4 Penyebab Perut Buncit dan Cara Mengatasinya

4 Penyebab Perut Buncit dan Cara Mengatasinya

  • Post category:Gizi
Share

Perut buncit, disebut juga obesitas sentral atau abdominal, merupakan kondisi tumpukan lemak yang berlebih pada bagian perut. Lemak dibedakan menjadi dua, lemak subkutan dan lemak visceral. Kelebihan lemak visceral inilah yang menyebabkan perut menjadi buncit, karena lemak visceral tersembunyi di balik kulit perut.

Memiliki perut buncit terkadang membuat kita kesulitan untuk bernapas. Ini karena lingkar celana atau rok yang tidak sesuai menjadikan perut terasa tertekan.

Berikut hal-hal yang menjadi penyebab perut buncit.

1. Konsumsi Makanan Berlemak

makanan berlemak, penyebab perut buncit
Infografis Penyebab Perut Buncit – Kavacare 1

Faktor utama yang menjadikan perut membuncit adalah lemak-lemak yang menumpuk pada bagian perut, dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi. Makanan berminyak, seperti gorengan ataupun makanan dengan lemak jenuh tinggi seperti daging merah, susu dan olahannya juga mempercepat penumpukan lemak pada perut.

2. Kelebihan Kalori

kelebihan kalori, penyebab perut buncit
Infografis Penyebab Perut Buncit – Kavacare 2

Jika anda sudah mengurangi makanan berlemak tapi perut anda masih membuncit, anda bisa melihat pola makan yang selama ini diterapkan. Apakah asupan sayur dan dan buahnya telah sesuai? Atau mungkin justru kelebihan? kelebihan kalori dan protein  juga tidak baik, karena kelebihan kalori akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak. 

3. Malas Berolahraga

malas olahraga, penyebab perut buncit
Infografis Penyebab Perut Buncit – Kavacare 3

Kurangnya aktivitas olahraga juga mempengaruhi dalam penumpukan lemak pada perut. pekerjaan yang menuntut waktu lebih banyak sehingga menjadikan anda tidak sempat berolahraga, akibatnya lemak tersebut akan tertimbun dalam perut.

4. Stress

stress, stres, penyebab perut buncit
Infografis Penyebab Perut Buncit – Kavacare 4

Faktor lain yang mempengaruhi perut membuncit adalah stress. Faktor psikologis atau stress menjadi  salah satu pemicu terjadinya obesitas abdominal. Individu yang mengalami stress cenderung berkeinginan untuk makan lebih banyak atau biasa disebut stress eating

Penelitian menunjukkan bahwa selain stress meningkatkan potensi obesitas abdominal, faktor usia 30 tahun keatas juga berpotensi untuk menyebabkan perut membuncit.

 

Baca Juga: Operasi Bariatrik: Jenis Prosedur dan Risiko

 

Pertanyaan Umum Seputar Perut Buncit

Bagaimana Cara Mengatasi Perut Buncit?

Menjaga pola makan, diet gizi seimbang serta rutin berolahraga merupakan kunci mengatasi perut buncit. Namun, jika anda tidak memiliki cukup waktu untuk berolahraga, anda bisa menerapkan hal-hal berikut ini :

  1. Membatasi Asupan Gula: Gula menjadi penyebab utama terjadinya penumpukan lemak, sehingga membatasi asupan gula menjadi salah satu cara untuk mengecilkan perut tanpa olahraga. Makanan dengan berbasis gula seperti jus juga penting untuk dibatasi, selain itu minuman bersoda juga harus dibatasi.
  2. Membatasi Karbohidrat Olahan: Selain membatasi asupan gula, penting juga untuk membatasi karbohidrat olahan seperti roti, tepung, kue kering, gorengan dan olahan lain berbahan dasar karbohidrat. Membatasi karbohidrat olahan dinilai mempercepat proses mengecilkan perut.
  3. Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat: Makanan tinggi serat mampu memberikan efek kenyang lebih lama sehingga anda tidak perlu makan berlebihan. Contoh makanan tinggi serat seperti : alpukat, apel, ubi, kacang almond, pisang dan lain-lain.
  4. Kurangi Asupan Sodium: Selain membatasi asupan gula, anda juga perlu untuk membatasi asupan garam yang akan dikonsumsi. Garam mampu mengikat atau menahan air dalam tubuh sehingga terlihat lebih gemuk.
  5. Mencukupi Kebutuhan Air dan Istirahat: Minum air putih secara teratur membantu dalam menurunkan berat badan. Selain itu istirahat yang cukup juga dibutuhkan jika anda sedang proses mengecilkan perut. Hal ini karena waktu tidur berpengaruh pada jam makan, semakin larut anda tidur dapat meningkatkan rasa lapar di malam hari.

 

Baca Juga: Operasi Liposuction: Prosedur dan Risiko

 

Apakah Perut Buncit Berbahaya?

Selain terasa tidak nyaman, perut buncit juga berisiko pada kesehatan. Tumpukan lemak di daerah perut berisiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2. Selain itu, perut buncit juga berisiko terkena penyakit jantung, menyebabkan tulang mudah rapuh, dan berdampak pada kesuburan.

Berikut ini beberapa dampak perut buncir terhadap kesehatan:

  1. Diabetes Melitus: Lemak Viseral yang menumpuk pada bagian perut menyebabkan kinerja insulin terganggu, sehingga meningkatkan risiko penyakit diabetes. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Hormon insulin diproduksi oleh pankreas, dengan mengubah glukosa menjadi energi. Lemak viseral akan menganggu produksi hormon insulin, sehingga menyebabkan glukosa tidak bisa diubah menjadi energi.
  2. Penyakit Jantung: Kelebihan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Sedangkan kolestrol berisiko menyebabkan plak di pembuluh darah, yang mana plak bisa menyumbat aliran darah di pembuluh darah jantung. Sehingga dapat berakibat pada gangguan jantung bahkan serangan jantung. Tumpukan lemak tersebut juga beresiko menyebabkan stroke, karena pembuluh darah yang mengalami penyumbatan .
  3. Tulang Rapuh: Lemak viseral juga mempengaruhi massa otot tulang. Sebuah penelitian menemukan bahwa tulang pada kelompok dengan lemak viseral, berisiko 2 kali lipat lebih rapuh dibandingkan dengan kelompok dengan lemak subkutan. Osteoporosis ini disebabkan karena  lemak viseral mensekresikan lebih sedikit hormon pertumbuhan yang berfungsi menjaga kesehatan tulang. Lemak ini juga mensekresikan molekul tertentu yang menyebabkan peradangan pada tulang sehingga membuatnya rapuh.

 

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Perut Kembung

 

Berapa Ukuran Perut Buncit?

Berdasarkan standar dari Kementerian Kesehatan Indonesia, batas normal lingkar pinggang bagi pria 90 cm dan perempuan 80 cm.  Apabila lingkar perut melebihi batas tersebut, pertanda kelebihan lemak viseral.

Untuk mengukurnya anda bisa menggunakan pita pengukur atau meteran, dengan memposisikan meteran sejajar dengan ujung tulang panggul dan pusar. Metode ini disebut Waist Circumference.

Ketika mengukur lingkar pinggang pastikan tidak menahan napas sehingga hasil yang diperoleh sesuai. Pengukuran lingkar perut digunakan untuk menentukan obesitas sentral sedangkan pengukuran indeks massa tubuh digunakan untuk mengukur obesitas pada seluruh tubuh.

Konsultasikan seputar kondisi perut buncit dan asupan gizi Anda serta orang terkasih bersama Kavacare. Hubungi Kavacare Support melalui Whatsapp di nomor 0811 1446 777.

Referensi:

  1. Kusteviani, Fani. 2015. Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Abdominal pada Usia Produktif (15-64 Tahun) Di Kota Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol 3 No. 1 (45-56) https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/download/1312/1071 diakses pada 18 Oktober 2023
  2. Nurrahmawati, Fitria dan Fatmaningrum, Widawati. 2018. Hubungan Usia, Stres, dan Asupan Gizi Makro dengan Kejadian Obesitas Abdominal pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Sidotopo, Surabaya. Jurnal Amerta Nutrition. Vol.2 No.3 (254-264) https://doi.org/10.20473/amnt.v2i3.2018.254-264 diakses pada 19 Oktober 2023
  3. Mengecilkan Perut. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/163/mengecilkan-perut diakses pada 19 Oktober 2023
  4. Studi : Perut Buncit Penyebab Tulang Rapuh. https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/studi-perut-buncit-penyebab-tulang-rapuh diakses pada 19 Oktober 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare