Kenali 12 Kondisi Kesehatan dari Perubahan Warna Kuku

Kenali 12 Kondisi Kesehatan dari Perubahan Warna Kuku

Share

Warna kuku adalah salah satu aspek penting dalam perawatan tangan dan kuku yang tidak boleh diabaikan. Kuku yang indah dan sehat tidak hanya memberikan kesan estetika yang baik, tetapi juga dapat menjadi indikator kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Fungsi Kuku

Kuku adalah bagian penting dari tubuh manusia yang seringkali dianggap remeh, namun memiliki fungsi yang sangat vital. Berikut adalah penjelasan secara lengkap mengenai fungsi-fungsi kuku:

  1. Perlindungan. Salah satu fungsi utama kuku adalah sebagai pelindung bagi ujung jari atau ujung kaki. Kuku membentuk lapisan keras yang melindungi jaringan yang lebih lembut di bawahnya. Kuku membantu mencegah cedera pada ujung jari dan mengurangi risiko kerusakan pada jaringan lunak.
  2. Sentuhan. Dengan adanya kuku, ujung jari memiliki lebih banyak reseptor sensorik yang dapat merasakan sentuhan dan tekstur dengan lebih baik.
  3. Fungsi Manipulasi. Dengan kuku yang kuat dan tajam, seseorang dapat melakukan berbagai tugas seperti mengambil dan memegang benda, memasukkan kunci ke dalam lubang kecil, atau bahkan mengupas kulit buah.
  4. Ekspresi dan Estetika. Orang sering menggunakan kuku sebagai media untuk mengekspresikan kreativitas melalui berbagai pola, desain, atau warna.
  5. Sensor Kelembaban dan Tekanan. Kuku bertindak sebagai indikator alami ketika tubuh terpapar kelembaban tinggi atau rendah. Selain itu, kuku juga dapat mendeteksi tekanan saat seseorang melakukan tugas-tugas sehari-hari, seperti menulis atau mengetik. Hal ini membantu dalam mempertahankan kontrol dan keseimbangan yang tepat dalam melakukan tindakan tersebut.

 

Baca Juga: Kenali Ergonomi Perkantoran dan Implementasinya

 

Mengapa Warna Kuku Bisa Berubah?

Perubahan warna pada kuku bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai alasan mengapa kuku dapat mengalami perubahan warna:

Infeksi Jamur

Salah satu penyebab umum perubahan warna pada kuku adalah infeksi jamur, yang dikenal sebagai onikomikosis. Infeksi jamur dapat membuat kuku berubah menjadi kuning, kecoklatan, atau bahkan hijau. Infeksi jamur pada kuku sering kali terjadi karena paparan kelembaban yang berlebihan, penggunaan alas kaki tertutup yang tidak bernapas, atau kurangnya kebersihan pada area kuku.

Infeksi Bakteri

Selain infeksi jamur, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan perubahan warna pada kuku. Infeksi bakteri biasanya terjadi ketika kuku terluka atau terinfeksi, misalnya karena cedera atau penggigitan kuku yang berlebihan. Kuku yang terinfeksi bakteri bisa berubah menjadi warna kuning, hijau, atau bahkan hitam.

Trauma atau Cedera

Jika kuku mengalami trauma atau cedera, seperti terbentur keras atau tertekan, bisa menyebabkan perubahan warna pada kuku. Darah yang terperangkap di bawah kuku akibat cedera dapat membuat kuku tampak kebiruan atau hitam. Perubahan warna ini umumnya sementara dan akan tumbuh dengan sendirinya seiring pertumbuhan kuku baru.

Gangguan Sirkulasi Darah

Gangguan sirkulasi darah juga dapat mempengaruhi warna kuku. Ketika aliran darah ke area kuku terganggu, kuku dapat berubah menjadi pucat atau kebiruan. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah, seperti anemia, penyakit jantung, atau penyumbatan pembuluh darah, dapat berkontribusi pada perubahan warna kuku.

Kebiasaan Merokok

Merokok juga dapat mempengaruhi warna kuku. Zat-zat kimia dalam asap rokok dapat menyerap ke dalam kuku dan menyebabkan perubahan warna, seperti kuning atau kecoklatan. Kebiasaan merokok jangka panjang dapat membuat perubahan warna pada kuku semakin mencolok dan sulit diatasi.

Berbagai Kondisi Kesehatan Dilihat dari Warna Kuku  

Kuku dapat memberikan petunjuk penting tentang kondisi kesehatan. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa kondisi kuku yang umum terjadi:

1. Melanonychia 

Melanonychia ditandai dengan perubahan warna hitam kecoklatan pada kuku dan menggambarkan bentuk pita berpigmen akibat melanin di dalam lempeng kuku. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi yang memicu aktivasi melanosit (peningkatan produksi dan deposit melanin di kuku).

Contohnya adalah kehamilan, trauma, menggigit kuku, dan carpal tunnel syndrome. Selain itu, juga bisa disebabkan oleh kelainan hemokromatosis, malnutrisi, penyakit tiroid, merokok, infeksi HIV, dan penyakit Addison.

2. Cyanosis 

Cyanosis atau sianosis adalah kondisi perubahan warna kuku dan jari menjadi biru atau ungu. Kondisi ini disebabkan oleh saturasi oksigen yang lebih rendah dari normalnya yang memicu akumulasi deoxyhemoglobin di pembuluh darah kecil di ekstremitas. 

Sianosis dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Sianosis sentral: disebabkan oleh penyakit jantung bawaan dan dapat bermanifestasi pada mukosa dan ekstremitas.
  • Sianosis perifer: disebabkan oleh vasokontriksi dan berkurangnya aliran darah perifer seperti yang terjadi ketika terpapar suhu dingin, syok, gagal jantung kongestif, dan penyakit pembuluh darah perifer.

3. Ikterus 

Ikterus atau disebut sebagai penyakit kuning adalah perubahan warna kekuning-kuningan pada mukosa sebagai akibat dari pengendapan bilirubin. Pada kasus yang parah ikterus dapat meluas hingga melibatkan kuku dan mungkin merupakan bentuk penyakit hati atau hemolisis yang parah. 

4. Nikotin pada Kuku

Kuku yang berwarna kuning atau kekuningan dapat terjadi karena pengendapan nikotin sebagai akibat dari kebiasaan merokok yang berkepanjangan. Perubahan warna tersebut bisa menjadi tanda dari kemungkinan jangka panjang perkembangan penyakit terkait rokok, seperti penyakit saluran napas obstruktif kronik, karsinoma paru-paru, dan penyakit arteri koroner. 

 

Baca Juga: Apa itu Rokok Elektrik? Kandungan dan Efek

 

5. Perdarahan Splinter

Perdarahan Splinter adalah saat bercak darah kecil muncul di bawah kuku yang terbentuk oleh ekstravasasi darah dari pembuluh yang berorientasi longitudinal pada alas kuku. Kondisi kuku satu ini umumnya terjadi pada psoriasis, tetapi juga dapat dilihat pada endokarditis infektif, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, penggantian katup, penyalahgunaan obat IV, dan sindrom antifosfolipid.

6. Sindrom Kuku Kuning

Kondisi ini ditandai dengan penebalan dan perubahan warna kuning ke kuning kehijauan-hijauan pada kuku. Sindrom kuku kuning seringkali dikaitkan dengan penyakit sistemik seperti limfedema.

7. Lunula Merah

Lunula merupakan bagian dari matriks kuku yang bentuknya terlihat seperti bulan sabit yang menutupi bagian bawah kuku, tepat di atas kutikula. Lunula yang berwarna merah dapat terlihat pada penyakit pembuluh darah kolagen, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), psoriasis, sirosis, urtikaria kronis, dan keracunan CO.

8. Telangiektasis Dasar Kuku

Kondisi ini dapat terlihat pada penderita diabetes melitus, PPOK, dan Artritis Reumatoid (AR). Telangiektasis dasar kuku juga menjadi petunjuk penting untuk keterlibatan sistemik pada sklerosis sistemik dan dermatomiositis yang mempengaruhi prognosis penyakit.

9. Kuku Kuning

Kuku yang berwarna kuning dapat menunjukkan beberapa kondisi yang mungkin terjadi. Infeksi jamur kuku (onikomikosis) seringkali menjadi penyebab utama perubahan warna ini. Selain itu, kondisi seperti psoriasis, penyakit kuning (jaundice), atau masalah tiroid juga dapat menyebabkan kuku berwarna kuning.

10. Kuku Pucat

Kuku yang terlihat sangat pucat atau cenderung keabu-abuan dapat menunjukkan masalah sirkulasi darah yang mendasarinya. Anemia, yang disebabkan oleh rendahnya jumlah sel darah merah atau kadar zat besi dalam tubuh, sering kali dikaitkan dengan kuku yang pucat.

Selain itu, masalah sirkulasi seperti penyakit jantung atau hipotensi, juga dapat menyebabkan perubahan warna ini. Warna pucat ini bisa juga menunjukkan adanya masalah dengan sistem pernapasan atau kekurangan oksigen.

11. Kuku Kekuningan

Kuku yang berwarna kuning atau kekuningan dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Infeksi jamur kuku, penggunaan pewarna kuku yang sering, atau kebiasaan merokok yang berkepanjangan dapat menyebabkan perubahan warna ini. Kekuningan pada kuku juga bisa menjadi tanda adanya masalah hati atau gangguan metabolik.

12. Kuku Biru

Kuku yang berwarna biru atau kebiruan dapat mengindikasikan kurangnya oksigen atau masalah sirkulasi. Kondisi medis seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, atau hipotermia (suhu tubuh terlalu rendah) dapat menyebabkan perubahan warna ini. Cedera atau trauma pada kuku juga dapat membuat kuku tampak biru akibat perdarahan di bawah kuku.

Cara Menjaga Kesehatan Kuku

Menjaga kesehatan kuku sangat penting untuk memastikan kuku tetap kuat, bersih, dan bebas dari masalah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan kuku Anda:

1. Menjaga Kebersihan

Pastikan untuk membersihkan kuku secara teratur dengan sabun lembut dan air hangat. Gunakan sikat khusus kuku untuk membersihkan area di bawah kuku dan sekitarnya. Setelah membersihkan kuku, pastikan untuk mengeringkannya dengan baik untuk menghindari pertumbuhan jamur atau infeksi.

2. Potong Kuku dengan Benar

Gunakan gunting atau alat pemotong kuku yang bersih dan tajam untuk memotong kuku. Potong kuku secara lurus dengan ujung yang sedikit membulat. Hindari memotong kuku terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, karena ini dapat menyebabkan iritasi atau infeksi hingga cantengan.

3. Obati Faktor Penyebab

Warna kuku yang tidak normal bisa berbeda tergantung penyebabnya. Untuk itu, Anda perlu memangkas dari akar masalahnya. Misalnya, jika kuku berubah warna karena infeksi, maka yang perlu ditangani adalah infeksinya.

4. Gunakan Pelindung saat Kontak dengan Bahan Kimia

Jika Anda akan bekerja dengan bahan kimia yang keras, seperti bahan pembersih rumah tangga atau bahan kimia industri, pastikan untuk menggunakan sarung tangan pelindung. Bahan kimia tersebut dapat merusak kuku dan menyebabkan kekeringan atau iritasi pada kulit di sekitarnya.

5, Gunakan Pelembab Kuku

Kuku yang kering rentan terhadap kerapuhan dan pecah. Gunakan pelembab khusus kuku atau minyak kukui untuk menjaga kelembaban kuku. Oleskan pelembab secara teratur dan pijat lembut ke dalam kuku dan kulit di sekitarnya.

6. Hindari Pemakaian Alas Kaki yang Terlalu Ketat

Alas kaki yang terlalu sempit atau ketat dapat menyebabkan tekanan pada kuku dan menyebabkan masalah seperti kuku berlekuk atau tumbuh ke dalam. Pilih alas kaki yang sesuai ukuran dan nyaman untuk menghindari masalah ini.

 

Baca Juga: Bengkak di Kaki, Berbahayakah?

 

Merawat kesehatan kuku merupakan hal penting untuk menjaga kuku tetap indah dan kuat. Dengan mengikuti langkah-langkah perawatan yang disebutkan di atas, Anda dapat menjaga kuku tetap sehat dan terhindar dari masalah. 

Penting untuk selalu memperhatikan tanda-tanda perubahan yang mencurigakan pada kuku dan berkonsultasilah dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran yang serius. Anda bisa menghubungi Kavacare Support untuk melakukan telekonsultasi bersama dokter kami secara mudah, nyaman, tanpa perlu keluar rumah. Hubungi nomor WhatsApp 0811 – 1446 – 777 untuk informasi selengkapnya. 

Sumber:

  1. 12 Nail Changes A Dermatologist Should Examine. https://www.aad.org/public/everyday-care/nail-care-secrets/basics/nail-changes-dermatologist-should-examine. Diakses 29 Mei 2023.
  2. What Your Nails Say About Your Health. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/ss/slideshow-nails-and-health. Diakses 29 Mei 2023. 
  3. Healthy Nails. https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/healthy-nails. Diakses 29 Mei 2023. 
  4. Nail as a window of systemic diseases. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4375768. Diakses 29 Mei 2023.

dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare