Optimalkan Pemulihan Luka dengan Negative Pressure Wound Therapy (NPWT)

Optimalkan Pemulihan Luka dengan Negative Pressure Wound Therapy (NPWT)

  • Post category:Perawatan
Share

Proses penyembuhan luka kronik secara konvensional seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama. Terlebih lagi jika luka kronik tersebut disertai penyulit yang kompleks. Namun, seiring berkembangnya teknologi di bidang medis, berbagai metode pengobatan yang lebih efektif dan efisien kini tersedia untuk menangani luka kronik maupun luka akut. 

Salah satu metode penanganan luka yang populer adalah Negative Pressure Wound Therapy. Jenis terapi ini mulai dikembangkan pada tahun 1990-an dan telah berkembang dengan pesat hingga sekarang ini telah banyak digunakan di berbagai negara.

Apa Itu Negative Pressure Wound Therapy?

Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) adalah salah satu tindakan perawatan luka dengan bantuan vakum. Teknik ini bertujuan untuk mengoptimalkan fisiologi yang terlibat dalam penyembuhan luka dengan menerapkan tekanan sub-atmosfer. Tujuannya untuk membantu mengurangi eksudat inflamasi dan meningkatkan jaringan granulasi sehingga mempercepat penyembuhan luka

Negative Pressure Wound Therapy dapat menyediakan lingkungan yang lembab agar penyembuhan luka menjadi optimal. Tindakan ini juga membuang eksudat yang keluar dari luka sehingga enzim protease di dalam eksudat juga ikut terbuang. Enzim protease sendiri dapat mengganggu proses penyembuhan luka.

Disebut juga dengan Vacuum-Assisted Closure (sering disingkat VAC), teknik ini hanya efektif jika diterapkan dengan benar oleh tenaga medis yang terlatih. Biasanya teknik perawatan luka ini dilakukan di ruang operasi, mengingat luka biasanya memerlukan debridement dan pencucian di lingkungan yang steril.

Jenis Luka yang Bisa Ditangani oleh Negative Pressure Wound Therapy

NPWT bisa digunakan untuk menangani kondisi luka akut maupun kronis, yang dapat meliputi:

  • Luka kompleks yang tidak dapat disembuhkan atau berisiko tidak dapat disembuhkan, seperti ulkus kaki diabetik atau cangkok kulit.
  • Luka akut yang tidak dapat ditutup dengan niat awal karena adanya risiko infeksi, infeksi aktif, pembengkakan, atau ketegangan kulit.
  • Luka traumatis, seperti patah tulang terbuka, cedera degloving, dan luka bakar yang menyebabkan hilangnya sebagian ketebalan kulit. 
  • Luka pecah-pecah, bisa berupa luka akut atau kronis yang sulit disembuhkan dengan penutupan primer. Dalam kondisi ini, teknik ini memberikan tindakan sementara untuk melindungi dasar luka dan memungkinkan resusitasi kulit sehingga meningkatkan kemungkinan keberhasilan penutupan luka berikutnya.
  • Kerusakan kulit akibat ulserasi dari berbagai penyakit yang mendasarinya.
  • Luka tertutup, seperti sayatan bedah.

 

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Luka dan Peran Perawat Luka

 

Persiapan Sebelum Tindakan

Berikut beberapa persiapan yang mungkin diperlukan ketika hendak menjalani teknik perawatan luka ini.

1. Penilaian Luka Secara Menyeluruh

Sebelum menggunakan teknik Negative Pressure Wound Therapy, diperlukan penilaian luka secara menyeluruh. Ini untuk memastikan aman tidaknya penggunaan teknik ini dalam mengatasi luka tersebut.

Dokter akan menghindari penggunaan teknik perawatan luka ini jika ada pembuluh darah atau permukaan organ mana pun yang terbuka. 

2. Persetujuan Tindakan Medis

Luka tertutup dapat ditangani di dalam atau di luar ruang operasi, tergantung pada sifat lukanya. Sedangkan pada kasus luka terbuka, diperlukan izin masuk ke ruang operasi untuk penanganan awal.

Oleh karena itu, persetujuan tertulis sebelum operasi perlu dipenuhi. Proses persetujuan ini harus mencakup diskusi tentang indikasi, manfaat, dan risiko prosedur pada masing-masing pasien.

3. Penanganan Dasar Luka

Pada kasus luka terbuka, luka terlebih dahulu disterilkan sesuai dengan protokol persiapan bedah standar. Setelah area steril terbentuk, dasar luka itu sendiri memerlukan persiapan yang matang sebelum terapi menggunakan perangkat NPWT dilakukan.

Dokter akan melakukan debridement menyeluruh pada jaringan yang terinfeksi atau nekrotik harus dilakukan (hanya diindikasikan pada penggunaan pertama NPWT kecuali nekrosis lebih lanjut teridentifikasi). Kemudian diikuti pencucian luka dengan natrium klorida 0,9% dalam jumlah banyak. Setelah persiapan dasar luka selesai dilakukan, luka harus dikeringkan dengan kain kasa steril dan dilindungi dengan lapisan kontak luka yang steril, atraumatik, dan tidak berperekat.

Pada kasus luka tertutup, lokasi luka dibersihkan dengan preparat klorheksidin beralkohol dan dibiarkan sampai mengering sebelum perangkat NPWT digunakan. 

4. Persiapan Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan untuk perawatan luka NPWT terdiri dari:

  • Dressing steril (granufoam)
  • Selang suction 
  • Kontainer untuk menampung cairan (canister)
  • Pompa khusus digunakan untuk memberikan tekanan negatif.

Bagaimana Prosedur Negative Pressure Wound Therapy ?

Prosedur NPWT dilakukan dengan:

  1. Menutup luka menggunakan dressing steril. Pembalutan luka harus perkuat dengan pita perekat transparan untuk menciptakan segel yang kuat dan kedap udara disekitar balutan. Hal ini menjadi bagian terpenting dari NPWT mana pun. Tanpa segel yang memadai, tekanan sub-atmosfer tidak dapat dicapai, dan efek terapi tidak akan didapat.
  2. Memberikan tekanan sub-atmosfer sebesar 125 mmHg di permukaan luka. Cairan yang disedot akan dikumpulkan dalam sebuah kontainer pada unit kontrol.

 

Baca Juga: Jenis-Jenis Perawatan Luka

 

Pertanyaan Umum Seputar Negative Pressure Wound Therapy

Apakah Ada Efek Samping NPWT?

Efek samping terkait NPWT yang umum antara lain yaitu:

  • Nyeri
  • Perdarahan
  • Infeksi

Risiko komplikasi lain dapat mencakup:

  • Reaksi hipersensitivitas terhadap bahan tape luka.
  • Kerusakan lebih lanjut pada luka akibat erosi atau nekrosis tekanan negatif komplikasi intraoperatif, seperti kerusakan pada saraf di sekitarnya, jaringan lunak, dan pembuluh darah. 
  • Dehidrasi akibat kehilangan cairan ekstraseluler melalui saluran hisap NPWT. Cairan pemeliharaan intravena harus dipertimbangkan untuk mengurangi risiko ini.
  • Komplikasi mekanis yang umum terjadi yaitu kegagalan pemberian terapi karena hilangnya daya isap. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti segel yang tidak memadai di sekitar pembalut luka, hilangnya daya baterai, penempatan tabung penghisap yang salah, tersumbatnya tabung penghisap, atau alat penghisap NPWT yang penuh.

Seberapa Efektif Prosedur Ini?

NPWT dapat secara efektif mempercepat penyembuhan luka. Dalam sebuah penelitian pada pasien diabetes, tingkat penyembuhan luka adalah (OR =3,60, P<0,0001) pada pasien yang diobati dengan teknik perawatan luka ini dibandingkan dengan pasien yang diobati dengan terapi lembab konvensional.

Penggunaan teknik ini secara signifikan memiliki waktu pembentukan granulasi lebih pendek dibandingkan dengan terapi konvensional. Nilai statistik gabungan (MD =−8.95, P<0.001), menunjukkan bahwa penyembuhan luka lebih cepat pada pasien yang dirawat dengan teknik perawatan luka ini.

Negative Pressure Wound Therapy menunjukkan manfaat yang sangat baik untuk luka akut dan kronis yang kompleks. Namun, prosedur ini harus dilakukan dengan benar oleh tenaga medis terlatih untuk mendapatkan efektivitas yang optimal. 

Luka Seperti Apa yang Tidak Bisa Ditangani NPWT?

Penilaian luka secara menyeluruh harus dilakukan sebelum menerapkan teknik ini untuk memastikan tidak terjadi kerugian pada pasien.

Berikut beberapa jenis luka yang dikontraindikasikan ditangani menggunakan metode ini:

  • Luka berdarah aktif. Pembuluh darah atau permukaan organ mana pun yang terbuka harus segera dihindarkan dari penggunaan teknik ini. Hal ini karena terdapat risiko terjadinya eksanguinasi akibat kekuatan erosif. 
  • Luka ganas. Adanya keganasan yang mendasari juga merupakan kontraindikasi penggunaan metode ini karena kemungkinan hipotesis penyebaran tumor dan metastasis. 
  • Fistula nonenterik dan belum tereksplorasi. Ini juga dikontraindikasikan karena mekanisme serupa yaitu ekstraksi cairan berlebihan yang dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
  • Jaringan nekrotik atau eschar yang terdapat pada dasar luka, misalnya pada luka bakar seluruh permukaan. Penerapan metode NPWT dalam kondisi ini akan dapat memperparah proses penyembuhan dan berisiko menyebabkan nekrosis semakin meluas.
  • Infeksi tulang dan jaringan lunak tanpa debridement secara memadai.

Perawatan Luka di Rumah oleh Perawat Profesional

Perawatan luka serius tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Tindakan yang salah dapat menimbulkan risiko seperti infeksi pada luka, pemulihan luka yang tidak sempurna, serta komplikasi lebih lanjut.

Untuk itu, Kavacare hadir dengan layanan perawat luka profesional oleh perawat medis berpengalaman. Anda bisa mendapatkan layanan perawatan luka di rumah layaknya di rumah sakit. Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, hubungi Kavacare Support di nomor 0811 – 1446 – 777

Sumber:

  1. Negative Pressure Wound Therapy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK576388. Diakses 28 Agustus 2023.
  2. The History of Negative Pressure Wound Therapy (NPWT). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4511545. Diakses 28 Agustus 2023. 
  3. Literature Review : Efek Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) Terhadap Penyembuhan Luka Kaki Diabetik. https://stikesks-kendari.e-journal.id/JK/article/view/449. Diakses 28 Agustus 2023.
  4. PAD Wound Care: Negative Pressure Wound Therapy. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/17313-pad-wound-care-negative-pressure-wound-therapy. Diakses 28 Agustus 2023. 
  5. Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) For The Management Of Diabetic Foot Wound. https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JHS/article/download/30/22/43. Diakses 28 Agustus 2023. 
  6. A Systematic Review And Meta-Analysis Of Efficacy And Safety Of Negative Pressure Wound Therapy In The Treatment Of Diabetic Foot Ulcer. https://apm.amegroups.org/article/view/81399/html. Diakses 28 Agustus 2023.
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare