Suka Menahan Buang Air Kecil? Ini 5 Bahayanya!

Suka Menahan Buang Air Kecil? Ini 5 Bahayanya!

Share

Buang air kecil merupakan proses alamiah tubuh dalam membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Kadang dorongan untuk buang air kecil timbul di saat kita tidak bisa mengakses toilet sehingga harus ditahan. Hati-hati, menahan buang air kecil bukan sesuatu yang boleh disepelekan.

Berikut informasi yang dirangkum Kavacare seputar bahaya menahan buang air kecil.

Bahaya Menahan Buang Air Kecil

Setiap orang pasti pernah menahan buang air kecil atau menahan kencing. Jika hal ini dilakukan sesekali, mungkin tidak akan menimbulkan masalah apapun. Namun menahan kencingterlalu sering bahkan sampai menjadi kebiasaan bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Beberapa gangguan kesehatan yang mungkin timbul akibat menahan buang air kecil adalah:

1. Nyeri

Terlalu sering menahan buang air kecil bisa menimbulkan nyeri atau rasa tidak nyaman pada area kantung kemih, bahkan mencapai ginjal. Rasa nyeri ini mungkin tetap terasa saat buang air kecil.

Nyeri bisa timbul akibat otot-otot yang terus menegang bahkan setelah buang air kecil. Kemudian hal ini menyebabkan terjadinya kram panggul.

2. Infeksi Saluran Kemih

Pada beberapa kasus, kebiasaan menahan buang air kecil bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri pada saluran kemih. Berkembangnya bakteri ini berisiko memicu infeksi saluran kemih (ISK).

Maka menahan buang air kecil sebaiknya dihindari. Terutama pada pasien dengan riwayat ISK berulang.

Mereka yang kurang minum juga berisiko lebih tinggi terserang ISK karena kantung kemih jarang memberikan sinyal pada tubuh untuk membuang urine. Ketika urine terlalu lama disimpan di dalam kantung kemih, ada kemungkinan bakteri berkembang dan menyebar pada salluran kemih. Penyebaran bakteri ini bisa menimbulkan infeksi.

 

Baca Juga: 9 Kondisi Warna Urine dan Kemungkinan Penyebabnya

 

3. Kantung Kemih Meregang Berlebihan

Risiko jangka panjang sering menahan buang air kecil adalah kantung kemih yang meregang berlebihan. Akibatnya kantung kemih akan kesulitan untuk mengeluarkan urine secara normal.

4. Kerusakan Pada Otot Panggul

Otot-otot panggul termasuk otot yang berfungsi membuka dan menutup saluran uretra bisa mengalami kerusakan jika Anda terlalu sering menahan buang air kecil. Kerusakan otot ini bisa memicu inkontinensia urine, atau kondisi hilangnya kontrol pada kandung kemih dan menyebabkan pengidapnya tidak bisa menahan buang air kecil.

5. Meningkatkan Risiko Timbulnya Batu di Saluran Kemih

Beberapa orang mungkin memiliki kondisi di mana terdapat kandungan mineral lebih tinggi pada urine mereka. Pada kondisi ini, sering menahan buang air kecil bisa meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal karena berkurangnya pembuangan mineral-mineral berlebih yang dibawa urine keluar dari tubuh, seperti asam urea dan kalsium oksalat.

Apa Fungsi Buang Air Kecil?

Proses buang air kecil memiliki fungsi penting dalam membuang limbah dan racun berbentuk cairan. Selain itu proses buang air kecil membantu terjaganya keseimbangan senyawa-senyawa penting dalam tubuh, seperti potassium, sodium, dan kadar air.

Buang air kecil adalah proses pembuangan yang melibatkan kerja ginjal. Ginjal adalah organ yang berfungsi menyaring darah untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Zat-zat yang tidak diperlukan ini kemudian disimpan pada saluran kemih untuk kemudian dibuang.

Zat-zat tersebut disimpan pada kantung kemih sebelum akhirnya dibuang melalui urethra. Proses buang air kecil melibatkan kerja yang kompleks dari sistem saraf.

Bagaimana Proses Terbentuknya Urine? 

Setiap harinya, manusia mengkonsumsi berbagai makanan dan minuman. Setiap makanan dan minuman yang masuk kemudian dicerna tubuh. Tubuh mengambil nutrisi yang dibutuhkan dan mengubahnya menjadi energi.

Setelah semua komponen makanan dan minuman yang dibutuhkan tubuh terserap, maka akan tertinggal limbah. Limbah-limbah ini akan disimpan sementara di usus dan darah sampai kemudian tubuh membuangnya keluar. Salah satu jenis limbah hasil metabolisme tubuh adalah urea.

Urea merupakan limbah berbentuk cair yang dibawa darah menuju ginjal. Urea dan berbagai senyawa cair lain yang tidak diperlukan tubuh akan dibuang dalam bentuk urine.

Proses pembuangan urine ini melibatkan saluran kemih yang terdiri dari:

  • Ginjal, yang setiap harinya bertugas menyaring darah untuk memisahkan limbah dan menyeimbangkan cairan dalam tubuh
  • Ureter, saluran sempit yang terbentuk dari otot. Saluran ini menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Urine akan disalurkan dari ginjal menuju kantung kemih melalui ureter. Terdapat 2 ureter yang menghubungkan ginjal dan kantung kemih
  • Kantung kemih, adalah organ berbentuk seperti balon yang memiliki ruang di bagian tengahnya untuk menampung urine. Ukuran kantung kemih akan melebar menyesuaikan dengan jumlah urine yang ditampung. Kantung kemih yang sehat bisa menampung 1,5 – 2 cangkir urine
  • Uretra, saluran yang terletak pada bagian bawah kantung kemih. Urine dikeluarkan dari tubuh melalui saluran ini.

Saluran kencing juga memiliki 2 pasang otot yang bekerja membuka dan menutup saluran uretra. Otot-otot inilah yang memastikan urine tetap berada di dalam kantung kemih.

Kapan Anda buang air kecil bergantung pada seberapa penuh kantung kemih menampung urine. Kapasitas kantung kemih setiap orang berbeda-beda. Seiring waktu kantung kemih akan semakin penuh dan menekan otot-otot di dalamnya. Pada titik tertentu akhirnya tubuh merasakan jika kapasitas kantung kemih telah mencapai batasnya, kemudian memicu dorongan untuk buang air kecil.

Otak kemudian akan memberikan sinyal pada otot-otot penutup saluran uretra untuk rileks. Setelah itu dinding-dinding kantung kemih menegang, mendorong keluar urine melalui uretra.

 

Baca Juga: Penggunaan Kateter Urine di Rumah

 

Tips Menghindari Kebiasaan Menahan Buang Air Kecil

Cara terbaik untuk menghindari bahaya menahan kencing adalah segera buang air kecil jika kantung kemih terasa penuh. Namun mungkin Anda akan mengalami situasi-situasi di mana tidak bisa segera ke toilet.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari menahan buang air kecil:

  1. Segera buang air kecil setelah bangun tidur, buang air kecil segera setelah bangun tidur bisa membantu memulai siklus tubuh dengan baik
  2. Sempatkan ke toilet, Anda bisa mengatur jadwal untuk ke toilet setiap 2-3 jam sekali. Cobalah memasang alarm. Saat alarm berbunyi, segera ke toilet walau tidak merasa butuh buang air kecil. Cara ini bisa membantu mengurangi tekanan pada kantung kemih dan menghindari Anda harus menahan buang air kecil di saat-saat darurat
  3. Jangan menunggu hingga tidak bisa menahan buang air kecil, sesibuk apapun, biasakan Anda segera ke toilet saat mulai terasa ingin buang air kecil. Jangan sampai menunggu sampai Anda benar-benar tidak tahan.

Kapan Harus ke Dokter?

Salah satu risiko terlalu sering menahan kencing adalah infeksi saluran kemih. Maka Anda harus ke dokter saat mengalami gejala-gejala seperti:

  • Panas atau perih saat buang air kecil
  • Nyeri di bagian panggul atau perut bagian bawah
  • Anyang-anyangan, sensasi ingin buang air kecil yang terasa terus menerus
  • Urine berbau menyengat
  • Urine tampak keruh
  • Warna urine pekat
  • Tampak darah pada urine

Sebaiknya segera konsultasi dengan dokter jika Anda atau orang terkasih mulai kesulitan menahan buang air kecil karena kemungkinan telah mengalami inkontinensia urine atau merasakan nyeri di sekitar panggul.

Hubungi layanan homecare Kavacare untuk berkonsultasi dengan dokter secara online atau mendapatkan kunjungan dokter ke rumah. Kontak Kavacare Support melalui nomor Whatsapp 0811 1446 777.

SUMBER:

  1. Anatomy of the Urinary System. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anatomy-of-the-urinary-system diakses 25 Agustus 2023
  2. Physiology, Urination. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562181 diakses 25 Agustus 2023
  3. How your body senses the urge to urinate. https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/how-your-body-senses-urge-urinate diakses 25 Agustus 2023
  4. The Urinary Tract & How It Works. https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/urinary-tract-how-it-works diakses 25 Agustus 2023
  5. Holding pee: Is it safe? https://www.medicalnewstoday.com/articles/321408 diakses 25 Agustus 2023
  6. Stop holding it in! 4 bodily functions you should let out. https://www.geisinger.org/health-and-wellness/wellness-articles/2018/03/29/21/13/stop-holding-it-in-4-bodily-functions-you-should-let-out diakses 25 Agustus 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare