Mengenal Penyakit Kanker Serviks

Mengenal Penyakit Kanker Serviks

Share

Penyakit kanker merupakan penyakit dengan tingkat kematian yang cukup tinggi di dunia. Di tahun 2019, WHO telah membuat daftar 10 penyakit dengan angka kematian tertinggi dan kanker termasuk di dalamnya. Salah satu dari sekian banyak jenis kanker yang banyak diderita manusia adalah kanker serviks. Perlu diketahui, kanker ini menduduki posisi keempat sebagai kanker yang paling umum diidap oleh wanita.

Memperingati bulan kesadaran kesehatan serviks, agar lebih waspada dan mengerti bagaimana cara penanganannya, berikut informasi lengkap mengenai kanker serviks.

Apa Itu Kanker Serviks?

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang tumbuh di sistem reproduksi wanita. Kanker ini tepatnya muncul di sel-sel leher rahim atau serviks, yakni bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.Sekitar 99% dari keseluruhan kasus kanker serviks di dunia disebabkan oleh infeksi dari human papillomavirus (HPV). Penularan dari virus ini terjadi melalui kontak seksual.

Menurut WHO, di tahun 2020, diperkirakan terdapat sebanyak 604.000 kasus baru di seluruh dunia dengan 342.000 kematian akibat penyakit ini. Yang mengejutkan, angka penderita kanker ini di Indonesia cukup tinggi. Dalam ranking negara dengan jumlah penderita terbanyak, Indonesia berada di urutan ketiga

Meskipun sangat berbahaya, Anda tidak perlu khawatir karena kanker ini dapat dicegah. Anda dapat mencegahnya dengan melakukan pemeriksaan serviks ataupun mengurangi risikonya dengan vaksin HPV.

Apa Itu Vaksin HPV?

Vaksinasi HPV merupakan salah satu jenis vaksin yang ditujukan untuk mengurangi risiko dari infeksi HPV, penyebab dari kanker serviks. Vaksin ini direkomendasikan untuk wanita usia 11-12 tahun dan dapat diberikan mulai usia 9 tahun. Namun, vaksin ini tidak diperbolehkan untuk Anda yang pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin HPV hingga mengancam jiwa, memiliki alergi terhadap ragi, dan jika Anda sedang hamil.

 

Baca Juga: Menjadi Ibu Hamil yang Bahagia

 

Apa Saja Jenis Kanker Serviks?

Pada dasarnya, kanker serviks dibedakan menjadi dua jenis yang diberi nama sesuai dengan jenis sel tempat kanker dimulai, yaitu karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Seperti apa keduanya?

Karsinoma Sel Skuamosa

Sebagian besar atau hampir 90% jenis kanker serviks yang ada merupakan karsinoma sel skuamosa atau squamous cell carcinoma. Kanker ini berkembang dari sel-sel di ektoserviks atau bagian luar serviks yang dapat dilihat oleh dokter saat pemeriksaan. Dalam pemeriksaan patologi anatomi bagian sel yang terlibat adalah sel skuamosa-kolumnar pada serviks.

Adenokarsinoma

Kanker serviks adenokarsinoma berkembang di sel kelenjar endoserviks atau bukaan serviks yang mengarah ke rahim. Tipe ini merupakan jenisyang cukup banyak ditemukan setelah jenis sel skuamosa.

Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks muncul disertai gejala yang dapat Anda waspadai. Berikut beberapa gejalanya, meliputi:

Pendarahan vagina yang tidak biasa Anda temui, misalnya pendarahan selama atau setelah Anda berhubungan seks, perdarahan parah ketika mensturasi, atau pendarahan setelah menopouse.

  • Mengalami menstruasi yang lebih berat dan deras dari biasanya.
  • Keputihan tidak wajar.
  • Rasa nyeri saat berhubungan seks.
  • Rasa nyeri di punggung bagian bawah, di antara tulang panggul atau di perut bagian bawah.

Jika Anda memiliki kondisi lain seperti fibroid, penyebab nyeri haid yang parah, ataupun endometriosis, tumbuhnya jaringan di luar rahim, maka kemungkinan gejala yang telah disebutkan merupakan hal yang biasa Anda rasakan. Meski demikian, penting bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter jika gejala berubah, memburuk, atau terasa tidak wajar.

 

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Deteksi Dini Kanker

 

Apa Penyebab Kanker Serviks?

Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Saat terpapar HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus melakukan kerusakan. Namun, pada sebagian kecil orang, virus bertahan selama bertahun-tahun dan berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker.

Selain karena infeksi HPV, terdapat faktor risiko lain berupa mutasi DNA pada sel sehat yang ada di serviks. Sel-sel sehat tumbuh dan berkembang pesat di luar kendali dan tidak mati. Sel-sel abnormal tersebut akhirnya terakumulasi dan membentuk tumor. Kemudian, sel-sel kanker pun menyerang jaringan terdekat dengan melepasakan diri dari tumor untuk menyebar ke tempat lain dalam tubuh.

Infeksi virus HPV bisa Anda dapati melalui kontak kulit ke kulit dari area genital, anal ataupun oral seks, hingga berbagi sex toys atau mainan seks dengan orang lain. Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat menjadi risiko, apa saja? 

Faktor Risiko 

  • Berganti-ganti pasangan seksual.
  • Berhubungan seks di usia dini.
  • Memiliki penyakit seksual menular lain seperti klamidia, gonore, sifilis, hingga HIV/AIDS.
  • Kebiasaan merokok.
  • Ibu Anda pernah mengonsumsi obat dietilstilbestrol (DES) saat hamil di tahun 1950-an. Sebab, janin yang dikandungnya memiliki risiko jenis kanker serviks adenokarsinoma sel jernih.
  • Penggunaan obat kontrasepsi jangka panjang lainnya

Apa Saja Komplikasi Akibat Kanker Serviks?

Komplikasi kanker serviks dapat muncul sebagai efek samping dari pengobatan yang Anda jalani. Berikut efek samping dari pengobatan kanker ini:

  • Menopouse dini
  • Penyempitan vagina
  • Limfederma atau pembengkakan pada tangan atau kaki
  • Dampak emosional yang dapat memicu depresi.

Tak hanya itu, komplikasi juga dapat muncul sebagai akibat dari kanker serviks stadium lanjut. Apa saja?

  • Rasa nyeri yang tak kunjung renda pada tulang dan otot
  • Gagal ginjal
  • Gangguan Pembekuan darah
  • Perdarahan
  • Fistula, saluran yang berkembang di antara kandung kemih dan vagina. Namun, komplikasi fistula merupakan kasus yang jarang terjadi.

Pertanyaan Umum Seputar Kanker Serviks

Apakah Kanker Serviks Harus Dioperasi?

Ya, operasi merupakan pengobatan utama untuk kanker ini jika dapat ditemukan lebih dini. Namun, harus dilanjutkan dengan penanganan lain yang juga dibutuhkan, misalnya kemoterapi atau radiotearapi.

Apa Saja Pengobatan dan Penanganan Kanker Serviks?

Jika Anda sudah menderita kanker serviks, maka terdapat beberapa opsi pengobatan dan penanganan yang akan disesuaikan dengan kondisi Anda. Pengobatan tersebut tergantung pada ukuran dan jenis kanker yang Anda miliki, letak sel kanker, apakah sudah menyebar atau belum, serta kondisi kesehatan Anda secara umum. Berikut tiga jenis pengobatan dan penanganan yang mungkin akan Anda jalani.

  • Operasi bedah
  • Kemoterapi, pengobatan untuk membunuh sel kanker.
  • Radioterapi, penggunaan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker.
  • Pengobatan dengan Avastin, kemungkinan akan Anda jalani jika Anda pernah menderita kanker serviks stadium lanjut atau kanker yang pernah Anda derita kembali muncul. Tujuan dari pengobatan ini bukan untuk menyembuhkan kanker, melainkan untuk membantu memperkecil ukuran kanker atau menghentikannya menjadi lebih besar.

 

Baca Juga: Apa Saja Langkah-langkah Pengobatan Kanker?

 

Kanker Serviks Biasanya Menyerang pada Usia Berapa?

Siapa pun yang memiliki serviks memiliki peluang yang sama untuk bisa terkena kanker serviks, termasuk wanita, pria transgender, orang non-biner, atau orang interseks dengan serviks. Namun, kanker ini lebih sering terjadi pada orang berusia muda. Berikut beberapa kondisi yang memungkinkan Anda dapat terkena kanker ini

  • Berusia di bawah 45 tahun, kanker serviks cenderung menyerang para muda-mudi.
  • Memiliki sistem kekebalah tubuh yang lemah, misalnya mengidap HIV/AIDS.
  • Pernah melahirkan beberapa kali di usia yang dini atau di bawah 17 tahun.
  • Menderita kanker vagina, vulva, ginjal, atau kandung kemih sebelumnya.
  • Ibu Anda pernah mengonsumsi obat hormonal dietilstilbestrol saat mengandung Anda.

 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Rumah Sakit Berobat Kanker di Thailand

 

Kanker serviks adalah penyakit yang dapat dicegah dan ditangani secara tepat. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegahnya. Namun jika Anda merupakan seorang pasien kanker serviks, maka sebaiknya Anda mendapatkan penanganan medis yang intensif dan pendampingan oleh tenaga medis. 

Jika Anda ingin berkonsultasi mengenai kondisi kesehatan Anda atau membutuhkan layanan perawatan pasien kanker di rumah, Anda dapat menghubungi Kavacare di nomor Whatsapp 0811 1446 777

Sumber:

  1. Cervical cancer – Complications. https://www2.hse.ie/conditions/cervical-cancer/complications/, diakses pada Rabu, 21 Desember 2022.
  2. Cervical cancer Indonesia 2021 country profile. https://www.who.int/publications/m/item/cervical-cancer-idn-country-profile-2021, diakses pada Kamis, 22 Desember 2022.
  3. Cervical Cancer. https://cancerclubcisc.org/en/cervical-cancer/, diakses pada Rabu, 21 Desember 2022.
  4. Cervical Cancer. https://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/index.htm,
  5. Cervical cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervical-cancer/symptoms-causes/syc-20352501, diakses pada Kamis, 22 Desember 2022.
  6. Cervical cancer. https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer, diakses pada Kamis, 22 Desember 2022.
  7. Cervical cancer. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/cancer/cancer-types-in-adults/cervical-cancer, diakses pada
  8. Cervical cancer. https://www.who.int/health-topics/cervical-cancer#tab=tab_1, diakses pada Kamis, 22 Desember 2022.
  9. Cervical cancer. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cervical-cancer, diakses pada Rabu, 21 Desember 2022.
  10. Cervix: Squamous cell carcinoma. https://www.pathologyoutlines.com/topic/cervixscc.html, diakses pada Jumat, 30 Desember 2022.
  11. Cervix: Adenocarcinoma. https://www.pathologyoutlines.com/topic/cervixhpvadenocarcinoma.html, diakses pada Jumat, 30 Desember 2022.
  12. The top 10 causes of death. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/the-top-10-causes-of-death, diakses pada Rabu, 21 Desember 2022.
  13. What Is Cervical Cancer?. https://www.cancer.gov/types/cervical, diakses pada Rabu, 21 Desember 2022.

 

dr. Albert Novianto Kavacare
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Albert Novianto Kavacare

Care Pro, Dokter Umum Kavacare