4 Cara Mengatasi Bau Mulut dengan Mudah

4 Cara Mengatasi Bau Mulut dengan Mudah

  • Post category:Perawatan
Share

Bau mulut secara medis disebut sebagai halitosis. Kondisi ini mengarah pada munculnya aroma tidak sedap dari mulut, atau napas tak sedap.

Penyebab dan cara mengatasi bau mulut bisa bermacam-macam. Penting untuk mengetahui lebih dulu penyebab bau mulut dan cara mengatasinya perlu disesuaikan dengan tiap-tiap penyebabnya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mengatasi bau mulut.

1. Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut

Bau mulut paling sering timbul akibat kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Maka Anda harus rajin menggosok gigi dengan pasta gigi fluoride selama 2 menit. Paling tidak, agar gigi dan mulut bersih Anda harus gosok gigi 2 kali sehari, di pagi hari dan malam hari.

Anda juga bisa menggosok gigi setiap selesai makan untuk mencegah ada sisa makanan di mulut. Selain itu bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (flossing) untuk memastikan tidak ada sisa makanan di antara gigi.

Bakteri rawan menumpuk di lidah dan menyebabkan bau mulut, untuk mencegahnya Anda bisa mencoba membersihkan lidah menggunakan sikat gigi atau tongue scraper.

2. Cukupi Kebutuhan Cairan

Kurangnya produksi air liur bisa menyebabkan bau mulut. Maka untuk mencegah kondisi ini, pastikan Anda selalu cukup cairan. Dibanding minuman berperisa dan kafein, sebaiknya Anda memenuhi kebutuhan cairan dengan air putih.

Asupan cairan yang cukup membantu produksi air liur sesuai kebutuhan tubuh. Setidaknya, Anda harus minum 8 gelas air putih per hari.

3. Kumur dengan Cairan Mengandung Seng

Garam seng atau zinc adalah salah satu komposisi dalam cairan kumur dan permen karet. Bahan ini bisa membantu mengatasi bau mulut. Seng bisa mengurangi senyawa sulfur dalam napas, sehingga bau mulut berkurang.

Terdapat penelitian yang menemukan jika berkumur dengan cairan kumur mengandung seng efektif mengurangi bau mulut selama 6 bulan.

4. Kumur dengan Larutan Baking Soda

Beberapa penelitian menunjukkan jika baking soda atau sodium bicarbonate efektif membunuh bakteri-bakteri di dalam mulut. Riset pun mengindikasikan jika pasta gigi dengan kandungan baking soda yang lebih tinggi juga efektif mengurangi bau mulut.

Gunakan 2 sendok teh baking soda yang dicampur ke dalam 1 gelas air hangat. Kumur dengan larutan ini selama 30 detik sebelum dibuang.

 

Baca Juga: Pentingnya Kebersihan Mulut Bagi Kesehatan Diri

 

Bagaimana Mengenali Bau Mulut?

Bau mulut termasuk kondisi yang umum dialami semua orang. Diperkirakan 1 dari 4 orang secara global mengalami bau mulut. Riset menemukan kemungkinan halitosis dialami sekitar 31,8% dari keseluruhan populasi dunia.

Bau mulut kadang baru disadari ketika melakukan pemeriksaan gigi atau saat menjalani pemeriksaan rutin. Pasien sendiri bisa jadi tidak sadar memiliki bau mulut. Seiring meningkatnya kesadaran publik terhadap kebersihan area gigi dan mulut, banyak orang yang lebih aktif untuk mencari apa saja penyebab bau mulut dan cara mengatasinya. Bahkan tidak segan untuk mencari bantuan medis.

Jika bau mulut tidak kunjung hilang, ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan. Halitosis kronis bisa jadi gejala dari masalah pada gigi dan mulut, atau adanya kondisi lain yang mempengaruhi bagian-bagian tubuh.

 

Baca Juga: 8 Penyebab Masalah Gigi dan Mulut pada Lansia

 

Penyebab Bau Mulut

Penyebab bau mulut dan cara mengatasinya sangat berkaitan satu sama lain. Supaya Anda bisa menghilangkan bau mulut, perlu memahami hal-hal yang mungkin bisa memicu kondisi ini, yaitu:

1. Konsumsi Makanan Tertentu

Semua makanan yang kita konsumsi mulai diproses untuk dicerna sejak berada di mulut. Selain itu, makanan yang telah dicerna akan terserap ke dalam aliran darah, masuk ke paru-paru, dan mempegaruhi udara yang Anda hembuskan.

Maka saat mengonsumsi makanan dengan aroma kuat, bau tidak akan mudah hilang walau sudah menggosok gigi atau kumur-kumur. Aroma ini tidak akan hilang sepenuhnya hingga makanan telah keluar dari tubuh.

Makanan yang bisa menyebabkan bau mulut contohnya:

  • Bawang
  • Keju
  • Rempah-rempah
  • Soda
  • Jus buah
  • Alkohol
  • Buah-buahan berbau kuat, seperti durian

2. Kebiasaan Buruk Terkait Kondisi Gigi dan Mulut

Kebersihan gigi dan mulut sangat terkait dengan timbulnya bau mulut. Jika Anda jarang menggosok dan membersihkan gigi dengan rutin setiap harinya, sisa-sisa makanan bisa tertinggal di mulut. Hal ini menjadi faktor berkembangnya bakteri di antara gigi, di sekitar gusi, dan pada lidah. Berkembangnya bakteri bisa menimbulkan bau mulut.

Kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut juga bisa menyebabkan inflamasi pada gusi atau gingivitis. Salah satu dampak gingivitis adalah timbulnya bau mulut.

Perokok juga rawan mengalami bau mulut. Kebiasaan merokok dan mengunyah produk berbahan dasar tembakau mengakibatkan bau mulut, membuat gigi tampak kuning, mengurangi kemampuan mengecap rasa, dan iritasi pada gusi.

Jika Anda menggunakan gigi palsu dan mengalami bau mulut, bisa jadi penyebabnya adalah sisa makanan yang tertinggal di antara gigi palsu. Maka, Anda harus membersihkan gigi palsu dengan saksama dan rutin setiap hari untuk mencegah timbulnya bau tak sedap.

3. Adanya Kondisi Medis Lain

Halitosis juga bisa disebabkan berbagai kondisi medis. Terutama jika bau mulut tersebut tidak kunjung hilang.

Bau mulut yang tidak kunjung hilang disertai rasa tidak enak di mulut bisa jadi gejala dari penyakit gigi dan gusi, atau penyakit periodontal. Penyakit periodontal disebabkan oleh penumpukan plak di gigi, lalu bakteri berkembang. Bakteri mengelurkan racun yang mengiritasi gusi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada gusi dan tulang rahang.

Masalah kesehatan yang bisa menyebabkan bau mulut termasuk pula infeksi jamur, gigi berlubang, dan penggunaan peralatan kesehatan gigi yang kurang tepat.

Penyakit yang Berhubungan dengan Bau Mulut

Selain kebersihan gigi dan mulut, ada penyakit yang menyebabkan timbulnya bau mulut. Beberapa di antaranya adalah:

  • Mulut kering, air liur berfungsi membersihkan mulut. Saat produksi air liur berkurang, bisa timbul halitosis. Merokok juga bisa menyebabkan mulut kering dan meningkatkan risiko penyakit gigi dan gusi. Selain itu, obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan mulut kering
  • Kanker di kepala dan leher, salah satu gejala kanker orofaring (area di antara hidung dan mulut) termasuk luka yang tidak kunjung sembuh. Luka ini bisa menimbulkan bau mulut. Gejala lainnya adalah nyeri pada mulut, kesulitan menelan, tonjolan pada leher, dan turunnya berat badan tanpa alasan 
  • GERD atau gastroesophaegal reflux disease seringkali disebut sebagai asam lambung. Pada penyakit ini asam lambung naik ke esofagus (penghubung mulut dan perut). Naiknya asam lambung bisa menimbulkan aroma tak sedap
  • Batu amandel, saat makanan menempel pada amandel dan tidak bisa lepas, lama kelamaan akan mengeras akibat endapan kalsium. Sisa makanan yang mengeras ini kemudian disebut sebagai batu amandel
  • Gingivitis, adalah inflamasi pada gusi yang menimbulkan pembengkakkan dan perdarahan. Gingivitis disebabkan oleh penumpukan plak
  • Periodontitis terjadi jika gingivitis tidak segera ditangani. Periodontitis bisa menyebabkan kerusakan jaringan gusi hingga pengeroposan gigi dan tulang rahang
  • Trench mouth adalah bentuk parah dari penyakit gusi yang menimbulkan nyeri hebat, perderahan, demam, dan lemas. Penyakit ini dahulu banyak ditemukan pada prajurit di masa Perang Dunia I
  • Infeksi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru seperti pneumonia bisa menyebabkan pasien mengeluarkan cairan berbau tidak sedap saat batuk
  • Diabetes, pasien diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit pada gusi. Timbulnya penyakit gusi bisa memperparah diabetes, karena penyakit gusi bisa meningkatkan kadar gula darah
  • Sindrom Sjorgen adalah penyakit autoimun yang menyebabkan nyeri otot serta kering pada mata, kulit, dan mulut. Mulut kering sering dikaitkan dengan timbulnya halitosis.

 

Baca Juga: Mulut Terasa Manis? Kenali Penyebab dan Penanganannya

 

 

Pertanyaan Seputar Bau Mulut

Apakah Bau Mulut Berbahaya?

Jika bau mulut hilang setelah sikat gigi atau berkumur-kumur, maka bau mulut tidak berbahaya. Namun bau mulut yang berkepanjangan atau halitosis kronis bisa jadi disebabkan penyakit yang perlu mendapatkan penanganan khusus.

Mengapa Bau Mulut Tidak Kunjung Hilang?

Jika bau mulut tidak kunjung hilang, bisa jadi Anda mengalami penyakit gusi. Namun ada kemungkinan Anda mengalami kondisi medis lainnya. Halitosis yang tidak kunjung hilang sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

Mengapa Masih Bau Mulut Setelah Sikat Gigi?

Menyikat gigi tidak selalu menjadi solusi mengatasi bau mulut. Jika penyebab bau mulut tidak terletak pada area gigi dan mulut, misalnya karena kurangnya produksi air liur, menyikat gigi pun tidak akan mengilangkan bau mulut.

Bau mulut yang tidak kunjung hilang setelah memperbaiki kebersihan gigi dan mulut tidak boleh disepelekan. Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyebab bau mulut dan cara mengatasinya.

SUMBER:

  1. Halitosis (Bad Breath): What It Is, Causes & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17771-bad-breath-halitosis diakses 28 Mei 2023
  2. Home Remedies for Bad Breath: Baking Soda, Vinegar, and More. https://www.healthline.com/health/home-remedies-for-bad-breath diakses 28 Mei 2023
  3. Bad Breath Causes, Treatments, and Prevention. https://www.webmd.com/oral-health/guide/bad-breath diakses 28 Mei 2023
  4. Halitosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534859/ diakses 28 Mei 2023
  5. What Causes Bad Breath Even After Brushing? Remedies, Treatment. https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/what-cause-bad-breath-even-after-brushing diakses 28 Mei 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare