6 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum

6 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum

Share

Tubuh manusia mempunyai sistem kekebalan yang secara alami berusaha menjaga tubuh dengan membentuk benteng pertahanan dan dapat menyerang virus dan berbagai bakteri atau sel-sel asing yang dianggap berbahaya bagi tubuh.

Namun, ada kalanya terdapat kelainan yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh ini justru menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Kondisi ini disebut dengan penyakit autoimun. Berikut adalah beberapa jenis kondisi yang umum terjadi.

Apa Itu Penyakit Autoimun?

Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem pertahanan tubuh alami tidak dapat membedakan antara sel-sel normal dan sel-sel asing sehingga tubuh menyerang sel-sel yang normal, termasuk pula jaringan-jaringan, dan organ-organ tubuh. Serangan ini dapat mempengaruhi bagian tubuh, memperlemah fungsi tubuh, dan bahkan dapat membahayakan nyawa penderitanya.

 

Baca Juga: Functional Medicine, Tren Baru Penanganan Medis

 

Jenis-Jenis Penyakit Autoimun yang Umum

Jenis-jenis penyakit autoimun sangat banyak, ilmuwan menemukan ada lebih dari 80 jenis penyakit yang berasal dari malfungsi sistem kekebalan tubuh ini.

Rheumatoid Arthritis

Kondisi ini menyebabkan peradangan pada tubuh. Pada rheumatoid arthritis, atau yang biasa dikenal dengan rematik ini, sistem kekebalan tubuh pasien salah mengenali sel-sel asing, sebaliknya menyerang sel-sel yang sehat hingga mengakibatkan peradangan, atau pembengkakan dan menimbulkan rasa sakit pada bagian yang terserang.

Biasanya, penyakit ini terjadi pada bagian sendi di tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Pada sendi yang terserang rematik, dinding sendi meradang yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan sendi.

Lupus

Sama halnya dengan rematik, penyakit ini juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan-jaringan dan organ-organ dalam tubuh. Peradangan yang diakibatkan oleh Lupus dapat mempengaruhi banyak sistem tubuh yang berbeda, termasuk sendi, kulit, ginjal, sel-sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Penyakit ini dapat sulit didiagnosa karena baik tanda maupun gejalanya seringkali serupa dengan gejala penyakit lain. Tanda-tanda yang paling jelas tampak pada Lupus adalah ruam pada wajah yang mirip dengan sayap kupu-kupu yang melebar di sekitar kedua pipi. Tanda-tanda ini sering terjadi, walaupun tidak pada semua kasus.

Crohn’s Disease

Kondisi ini terutama menyerang sistem pencernaan di mana terjadi peradangan pada sistem pencernaan dan penyakit ini berlangsung sepanjang hidup. Kondisi ini juga disebut dengan Inflammatory Bowel Disease (IBD).

Penyakit ini menyerang orang-orang semua usia dengan gejala-gejala yang biasanya diawali dari masa kanak-kanak atau masa dewasa awal. Gejala-gejala utamanya adalah diare, sakit perut dan kejang perut, terdapat darah di kotoran, kelelahan yang berlebihan (fatigue), dan penurunan berat badan. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan dapat mengurangi atau mengendalikan gejala-gejalanya.

 

Baca Juga: 6 Langkah Pertolongan Pertama saat Anak Sakit Perut

 

Psoriasis

Jenis penyakit autoimun yang satu ini menyerang kulit dan mengakibatkan ruam yang gatal, bersisik, dan terjadi paling sering pada lutut, siku, bagian tengah tubuh, dan kulit kepala. Psoriasis ini merupakan penyakit yang cukup umum terjadi dan tidak bisa disembuhkan sehingga akan berlangsung sepanjang hidup.

Bagian kulit yang terserang dapat terasa sakit sehingga mengganggu tidur dan membuat penderita sulit berkonsentrasi. Berawal dari bawaan genetik, penyakit ini dapat dipicu oleh infeksi, kulit yang tersayat atau terbakar, dan obat-obatan tertentu.

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 ini adalah penyakit autoimun yang menyerang organ yang spesifik, dimana respon autoimun menyerang sel-sel pankreas β. Diabetes tipe 1 ini sering dibarengi dengan penyakit autoimun yang lain, dan yang paling umum adalah penyakit tiroid. Rentang kejadiannya diperkirakan lebih dari 90% di antara pasien dengan diabetes tipe 1.

Multiple Sclerosis

Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan pelindung (mielin) yang menutupi serabut saraf dan menyebabkan gangguan komunikasi antara otak Anda dan seluruh bagian tubuh yang lain. Pada akhirnya, penyakit ini akan menyebabkan kerusakan atau penurunan kemampuan serabut saraf.

Gejala penyakit ini di antaranya adalah:

  • Mati rasa atau rasa lemah di salah satu atau lebih bagian tubuh
  • Perasaan geli, sensasi seperti tersengat listrik yang terjadi ketika leher bergerak
  • Kurang koordinasi, langkah kaku atau tidak mampu berjalan
  • Berkurangnya daya penglihatan sebagian atau sepenuhnya
  • Penglihatan ganda
  • Vertigo
  • Fatigue
  • Sulit bicara
  • Gangguan kognitif
  • Gangguan mood
  • Masalah dengan fungsi seksual, usus besar, dan saluran kemih.

Gejala Penyakit Autoimun

Sekalipun kondisi ini memiliki banyak jenis yang berbeda-beda, umumnya gejala yang diderita memiliki kemiripan. Beberapa di antaranya yang paling umum adalah:

  • Fatigue atau lesu, lemas, dan kelelahan;
  • Nyeri dan pembengkakan pada sendi;
  • Masalah kulit;
  • Nyeri perut atau gangguan pencernaan;
  • Demam yang terus-menerus;
  • Kelenjar getah bening yang membengkak.

 

Baca Juga: 7 Penyebab Demam dan Langkah Penanganannya

 

Perawatan Penyakit Autoimun

Kondisi ini rata-rata tidak bisa disembuhkan, tetapi gejala-gejalanya dapat diredakan atau dikurangi dengan pengobatan tertentu. Pengobatannya pun bergantung pada tipe penyakit apa yang diderita seseorang.

Umumnya, target pengobatan adalah untuk menekan atau memperlambat sistem kekebalan tubuh Anda dan mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit akibat peradangan. Dokter mungkin akan memberikan kortikosteroid atau obat-obatan lainnya agar Anda merasa lebih sehat.

Pertanyaan Seputar Penyakit Autoimun

Siapa yang Berisiko Terkena Penyakit Autoimun?

Siapa saja dapat terserang kondisi ini, tetapi wanita dilaporkan lebih banyak mengalaminya daripada pria. Apabila Anda mengalami salah satu jenisnya, akan ada kemungkinan Anda akan terserang kondisi autoimun yang lain.

Beberapa gangguan, seperti lupus dan multiple sclerosis, cenderung diwariskan dalam keluarga, sekalipun tidak selalu terjadi. Obesitas juga akan meningkatkan risiko akan terkena rematik atau psoriasis, perokok, serta orang yang mengkonsumsi obat-obatan, seperti obat hipertensi atau antibiotik tertentu.

Apakah Stres Bisa Menyebabkan Penyakit Autoimun?

Salah satu penelitian telah membuktikan bahwa stres ada kaitannya dengan penyakit autoimun. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa seseorang yang mendapatkan diagnosa akan gangguan terkait dengan stres akan cenderung pula mendapat diagnosa akan penyakit autoimun dengan angka kejadian 9 dari 1000 pasien per tahun, sedangkan hanya 6 dari 1.000 pasien yang mengalami kondisi ini, tetapi mengalami gangguan akibat stres.

Pasien dengan gangguan akibat stres ini juga dilaporkan cenderung mengalami beberapa penyakit autoimun sekaligus serta mengalami kecenderungan lebih tinggi terkena kondisi ini ketika masih muda.

Kavacare dapat membantu Anda untuk mendapatkan pemeriksaan di rumah, perawatan penyakit autoimun yang sesuai, dan segera memberikan penanganan yang tepat bagi kondisi Anda atau orang terkasih. Anda dapat menghubungi kami di nomor  0811 1446 777.

Sumber:

  1. Autoimmune Diseases. https://www.niehs.nih.gov/health/topics/conditions/autoimmune/index.cfm diakses pada tanggal 20 Februari 2023
  2. Rheumatoid Arthritis. https://www.cdc.gov/arthritis/basics/rheumatoid-arthritis.html diakses pada tanggal 20 Februari 2023 
  3. Lupus. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lupus/symptoms-causes/syc-20365789 diakses pada tanggal 20 Februari 2023
  4. Crohn’s Disease. https://www.nhs.uk/conditions/crohns-disease/ diakses pada tanggal 20 Februari 2023
  5. Psoriasis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/psoriasis/symptoms-causes/syc-20355840 diakses pada tanggal 20 Februari 2023  
  6. Type 1 Diabetes and Autoimmunity. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4219937/ diakses pada tanggal 20 Februari 2023
  7. Multiple Sclerosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/multiple-sclerosis/symptoms-causes/syc-20350269 diakses pada tanggal 20 Februari 2023
  8. Autoimmune Diseases. https://medlineplus.gov/autoimmunediseases.html diakses pada tanggal 20 Februari 2023
  9. What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease? https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/what-are-common-symptoms-of-autoimmune-disease diakses pada tanggal 20 Februari 2023
  10. Autoimmune Disease and Stress: Is There A Link? https://www.health.harvard.edu/blog/autoimmune-disease-and-stress-is-there-a-link-2018071114230 diakses pada tanggal 20 Februari 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare