Apa Itu Perokok Pasif? Bahaya dan Pencegahan

Apa Itu Perokok Pasif? Bahaya dan Pencegahan

Share

Tembakau dan rokok diketahui secara luas sebagai salah satu pemicu masalah kesehatan. Rokok berisiko menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh. Secara umum kebiasaan merokok pun bisa mengurangi kualitas kesehatan.

Rokok tidak hanya berdampak pada mereka yang menggunakannya, tapi orang-orang yang terpapar asap rokok atau perokok pasif juga terancam. Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare mengenai perokok pasif.

Apa Itu Perokok?

Merokok adalah kegiatan menghirup dan menghembuskan asap dari tanaman yang dibakar. Kegiatan ini paling banyak diasosiasikan dengan tembakau yang dibakar dan digunakan dalam bentuk rokok konvensional, cerutu, atau pipa. Dengan membakar tembakau, asap yang dihirup dapat dirasakan, kemudian diserap ke dalam aliran darah melalui paru-paru.

Namun saat ini selain tembakau, muncul juga jenis rokok elektronik (e-cigarettes) seperti vape. Rokok elektronik memiliki baterai dan bagian yang berfungsi memanaskan cairan khusus yang mengandung nikotin serta berbagai bahan tambahan, seperti perisa.

Cairan tersebut diubah menjadi partikel udara (aerosol) setelah dipanaskan. Aerosol ini kemudian bisa dihirup oleh pengguna rokok elektrik.

Maka perokok adalah mereka yang mengonsumsi dan menggunakan rokok. Perokok dibagi menjadi beberapa status, yaitu mereka yang masih merokok, mantan perokok, perokok tidak rutin, dan orang-orang yang tidak merokok.

  • Masih merokok, merujuk pada individu yang merokok lebih dari 100 batang rokok sepanjang hidupnya. Rokok yang dimaksud termasuk rokok linting, cerutu, dan rokok elektrik. Seseorang masuk kategori ini jika mereka merokok selama 28 hari terakhir dan merokok setiap hari. Mereka juga bisa disebut perokok reguler atau perokok rutin.
  • Mantan perokok, adalah individu yang pernah merokok lebih dari 100 batang rokok sepanjang hidup, tetapi tidak merokok selama 28 hari terakhir.
  • Perokok tidak rutin, orang yang pernah merokok paling tidak 100 batang rokok selama hidup dan masih merokok, tetapi tidak dilakukan setiap hari.
  • Tidak pernah merokok, seseorang dikategorikan bukan perokok jika tidak pernah merokok lebih dari 100 batang rokok seumur hidup dan saat ini tidak sedang merokok.

 

Baca Juga: Serba-serbi Infeksi Paru

 

Orang-orang yang merokok mungkin akan memberikan respons berbeda-beda saat ditanya apakah mereka merokok atau tidak. Ada perokok yang mendefinisikan diri hanya merokok di saat tertentu, misalnya seminggu sekali.

Namun jika perokok tersebut kemungkinan telah merokok lebih dari 100 batang seumur hidup, sebetulnya mereka bisa dianggap sebagai individu yang masih merokok.

Sementara mereka yang mendefinisikan diri sebagai perokok sosial (social smoker) cenderung hanya merokok saat bertemu dengan kawan-kawannya atau berada di situasi sosial. Mungkin frekuensi merokok mereka paling tidak seminggu sekali.

Seseorang dianggap tengah berusaha berhenti merokok jika mereka telah berhenti merokok selama satu hari atau lebih dengan tujuan memang hendak berhenti merokok.

Jenis-jenis Perokok

Jenis perokok dibagi menjadi 2, yaitu perokok aktif dan perokok pasif.

1. Perokok Aktif

Perokok aktif merupakan mereka yang mengonsumsi atau menggunakan rokok dengan rutin. Seseorang dianggap sebagai perokok aktif jika setiap hari menggunakan paling tidak sebatang rokok.

Namun seseorang juga bisa dikategorikan sebagai perokok aktif jika menghisap rokok, walau tidak rutin atau hanya mencoba. Seseorang juga termasuk perokok aktif jika menggunakan rokok, kemudian menghembuskan asapnya walau tidak dihirup masuk hingga paru-paru.

2. Perokok Pasif

Perokok pasif adalah mereka yang secara sengaja maupun tidak menghirup asap dari rokok yang digunakan oleh orang lain. Hal ini bisa terjadi karena saat rokok dibakar, asapnya akan terbang di udara. Selain itu perokok aktif juga menghembuskan asap setelah menghirup.

Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif disebut pula sebagai second hand smoke. Orang-orang yang terpapar asap rokok berisiko mengalami masalah kesehatan, walau mereka bukan perokok aktif. Risiko ini terutama lebih besar pada anak-anak.

 

Baca Juga: 3 Penyakit Dampak Polusi Udara

 

Bahaya Perokok Pasif

Asap rokok mengandung sekitar 7000 senyawa kimia yang terdiri dari berbagai partikel dan gas. Sebanyak 70 di antaranya diketahui dapat menyebabkan kanker. Beberapa penelitian menemukan jika menghirup second hand smoke menjadi salah satu penyebab kanker paru-paru.

Second hand smoke berisiko merusak kondisi tubuh pada berbagai aspek. Perokok pasif dewasa mungkin mengalami gangguan kesehatan seperti:

  • Penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, plak pada pembuluh darah, hingga serangan jantung dan stroke
  • Gangguan paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma
  • Meningkatkan risiko kanker paru, otak, kandung kemih, perut, payudara, dan sebagainya

Bahaya perokok pasif berbeda-beda tergantung kondisi setiap orang. Namun terpapar second hand smoke terutama berbahaya bagi ibu hamil, anak-anak, dan mereka yang memiliki kondisi penyerta.

1. Membahayakan Kehamilan

Saat ibu hamil menghirup asap rokok, janin dalam kandungan turut terekspos senyawa kimia di dalamnya. Baik ibu hamil perokok aktif maupun mereka yang terpapar second hand smoke bisa membahayakan perkembangan janin.

Ibu hamil bisa menjadi perokok pasif contohnya jika suami merokok di rumah. Risiko kesehatan yang bisa terjadi adalah:

  • Bayi lahir prematur
  • Still birth atau bayi meninggal dalam kandungan
  • Bayi lahir dengan berat badan rendah.

Laki-laki yang merokok juga berisiko merusak kualitas sperma. Masalah kesehatan bisa terjadi pada bayi jika ibu hamil menghirup second hand smoke dan adanya kerusakan sperma akibat pasangan merokok, beberapa di antaranya:

  • Cacat bawaan, seperti bibir sumbing
  • Kanker anak, termasuk kanker hati atau liver

2. Mengancam Kesehatan Anak-anak

Anak-anak terutama sangat rentan mengalami masalah kesehatan akibat second hand smoke, antara lain mengakibatkan:

  • Kematian mendadak pada bayi, seperti sindrom kematian mendadak (SIDS) dan kecelakaan fatal saat tidur
  • Berbagai penyakit paru-paru, seperti bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia
  • Lebih rentan mengalami batuk, napas berbunyi, dan infeksi telinga
  • Menghambat perkembangan paru-paru, sehingga cenderung lebih lemah
  • Asma
  • Penyakit meningokokus

 

Baca Juga: Jenis, Fungsi, dan Cara Menggunakan Inhaler

 

3. Membahayakan Orang-orang yang Rentan

Senyawa kimia yang ditemukan pada second hand smoke adalah amonia, sulfur, dan formaldehida. Senyawa-senyawa ini diketahui dapat merusak mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Jenis-jenis senyawa tersebut berbahaya terutama untuk pasien yang memiliki kondisi penyerta pada paru-paru, contohnya bronkitis atau asma. Terpapar second hand smoke bisa memicu munculnya gejala penyakit paru-paru, atau memperparah gejala yang telah dirasakan pasien.

Perokok aktif tidak hanya membahayakan orang-orang di sekitarnya, tetapi juga diri sendiri. Bagi perokok, risiko kematian bahkan lebih tinggi 3 kali lipat dibandingkan orang-orang yang tidak pernah merokok. Diperkirakan para perokok memiliki harapan hidup 10 tahun lebih rendah.

Kebanyakan risiko kematian ini dikaitkan dengan penyakit-penyakit vaskular maupun paru-paru. Contohnya adalah penyakit jantung koroner dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Selain itu terdapat sekitar 17 jenis kanker yang faktor risikonya termasuk kebiasaan merokok.

Berhenti merokok sebelum usia 40 tahun menunjukkan penurunan risiko kematian akibat rokok hingga 90%.

Jika Anda seorang perokok aktif, hentikan kebiasaan merokok dengan cara:

  1. Bulatkan tekad untuk berhenti
  2. Lakukan dengan nyata, misalnya mulai mengurangi rokok hingga berhenti total
  3. Kenali waktu dan situasi kapan Anda sering merokok
  4. Tunda keinginan merokok, tahan hingga hilang
  5. Carilah dukungan kerabat terdekat
  6. Konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan

Jika Anda berisiko menjadi perokok pasif atau pernah terpapar asap rokok, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut terkait pencegahan maupun perawatan yang mungkin dibutuhkan denganm menghubungi konsultan medis Kavacare di nomor 0811 1446 777.

SUMBER:

  1. Smoking. https://www.britannica.com/topic/smoking-tobacco diakses 9 April 2023
  2. Smoking. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537066/ diakses 9 April 2023
  3. Definitions of smoking status. https://www.health.govt.nz/our-work/preventative-health-wellness/tobacco-control/tobacco-control-information-practitioners/definitions-smoking-status diakses 9 April 2023
  4. Passive smoking. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/passive-smoking diakses 9 April 2023
  5. Health Effects of Cigarette Smoking. https://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/health_effects/effects_cig_smoking/index.htm diakses 9 April 2023
  6. NHIS – Adult Tobacco Use. https://www.cdc.gov/nchs/nhis/tobacco/tobacco_glossary.htm diakses 9 April 2023
  7. About Electronic Cigarettes (E-Cigarettes). https://www.cdc.gov/tobacco/basic_information/e-cigarettes/about-e-cigarettes.html diakses 9 April 2023
  8. Apa itu Perokok Aktif? https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/apa-itu-perokok-aktif diakses 9 April 2023
  9. Dangers of Secondhand Smoke: Risks and Prevention. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10644-secondhand-smoke-dangers diakses 9 April 2023
  10. Cara Berhenti Merokok dan manfaatnya. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/tips-sehat/20170220/1219750/cara-berhenti-merokok-dan-manfaatnya/ diakses 9 Juli 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare