5 Tips Menghadapi Lansia Tantrum

5 Tips Menghadapi Lansia Tantrum

  • Post category:Lansia
Share

Proses menua membawa perubahan dan tantangan baru dalam kehidupan yang mempengaruhi fisik, mental, dan emosional. Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh orang lanjut usia dan orang-orang yang merawatnya ialah lansia tantrum atau agresivitas.

Mungkin terdengar lucu dan mengherankan, tetapi kenyataannya tantrum memang dapat terjadi pada lansia. Namun, tantrum pada lansia memiliki faktor pemicu yang berbeda bila dibandingkan dengan anak-anak.

Tantrum pada lansia sering kali disebabkan oleh perasaan frustasi, kebingungan, ketidaknyamanan atas kesulitan mereka dalam mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya secara efektif. Dalam beberapa kasus, lansia tantrum disebabkan oleh masalah kesehatan mental dan gangguan kepribadian.

Supaya Anda lebih memahami tentang masalah lansia yang tantrum ini, berikut Kavacare telah membuat rangkuman lengkapnya.

Apa Itu Tantrum?

Tantrum adalah respon singkat dengan perilaku ekstrim dan tidak menyenangkan serta terkadang agresif terhadap emosi marah dan rasa frustasi. Perilaku ini biasanya terjadi pada balita dengan tanda-tanda seperti menangis, menjerit, memukul, atau melempar barang.

Penyebabnya bisa karena kelelahan, sakit, lapar atau balita ingin perhatian. Namun, beberapa balita memiliki pemahaman bahwa perilaku tantrum bisa membantu mendapatkan apa yang diinginkan.

Sementara itu, tantrum pada orang dewasa bisa berupa teriakan, ocehan, makian, lemparan benda, pukulan, atau tuduhan jahat dan ancaman. Selain itu, ledakan amarah orang dewasa juga bisa berupa sikap diam tanpa bicara apapun.

Mereka mungkin hanya akan mondar-mandir lalu menghalangi jalan dan enggan untuk berbicara atau mendengarkan ucapan orang lain.

 

Baca Juga: Wajarkah Serangan Panik pada Lansia?

 

Mengapa Lansia Mengalami Tantrum?

Lansia dapat mengalami tantrum, tetapi penyebabnya berbeda dengan anak-anak. Tantrum pada lansia seringkali terkait dengan perubahan fisik, mental, dan emosional yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Beberapa penyebab lainnya adalah:

  • Perubahan hormonal seperti menopause yang menghasilkan emosi kuat dan sulit untuk ditangani. Wanita lansia bisa merasa tak nyaman dan kebingungan dengan kondisi tubuh mereka. Ini dapat diungkapkan dengan berteriak atau marah secara berlebihan.
  • Rasa ketidakadilan dan tekanan hidup. Hal tersebut dapat memicu rasa marah dan stres yang akhirnya mengundang lansia tantrum.
  • Penyakit seperti demensia dan alzheimer. Mereka kehilangan kemampuan mengontrol emosi atau bisa merasakan efek samping penggunaan obat.
  • Gangguan bipolar
  • PTSD atau gangguan stress pasca-trauma
  • OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
  • Gangguan kepribadian narsistik
  • Sindrom tourette
  • Anxiety atau gangguan kecemasan
  • Gangguan kepribadian ambang.

Segera bicarakan dengan ahli kesehatan mental apabila menemukan ledakan amarah pada lansia. Psikolog dan psikiater dapat membantu mengetahui alasan kenapa lansia tantrum. Sehingga tantrum dapat dihadapi dengan lebih baik.

Bagaimana Menghadapi Lansia Tantrum?

Lansia tantrum
Infografis Tips Menghadapi Lansia Tantrum – Kavacare

Menghadapi lansia yang mengalami tantrum bisa menjadi situasi yang menantang. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghadapi lansia yang tengah tantrum.

1. Pahami Situasi Tantrum

Dalam menghadapi lansia yang tantrum, penting untuk mempertimbangkan situasinya secara menyeluruh.

Sejauh mana intensitas tantrum tersebut? Apakah lansia hanya menangis tanpa melakukan kekerasan? Atau, mereka marah dengan cara yang meledak-ledak dan mengancam? Memahami tingkat keparahan perilaku tantrum akan membantu menentukan respons yang tepat.

Jika lansia tantrum cenderung lebih tenang atau tidak melibatkan kekerasan fisik, coba dengarkan masalah mereka dengan empati. Pendekatan yang tenang dan penuh perhatian akan membantu meredakan emosi mereka.

Namun, jika tantrum mencakup perilaku agresif atau mengancam, amankan diri terlebih dahulu. Kemudian, cari bantuan dari tenaga kesehatan profesional yang berpengalaman.

 

Baca Juga: 5 Langkah Mengatasi Stress pada Lansia

 

2. Menghindar Jika di Luar Kendali

Jika perilaku tantrum pada lansia sudah di luar kendali, sebaiknya mundur dan mengalah. Pergilah untuk menghindari perilaku mereka dan biarkan mereka tenang dulu.

Jika tengah berada di puncak amarah, akan sulit untuk mengajak mereka berkomunikasi. Keterlibatan biasanya justru akan semakin memperburuk situasi. Lansia atau orang tua mungkin akan semakin marah, lebih agresif, hingga bertindak kasar.

3. Bicara dengan Lembut dan Tenang

Dalam situasi lansia tantrum, kesabaran dan pengendalian diri sangat penting. Oleh karena itu, bicaralah dengan nada yang lembut dan tenang saat berinteraksi dengan lansia yang sedang mengalami tantrum.

Meskipun sulit untuk menjaga ketenangan saat mereka melampiaskan amarahnya, sebaiknya hindari menyerukan kemarahan yang sama. Berbicara dengan suara yang lembut tanpa intonasi tinggi akan membantu menciptakan suasana yang lebih tenang dan meredakan ketegangan yang ada.

Berbicara dengan nada yang lembut menunjukkan kepada lansia bahwa Anda hadir dan peduli. Ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan mereka.

Selain itu, penting juga untuk menggunakan tutur kata yang sederhana agar mudah dimengerti oleh lansia. Hindari penggunaan bahasa rumit yang dapat meningkatkan kebingungan pada lansia.

Bicaralah dengan jelas tentang apa yang Anda maksud dan berikan petunjuk untuk membantu mereka memahami dan mengikuti instruksi.

4. Buat Batasan Diri

Menghadapi lansia tantrum dapat menjadi pengalaman yang menakutkan, menjengkelkan, dan menimbulkan frustasi. Oleh karena itu, penting untuk membuat batasan diri dan merawat diri sendiri setelah menghadapi situasi tersebut.

Salah satu langkah penting adalah meluangkan waktu untuk dekompresi setelahnya. Setelah menghadapi tantrum, penting untuk memberi diri sendiri waktu agar dapat memproses perasaan yang muncul.

Jangan mengabaikan emosi yang muncul. Luangkan waktu untuk mengatur pikiran dan perasaan melalui kegiatan seperti meditasi, olahraga, atau menulis jurnal.

Penting juga untuk mencari dukungan dan berbicara dengan orang-orang terpercaya tentang pengalaman tersebut. Berbagi perasaan, pikiran, dan pengalaman dengan orang lain dapat membantu meringankan beban emosional setelah menghadapi lansia tantrum.

5. Minta Bantuan Perawat Lansia Berpengalaman

Menghadapi lansia tantrum bisa menjadi tantangan yang kompleks, terutama jika mereka terlalu agresif dan membutuhkan perawatan intensif. Dalam situasi seperti ini, menggunakan jasa perawat lansia di rumah dapat menjadi pilihan yang baik.

Perawat lansia yang terlatih dan berpengalaman memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani situasi tantrum secara profesional dan empatik.

Perawat lansia dapat membantu mendiagnosis penyebab tantrum, mengidentifikasi pemicu, dan merencanakan intervensi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Salah satu manfaat menggunakan jasa perawat lansia adalah adanya pengawasan dan pemantauan terus-menerus terhadap kesehatan dan keadaan emosional lansia. Namun, penting untuk mencari perawat lansia yang terpercaya dan berkualitas.

Apabila saat ini Anda sedang membutuhkan perawat lansia di rumah, Kavacare telah menyediakan layanan perawat homecare profesional. Perawat kami memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi lansia tantrum sehingga mampu memberikan dukungan yang adekuat. Diskusikan kebutuhan Anda secara online, lalu Kavacare akan membantu Anda menemukan perawat lansia yang tepat.

Cara Mencegah Tantrum pada Lansia

Mencegah terjadinya tantrum pada lansia merupakan hal penting untuk menjaga kesejahteraan mereka. Dengan mengambil tindakan preventif yang tepat, Anda dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya lansia tantrum dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

Berikut beberapa cara untuk mencegah lansia mengalami ledakan emosi:

  1. Komunikasi efektif. Gunakan bahasa yang sederhana dan mengulangi informasi penting beberapa kali atau teknik komunikasi nonverbal seperti gerakan tangan atau gambar.
  2. Kurangi stres. Stres dan tekanan bisa jadi pemicu tantrum. Pahami penyebabnya, lalu coba bantu mereka menghadapinya. Tawarkan aktivitas yang menenangkan seperti meditasi atau ajak mereka jalan-jalan.
  3. Tunjukkan cinta dan dukungan. Dengan menunjukkan cinta dan dukungan, mereka akan merasa aman dan nyaman. Perasaan aman akan mengurangi stres yang bisa membuat lansia tantrum. Jangan malu untuk memberitahu mereka bahwa Anda mencintai dan ingin memperhatikan mereka sebaik mungkin.
  4. Cari bantuan profesional. Jika ledakan emosi pada lansia terjadi secara terus-menerus dan tidak terkendali, penting untuk mencari bantuan profesional. Ini adalah langkah pencegahan terakhir yang perlu diambil untuk mengatasi masalah tantrum yang berkepanjangan.

 

Baca Juga: 6 Hal Penting saat Merawat Lansia

 

Konsultasikan masalah lansia tantrum ini dengan dokter, psikolog, atau konselor kesehatan mental yang berpengalaman. Sehingga dapat membantu dalam mendiagnosis dan mengelola masalah yang mendasari perilaku tantrum.

Anda juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi online Kavacare melalui nomor WhatsApp 0811-1446-777 untuk mengatasi masalah lansia tantrum.

Dengan Kavacare, Anda bisa mendapatkan evaluasi kondisi lansia. Juga rekomendasi perawatan yang sesuai, dan pengembangan strategi serta intervensi yang tepat untuk lansia tantrum. Layanan ini juga dapat membantu Anda untuk menemukan perawat lansia di rumah.

Sumber:

  1. Sisterhen LL, Wy PAW. Temper Tantrums. [Updated 2023 Feb 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544286/
  2. Ferguson, Sian dan Karin Gepp. 2021. All About Adult Temper Tantrums. Diakses pada 7 Juli 2023 dari https://psychcentral.com/blog/adults-can-and-do-have-tantrums
  3. Alzheimer’s Association. Aggression and Anger. Diakses pada 7 Juli 2023 dari https://www.alz.org/help-support/caregiving/stages-behaviors/agression-anger
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare