6 Hal Penting saat Merawat Lansia

6 Hal Penting saat Merawat Lansia

  • Post category:Lansia
Share

Menjadi lansia artinya siap memasuki fase dan gaya hidup yang baru. Kerapnya, lansia diasosiasikan dengan berbagai hal seperti lemah, rentan, hingga berpenyakitan.

Mungkin, banyak lansia telah memiliki sejumlah kebiasaan sehat yang telah berlangsung sejak lama dan berguna untuk menjaga fase lansia tetap kuat dan produktif, seperti memiliki pola dan menu makan yang sehat, rajin berolahraga, hingga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sesuai petunjuk dokter. Akan tetapi, baik yang telah memiliki rutinitas sehat untuk mempersiapkan diri memasuki usia lansia dan belum, perlu diperhatikan beberapa rencana yang penting dilakukan dalam proses merawat lansia.

Pemeriksaan Rutin Kesehatan Lansia 

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan akan tes medis rutin biasanya juga akan meningkat. Jika sudah memasuki usia lansia, maka saatnya untuk proaktif mengenai masalah kesehatan dan memantau perubahan dalam tubuh. 

Berikut ini merupakan beberapa macam masalah kesehatan yang perlu diperiksa secara rutin dalam rangka perawatan kesehatan lansia.

Pemeriksaan Tekanan Darah

Hipertensi kerap dianggap sebagai masalah kesehatan berbahaya karena gejalanya yang seringkali tidak muncul hingga terlambat untuk diberikan penanganan. Tekanan darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Inilah pentingnya memeriksakan rutin tekanan darah meskipun telah terbiasa menjalani gaya hidup sehat.

Pemeriksaan Kolesterol

Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang sehat dapat menurunkan risiko serangan jantung atau stroke. Jika rutin menjalani pemeriksaan dan suatu hari mendapatkan hasil tes menunjukkan tingkat kolesterol yang tinggi, dokter dapat segera merekomendasikan diet yang lebih baik, perubahan gaya hidup, atau obat untuk mengurangi kadar kolesterol.

 

Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Kolesterol yang Perlu Dihindari

 

Pemeriksaan Kolorektal

Sebagian besar kasus baru kanker kolorektal (usus besar) terjadi pada orang dewasa di atas usia 50 tahun. Oleh sebab itu, pemeriksaan menjadi lebih penting seiring bertambahnya usia. Sehingga kanker bisa dideteksi lebih awal dan dapat ditangani dengan baik.

Tes Kepadatan Tulang

Baik wanita maupun pria memiliki risiko yang sama untuk mengalami osteoporosis, meski lebih banyak wanita yang mengalami kondisi ini. Pemeriksaan kepadatan tulang berguna untuk mengukur massa tulang, yang merupakan indikator utama kekuatan tulang.

Pemeriksaan Mata

Meski memiliki penglihatan yang baik, masih ada risiko terjadinya kondisi seperti katarak dan glaukoma seiring bertambahnya usia. Memasuki usia 60 tahun, pemeriksaan mata harus dilakukan setiap tahun, terutama jika menderita diabetes.

Pemeriksaan Pendengaran

Kehilangan pendengaran seringkali merupakan bagian alami dari penuaan. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi atau kondisi medis lainnya. Setiap dua hingga tiga tahun sekali, paling tidak harus dilakukan pemeriksaan audiogram.

Pemeriksaan Kulit

Untuk menghindari dan mengantisipasi terjadinya kanker kulit, segera temui dokter bila menemukan tahi lalat baru yang mencurigakan. Selain itu, periksakan kulit pada seluruh tubuh setahun sekali.

Pemeriksaan Diabetes

Pemeriksaan ini perlu dilakukan bahkan jauh sebelum memasuki usia lansia mengingat banyaknya menu makan yang kurang sehat beredar luas beberapa tahun belakangan ini. Gaya hidup yang cenderung tinggi stress dan kurang aktivitas olahraga juga meningkatkan risiko diabetes.

Mammogram

Wanita berusia antara 45 hingga 54 tahun harus menjalani pemeriksaan payudara klinis dan tes mammogram tahunan. Sedangkan wanita di atas 55 tahun perlu melakukan tes ini setiap 2 tahun atau setiap tahun jika bersedia.

Pap Smear

Pap smear dapat mendeteksi kanker serviks atau kanker vagina. Wanita di atas 65 tahun perlu melakukan tes ini secara rutin, kecuali bagi beberapa wanita yang tidak lagi memiliki serviks.

Selain pemeriksaan tersebut di atas, ada pula vaksin yang diperlukan dalam perawatan kesehatan lansia, seperti:

  • Vaksin COVID-19
  • Vaksin flu
  • Vaksin untuk mencegah terjadinya pneumonia
  • Vaksin tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan)
  • Vaksin herpes zoster.

Gaya Hidup Sehat Lansia

Menjalani gaya hidup sehat dapat membantu menjalani masa lansia dengan lebih menyenangkan bersama orang-orang terdekat. Beberapa hal yang dapat dilakukan lansia untuk menerapkan pola hidup sehat, antara lain:

  • Menyediakan menu makanan yang sehat, dengan kalori rendah namun tetap bernutrisi tinggi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, gandum utuh, daging tanpa lemak, susu rendah lemak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Termasuk di dalam poin ini yaitu menghindari alkohol dan memperbanyak minum air putih.
  • Berolahraga atau beraktivitas secara rutin, dengan tetap mengajak lansia aktif bergerak melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Menjaga berat badan ideal, karena baik kekurangan maupun kelebihan berat badan dapat menimbulkan masalah kesehatan lansia di kemudian hari.
  • Menjaga pikiran supaya tetap aktif, sehingga meningkatkan ingatan yang biasanya menurun di usia senja, seperti mempelajari keterampilan baru, membaca, dan melakukan permainan-permainan sederhana.
  • Memprioritaskan kesehatan mental, dengan mengajak lansia mempraktikkan meditasi, teknik relaksasi, atau memperbanyak bersyukur.
  • Berhenti merokok, yang mana merupakan langkah krusial untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah berbagai jenis kanker berbeda, seperti penyakit kanker atau paru-paru.

 

Baca Juga: Berbagai Aktivitas untuk Lansia Sehat dan Ceria

 

Pola Makan Sehat untuk Lansia

Pola makan yang sehat, selain menjalani gaya hidup sehat, dapat menunjang proses penuaan yang sehat. Untuk menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang bagi lansia, perhatikan beberapa prinsip ini sedari dini, seperti:

  • Pilih makanan dengan sedikit atau tanpa tambahan gula, lemak jenuh, dan sodium.
  • Tambahkan makanan laut, susu, atau produk kedelai bersama dengan kacang, kacang polong, dan lentil untuk menambah asupan protein tubuh.
  • Tambahkan buah dan sayuran yang diiris atau dicincang ke dalam makanan atau camilan.
  • Berikan makanan yang diperkaya dengan vitamin B12, seperti sereal, atau bicarakan dengan dokter tentang mengonsumsi suplemen B12.
  • Kurangi asupan garam dengan membumbui makanan menggunakan rempah atau jeruk.
  • Minum banyak air sepanjang hari agar tetap terhidrasi dan membantu pencernaan serta penyerapan nutrisi. Hindari minuman manis.

Manajemen Penyakit Kronis pada Lansia

Bila lansia memiliki penyakit kronis, maka Anda perlu membantu mereka melakukan manajemen kondisi tersebut dalam waktu yang lama, bahkan mungkin sepanjang usia. Beberapa tips mengenai manajemen penyakit kronis yang bisa Anda lakukan dalam perawatan lansia, antara lain:

  • Melakukan kunjungan rutin ke dokter umum atau spesialis.
  • Membantu lansia menjalani gaya hidup sehat, termasuk makan dengan baik, berolahraga, dan tidur yang cukup.
  • Mengingatkan jadwal minum obat yang yang telah diresepkan dengan teratur.

Kesehatan Mental Lansia

Masa lansia rawan mendatangkan stres karena terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam berbagai aspek hidup. Untuk dapat mengelola kesehatan mental dalam menyongsong masa lansia, terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan, seperti:

  • Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur untuk meningkatkan kesehatan, memperbaiki suasana hati, dan mengurangi stres.
  • Mengikuti kursus pelatihan asertivitas untuk membantu mengutarakan keinginan dan mengatasi konflik.
  • Bergabung dengan kelompok yang menghadapi perasaan duka cita yang sama untuk saling menguatkan.
  • Pertimbangkan untuk memiliki hewan peliharaan.
  • Menghadiri program yang berfokus pada pikiran dan tubuh.

 

Baca Juga: Kenali Perbedaan Lansia dan Geriatri

 

Pencegahan Cedera pada Lansia

Seiring bertambahnya usia, terdapat beberapa fungsi tubuh yang menurun, termasuk sistem keseimbangan. Untuk mencegah terjadinya cedera, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:

  • Modifikasi rumah, dengan memasang berbagai alat bantu yang dapat digunakan untuk berpegangan di tangga, kamar mandi, hingga dapur.
  • Agar tidak mudah terjatuh, ajak lansia rutin berolahraga agar dapat meningkatkan kekuatan dan keseimbangan.
  • Memilih tempat tinggal dengan komunitas lansia di sekitar, sehingga bisa dengan mudah ditemukan pelayanan dan perawatan bila membutuhkan.
  • Mempertimbangkan untuk menggunakan tenaga perawat untuk membantu aktivitas lansia sehari-hari.

Selain itu, perlu juga mempertimbangkan hal-hal berikut agar lebih siap ketika terjadi cedera dalam kondisi emergensi:

  • Merencanakan kondisi darurat, seperti siapa yang akan membantu ketika terdapat keadaan darurat. Selalu bawa ponsel dengan tombol panggil cepat untuk keadaan darurat.
  • Mempersiapkan berbagai dokumen, seperti surat wasiat atau surat kuasa yang tahan lama untuk perawatan kesehatan yang memungkinkan Anda untuk menjelaskan jenis perawatan medis yang lansia inginkan jika mereka terlalu sakit, bingung, atau terluka untuk mengutarakan keinginan.

Bila Anda membutuhkan bantuan dalam merawat lansia untuk menjalani aktivitas sehari-hari, perawat terpercaya Kavacare siap membantu Anda. Segera hubungi layanan homecare kami melalui Whatsapp di nomor 0811-1446-777  untuk berkonsultasi dengan dokter atau menggunakan jasa perawat lansia/caregiver.

Sumber:

  1. The Health Tests That Seniors Need. https://www.healthline.com/health/senior-health-tests. Diakses 27 Juni 2023.
  2. Vaccinations and Older Adults | National Institute on Aging. https://www.nia.nih.gov/health/vaccinations-older-adults. Diakses 27 Juni 2023.
  3. Healthy Aging: MedlinePlus. https://medlineplus.gov/healthyaging.html. Diakses 27 Juni 2023.
  4. Healthy Meal Planning: Tips for Older Adults | National Institute on Aging. https://www.nia.nih.gov/health/healthy-meal-planning-tips-older-adults. Diakses 27 Juni 2023.
  5. Managing chronic conditions | Australian Government Department of Health and Aged Care. https://www.health.gov.au/topics/chronic-conditions/managing-chronic-conditions. Diakses 27 Juni 2023.
  6. Stress relief tips for older adults – Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/stress/stress-relief-tips-for-older-adults. Diakses 27 Juni 2023.
  7. 6 ways you can prepare to “age well” – Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/6-ways-you-can-prepare-to-age-well. Diakses 27 Juni 2023.
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare