Terlalu Lama Duduk? Waspadai 8 Penyakit Ini!

Terlalu Lama Duduk? Waspadai 8 Penyakit Ini!

Share

Secara sadar atau tidak, Anda mungkin menghabiskan banyak waktu dalam posisi duduk. Contoh kecilnya, dalam sehari Anda akan terlalu lama duduk ketika bekerja di depan komputer atau saat menonton drama favorit di televisi. Kebiasaan seperti ini ternyata membawa risiko serius terhadap kesehatan.

Menurut beberapa penelitian, terlalu lama duduk dapat meningkatkan potensi kematian lebih cepat bila dibandingkan seorang perokok. Hal ini karena kebiasaan duduk dalam waktu yang lama dapat melambatkan proses metabolisme tubuh, regulasi gula darah, dan pembakaran lemak.

Untuk mencegahnya, Anda tentu perlu memahami dampak terlalu terlalu lama duduk, langkah pencegahan, serta perubahan gaya hidup yang baik. Oleh karena itu, simak rangkuman Kavacare tentang dampak buruk terlalu lama duduk berikut.

Dampak Terlalu Lama Duduk pada Kesehatan

Terlalu lama duduk bisa membuat leher dan bahu kaku. Terutama bagi Anda yang sering bekerja di depan komputer, resiko bahu dan leher kaku tak akan bisa terelakkan. Namun, tak hanya itu saja dampak negatif dari terlalu lama duduk.

Kebiasaan ini juga dapat mempengaruhi energi dan daya imunitas tubuh serta tulang Anda. Duduk terlalu lama akan membuat sistem kekebalan tubuh menurun serta kekuatan tulang-tulang Anda akan melemah. Selain itu, ada beberapa penyakit berbahaya seperti kardiovaskular yang mengintai Anda.

Hal ini karena sistem kardiovaskular akan bekerja secara efektif saat tubuh Anda bergerak dengan aktif. Begitu juga dengan organ usus yang dapat berfungsi secara optimal saat Anda berdiri dan bergerak. Sehingga ketika Anda lebih sering diam dan duduk akan sangat umum mengalami masalah pada fungsi usus dan sistem kardiovaskular.

Waspadai juga beberapa penyakit yang bisa timbul dari terlalu lama duduk berikut.

 

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Kesemutan

 

Berat Badan Naik dan Obesitas

Aktif bergerak dapat membantu tubuh dalam mencerna lemak dan gula. Namun jika Anda lebih sering duduk, sistem pencernaan Anda tidak akan bekerja secara efisien. Menyebabkan makanan yang Anda konsumsi akan disimpan sebagai lemak di tubuh. Sehingga berat badan Anda bisa naik secara signifikan.

Apabila hal ini berlangsung lama, akan meningkatkan risiko obesitas dan sindrom metabolik. Di mana sindrom metabolik sendiri adalah kumpulan gangguan penyakit yang dapat meningkatkan beberapa penyakit kronis. Misalnya diabetes tipe 2, stroke, serta penyakit jantung.

Anda mungkin tak merasa khawatir karena meski terbiasa duduk lama, Anda masih menyisihkan waktu sehari dalam seminggu untuk olahraga. Namun, rutinitas tersebut masih bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik. Menurut penelitian terbaru, Anda perlu melakukan aktivitas fisik sedang 30 menit selama 5 hari atau 150 menit dalam satu minggu.

Diabetes

Dampak dari terlalu lama duduk selanjutnya adalah diabetes. Terlalu banyak duduk dapat meningkatkan resistensi insulin. Penelitian menunjukkan bahwa lima hari berbaring dapat menyebabkan gula darah meningkat. Sementara penelitian lain menyatakan bahwa orang yang sering duduk memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes.

Penyakit Jantung

Terlalu lama duduk atau jarang aktif bergerak menjadi salah satu faktor utama penyakit jantung. Pasalnya keseringan duduk dapat mempengaruhi pengaturan tekanan darah. Di mana ini dapat mengubah fungsi normal pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Bahkan dalam sebuah studi menemukan jika pria yang menonton televisi lebih dari 23 jam seminggu berisiko tinggi terkena gangguan kardiovaskular. Menurut penelitian tersebut, pria yang menonton televisi 23 jam dalam seminggu berisiko 64% lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang menonton televisi 11 jam seminggu.

Trombosis Vena Dalam (DVT)

Dampak negatif selanjutnya dari terlalu lama duduk juga dapat menyebabkan DVT (Deep Vein Thrombosis) atau trombosis vena dalam. Ini adalah kondisi pembekuan darah yang terbentuk pada pembuluh vena di bagian kaki.

DVT termasuk penyakit yang serius. Pasalnya jika bagian darah yang membeku di vena kaki pecah, maka bisa menimbulkan risiko sumbatan pada organ lain. Salah satunya adalah paru-paru yang bisa menyebabkan kematian mendadak.

Varises

Terlalu lama duduk juga dapat menyebabkan varises atau spider veins (pembuluh darah yang melebar lebih kecil dari varises). Hal ini dapat terjadi karena duduk membuat darah mengumpul atau menggenang pada bagian kaki Anda. Varises bukan termasuk kondisi yang berbahaya.

Namun dalam beberapa kasus, varises dapat menyebabkan penggumpalan darah atau DVT. Di mana ini bisa menjadi masalah yang serius jika pembekuan darah tersebut pecah.

Kanker

Penyakit selanjutnya dari terlalu lama duduk yang perlu Anda waspadai ialah kanker. Terlalu lama duduk dapat meningkatkan potensi Anda terkena beberapa jenis kanker seperti: kanker paru-paru, kanker rahim, dan kanker usus besar.

