi Kanker Serviks

 

3. Perilaku Seks Sehat

Berhubungan seks atau berhubungan intim merupakan salah satu penyebaran HPV karena HPV menular lewat kontak antar kulit, yaitu dari area yang terinfeksi ke bagian genital (kelamin). Virus ini tidak selalu menular lewat hubungan seks, ada kalanya virus tersebar lewat area kulit lain yang terinfeksi.

Namun, mengurangi jumlah partner untuk berhubungan seks biasanya lebih cenderung menurunkan resiko terpapar HPV, terutama karena infeksi virus ini kadang tidak menimbulkan gejala sehingga sulit menentukan seseorang terinfeksi atau tidak. Penggunaan kondom juga dapat meningkatkan perlindungan dari HPV. Karenanya, perilaku seks sehat jadi salah satu cara menjaga kesehatan rahim yang penting.

4. Menjaga Kebersihan Vagina

Penelitian menyatakan kalau membersihkan vagina dengan sabun atau cairan pembersih lainnya justru meningkatkan resiko kanker serviks. Cara membersihkan vagina sebenarnya sangat sederhana, yaitu hanya dengan air hangat. Vagina merupakan area yang mempunyai tingkat keasaman tinggi yang berguna untuk melindungi vagina dari bakteri. Menggunakan bahan-bahan kimia justru mengganggu ekosistem di area vagina dan memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur. 

5. Hindari Alkohol, Rokok, dan Kafein

Tidak ada penelitian yang benar-benar membuktikan hubungan antara konsumsi alkohol dalam resiko meningkatkan resiko miom pada rahim. Namun, konsumsi alkohol berhubungan dengan meningkatnya hormon-hormon yang berpengaruh pada pertumbuhan miom, seperti tingkat endogen pada estrogen dan luteinizing hormone (LH) yang mengatur siklus haid.

Sementara itu, konsumsi kafein yang tinggi meningkatkan sekresi prolaktin yang meningkatkan resiko miom pada rahim. Menghindari rokok juga dapat menurunkan resiko pra-kanker dan kanker serviks.

 

Baca Juga: Mengenal Penyakit Kanker Serviks

 

6. Menjaga Asupan Nutrisi Seimbang 

Makanan dengan indeks gula darah dan beban gula darah yang tinggi dapat meningkatkan resiko miom pada wanita untuk tumor yang berhubungan dengan hormon, seperti kanker endometrium dan kanker ovarium. Sedangkan, ada makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan rahim, seperti:

  1. Serat. Makanan kaya serat dapat membantu menghilangkan kelebihan estrogen dalam tubuh dan mencegah pembentukan fibroid pada rahim. Jenis-jenis makanan kaya serat termasuk kacang-kacangan, polong-polongan, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Tentunya,Anda harus memilih sayur dan buah yang bebas pestisida untuk menjaga rahim Anda.
  2. Sayuran. Sayur-sayuran, seperti kacang polong, kol, bok choy, dan brokoli umumnya kaya akan kalsium potasium, magnesium, dan vitamin. Nutrisi ini dapat membantu mencegah perkembangan fibroid dan kandungan fitoestrogennya juga dapat menjaga keseimbangan estrogen pada tubuh.
  3. Buah-buahan. Buah mengandung vitamin C dan bioflavanoid yang membantu menghambat pertumbuhan fibroid pada rahim serta menjaga sistem reproduksi tetap sehat, misalnya buah sitrus dan buah beri.
  4. Produk susu. Kandungan vitamin D pada susu dapat mengurangi resiko fibroid rahim.
  5. Teh hijau. Kandungan antioksidan pada teh hijau membantu mengobati dan mencegah fibroid rahim.
  6. Ikan air dingin. Dengan kandungan asam lemak esensial omega 3-nya, ikan air dingin membantu mengurangi prostaglandin yang menyebabkan kontraksi rahim yang parah. Ikan air dingin ini termasuk makarel dan salmon.

7. Menjaga Berat Badan Sehat

Salah satu cara menjaga kesehatan rahim adalah menjaga berat badan yang ideal. Obesitas merupakan faktor resiko yang kuat terhadap kanker pada alat reproduksi wanita. Sedangkan, hubungan antara obesitas dan kanker serviks belum terbukti dengan jelas. Namun, obesitas menghambat deteksi dini pada kanker yang berhubungan dengan reproduksi wanita, sehingga Anda akan kesulitan untuk melakukan pencegahan terhadap kanker yang berhubungan dengan reproduksi wanita.

Pertanyaan Umum Seputar Cara Menjaga Kesehatan Rahim

Bagaimana Tanda Rahim Tidak Sehat?

Untuk menjaga kesehatan rahim, Anda perlu melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap tanda-tanda bahaya pada rahim. Berikut ini merupakan gejala-gejala rahim yang tidak sehat:

  • Rasa sakit pada area rahim;
  • Pendarahan pada vagina yang parah atau tidak normal;
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur;
  • Cairan vagina yang tidak normal;
  • Rasa sakit pada pelvis (area panggul), perut bagian bawah, atau area anus;
  • Kejang saat mens yang meningkat;
  • Urinasi (rasa ingin pipis) yang makin sering;
  • Rasa sakit pada saat berhubungan intim;
  • Pendarahan setelah melakukan hubungan intim;
  • Masa menstruasi yang lama;
  • Bengkak pada area perut (abdominal);
  • Konstipasi atau ketidaknyamanan pada saat buang air besar;
  • Infeksi saluran kemih yang berulang;
  • Fatigue atau kelelahan yang berlebihan;
  • Demam.

 

Baca Juga: Ikan dan Telur: Pantangan Makanan saat Nifas?

 

Makanan Apa yang Baik Untuk Kesehatan Rahim?

Makanan dengan nutrisi seimbang telah terbukti dapat menjaga kesehatan rahim. Makanan-makanan yang mengandung serat tinggi, berbagai buah dan sayuran yang tinggi akan vitamin, produk susu yang mengandung vitamin D, teh hijau dengan antioksidan yang tinggi, dan ikan air dingin yang kaya omega-3 juga dapat mencegah pertumbuhan fibrosis pada rahim dan menjaga rahim tetap sehat. Sedangkan, Anda perlu menghindari makanan yang mengandung indeks gula darah dan beban gula darah yang tinggi.

Apabila Anda menemukan keluhan seputar rahim, Anda dapat segera menghubungi layanan telekonsultasi dari Kavacare di nomor 0811 – 1446 – 777.

Sumber:

  1. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/389/wanita-beresiko-terkena-kanker-serviks , diakses 7 Januari 2023
  2. https://www.verywellhealth.com/how-to-have-a-healthy-cervix-582022, diakses 7 Januari 2023
  3. https://my.clevelandclinic.org/health/body/23279-cervix, diakses 7 Januari 2023
  4. https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/causes-risks-prevention/prevention.html, diakses 7 Januari 2023
  5. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi15tPtrrP8AhX153MBHW5IAysQFnoECC8QAQ&url=https%3A%2F%2Fejournal.undip.ac.id%2Findex.php%2Fmedianers%2Farticle%2Fdownload%2F34199%2F19997&usg=AOvVaw1UwZFsgseehEMKSbHkkDny, diakses 7 Januari 2023
  6. https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/you-dont-need-fancy-products-for-good-feminine-hygiene, diakses 7 Januari 2023
  7. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7908561/, diakses 7 Januari 2023
  8. https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/causes-risks-prevention/prevention.html, diakses 7 Januari 2023
  9. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7908561/, diakses 7 Januari 2023
  10. https://health.kompas.com/read/2022/09/18/180000868/10-makanan-untuk-menjaga-kesehatan-rahim?page=all, diakses 7 Januari 2023
  11. https://www.medpagetoday.com/resource-centers/nurse-practitioner-focus/increased-cervical-cancer-risk-overweight-and-obese-women/1843, diakses 7 Januari 2023
dr. Albert Novianto Kavacare
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Albert Novianto Kavacare

Care Pro, Dokter Umum Kavacare