Menurut penelitian American Cancer Society, wanita yang menghabiskan waktunya untuk duduk 6 jam per hari atau lebih berisiko 10% lebih tinggi terkena kanker. Terutama jenis kanker ovarium, kanker payudara, dan multiple myeloma atau kanker yang menyerang sel plasma darah di sum-sum tulang belakang.

Melemahnya Otot Kaki dan Gluteal

Terlalu lama duduk juga bisa melemahkan otot kaki dan gluteal atau otot pantat Anda. Otot-otot penting yang berfungsi untuk menstabilkan tubuh Anda akan melemah dan mengecil. Akibatnya Anda akan sering jatuh atau tegang saat olahraga karena otot-otot tersebut telah tak mampu menopang tubuh.

Memengaruhi Tulang Punggung

Duduk dalam waktu yang lama dapat membuat tekanan yang signifikan pada tulang belakang dan area persendian lainnya. Hal ini karena dapat menyebabkan otot fleksor pinggul Anda memendek. Di mana ini dapat mengganggu sendi pinggul Anda.

Posisi duduk yang buruk juga dapat memicu masalah pada tulang belakang Anda. Ini dapat menyebabkan kompresi pada cakram di tulang belakang. Bahkan bisa menyebabkan degenerasi dini yang sangat menyakitkan.

 

Baca Juga: Bengkak di Kaki, Berbahayakah?

 

Cara Mencegah Dampak Buruk Duduk Terlalu Lama

Semakin dewasa Anda, mungkin akan semakin sering menghabiskan waktu untuk duduk. Baik saat bekerja di kantor atau duduk ketika menyetir mobil serta menonton televisi. Sehingga membuat kebiasaan duduk seolah hal yang normal. Padahal terlalu sering duduk dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan langkah pencegahan dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi dampak buruk terlalu lama duduk. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan agar tidak terkena dampak buruk terlalu lama duduk.

1. Aktif Bergerak

Tidak perlu sampai bergerak atau olahraga seperti para atlet. Anda bisa berjalan-jalan selama 15-20 menit setiap hari atau olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang 3 kali seminggu.

Beberapa olahraga intensitas ringan hingga sedang yang bisa Anda lakukan yakni bersepeda, jogging, atau berenang. Jika cuaca sedang tak mendukung, Anda bisa menggantinya dengan olahraga di dalam ruangan seperti yoga, pilates, atau latihan bela diri.

 

2. Perhatikan Pola Makan

Perhatikan juga cara makan Anda. Hindari makan siang sambil menonton televisi atau melihat berita di internet. Sebab, itu dapat mengganggu proses makan. Di mana ini memungkinkan Anda untuk makan dalam porsi yang lebih besar, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

3. Ubah Posisi Duduk

Ubahlah posisi duduk ke berdiri setiap satu jam sekali. Bisa juga hanya dengan berdiri sebentar sambil melakukan peregangan. Anda pun dapat menggunakan cara berdiskusi dengan rekan kerja untuk memaksimalkan bergerak saat bekerja di kantor. Cara mengganti dari posisi duduk ke berdiri atau berjalan secara rutin ini dapat membantu postur tubuh tetap tegak.

 

Baca Juga: Kenali Ergonomi Perkantoran dan Implementasinya

 

Sering duduk yang dianggap biasa ternyata memiliki dampak yang cukup mengerikan. Lakukan perubahan gaya hidup yang tak sehat ini dengan rajin beraktivitas fisik. Dengan demikian Anda bisa menurunkan risiko beberapa penyakit di atas. Ayo lakukan rutinitas fisik agar tubuh Anda sehat dan bugar! Namun, bila Anda memiliki keluhan seperti kaki bengkak akibat terlalu lama duduk duduk, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Jika Anda masih bingung atau ingin tahu lebih lanjut tentang dampak terlalu lama duduk bisa konsultasi dengan Kavacare. Caranya Anda hanya perlu chat melalui nomor WhatsApp 0811-1446-777, dokter kami akan menjawab semua pertanyaan Anda dengan lebih lanjut.

Referensi:

  1. Better Health Channel. The dangers of sitting: why sitting is the new smoking. Dikases pada 18 Agustus 2023 dari https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/the-dangers-of-sitting 
  2. Better Health Channel. Metabolic Syndrome. Diakses pada 18 Agustus 2023 dari https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/metabolic-syndrome
  3. Simon, Stacy. 2015. Sitting Too Much Increases Cancer Risk in Women. Diakses 18 Agustus 2023 dari https://www.cancer.org/research/acs-research-news/sitting-too-much-increases-cancer-risk-in-women.html
  4. Katella, Kathy. 2019. Why Is Sitting so Bad for Us?. Diakses pada 18 Agustus 2023 dari https://www.yalemedicine.org/news/sitting-health-risks
  5. Sheri R. Colberg, Ronald J. Sigal, Jane E. Yardley, Michael C. Riddell, David W. Dunstan, Paddy C. Dempsey, Edward S. Horton, Kristin Castorino, Deborah F. Tate; Physical Activity/Exercise and Diabetes: A Position Statement of the American Diabetes Association. Diabetes Care 1 November 2016; 39 (11): 2065–2079. https://doi.org/10.2337/dc16-1728
  6. Heart Foundation. Physical activity and your heart health. Diakses 18 Agustus 2023 dari https://www.heartfoundation.org.au/heart-health-education/physical-activity-and-exercise 
  7. Wisco, Lucie. 2018. How to Prevent Varicose Veins. Diakses 18 Agustus 2023 dari https://www.healthline.com/health/how-to-prevent-varicose-veins#exercise
  8. Chertoff, Jane. 2020. 8 Exercises to Relieve and Prevent Tight Glutes. Diakses pada 8 Agustus 1013 dari https://www.healthline.com/health/tight-glutes
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare