8 Anjuran dan Pantangan Makanan saat Amandel Bengkak

8 Anjuran dan Pantangan Makanan saat Amandel Bengkak

Share

Amandel bengkak atau tonsilitis merupakan penyakit yang umum terjadi akibat infeksi virus, walaupun sesekali dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri, yang seringkali menyebabkan tenggorokan terasa sakit. Tidak ada pengobatan khusus untuk menangani penyakit ini, tetapi Anda dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada tenggorokan dengan mengkonsumsi makanan yang tepat.

Simak apa saja makanan saat amandel bengkak yang dianjurkan untuk dikonsumsi atau dihindari berikut ini.

Anjuran Makanan saat Amandel Bengkak

Makanan yang boleh dimakan ketika amandel bengkak adalah makanan yang mudah ditelan. Ini karena tenggorokan akan terasa sakit dalam kondisi ini. Makanan yang mudah ditelan akan mencegah iritasi lebih lanjut pada tenggorokan.

Berikut anjuran makanan ketika amandel bengkak:

1. Makanan yang Lembut

Ketika amandel bengkak, sebaiknya Anda mengkonsumsi makanan yang lembut sehingga tidak membuat tenggorokan semakin sakit ketika menelan. Makanan-makanan ini termasuk kentang tumbuk, pasta, sayur-sayuran yang dimasak, telur dadar, dan buah-buahan yang lembut seperti pisang. Tidak hanya mudah ditelan, makanan lembut akan memberikan kenyamanan bagi Anda ketika menelan.

2. Makanan atau Minuman Hangat

Makanan atau minuman hangat juga dianjurkan bagi Anda dengan amandel yang bengkak. Konsumsi makanan atau minuman hangat ini akan melegakan tenggorokan dan memberikan kenyamanan ketika menelan. Makanan hangat ini dapat termasuk; pasta yang baru dimasak, oatmeal hangat, atau makanan serta minuman lain yang baru dimasak.

3. Sup atau Kaldu

Sup atau kaldu hangat cocok untuk dikonsumsi bagi Anda dengan amandel yang bengkak. Selain hangat dan memberikan kenyamanan pada tenggorokan, sup juga mengandung cairan yang banyak sehingga semakin memudahkan makanan untuk ditelan sehingga Anda akan tetap nyaman ketika makan sekalipun tenggorokan tengah terasa sakit.

 

Baca Juga: Berbagai Macam Konsistensi dan Tipe Makanan untuk Penderita Disfagia (Susah Menelan)

 

Pantangan Makanan saat Amandel Bengkak

Ada beberapa makanan yang dapat memicu peradangan atau sulit untuk ditelan sehingga dapat memperburuk gejala amandel bengkak. Berikut ini adalah makanan yang harus dihindari ketika amandel Anda bengkak:

1. Makanan Renyah dan Keras

Hindari makanan-makanan yang renyah dan keras, seperti keripik kentang, kerupuk, atau berondong jagung yang dapat menimbulkan rasa sakit ketika ditelan saat amandel Anda tengah bengkak.

2. Makanan dan Minuman yang Asam

Buah-buahan dan jus buah yang asam, seperti tomat, jeruk, dan lemon merupakan makanan-makanan dan minuman yang dapat mengiritasi mulut dan tenggorokan sehingga membuat tenggorokan akan semakin terasa sakit.

3. Produk Susu dan Olahan Susu Tinggi Lemak

Produk-produk olahan susu yang tinggi lemak seperti keju dapat meningkatkan produksi lendir, sehingga dapat membuat proses menelan menjadi lebih sulit. Sebaiknya pilih konsumsi air putih untuk menjaga hidrasi tubuh.

4. Makanan Pedas

Makanan pedas serta saus atau sambal yang pedas juga sebaiknya dihindari ketika amandel bengkak karena makanan ini dapat memicu rasa sakit yang lebih parah pada tenggorokan Anda.

5. Kopi dan Alkohol

Kedua minuman ini sebaiknya dihindari ketika amandel bengkak. Kopi dan alkohol memiliki efek diuretik yang mendorong lebih banyak cairan keluar dapat mengurangi hidrasi tubuh. Hal ini semakin memicu iritasi pada tenggorokan Anda yang tengah sakit.

6. Makanan Asin 

Seperti halnya kopi dan alkohol, makanan asin atau makanan dengan kadar garam yang tinggi dapat mengurangi hidrasi tubuh. Di samping itu, garam juga dapat membuat mulut dan tenggorokan kering sehingga menimbulkan risiko iritasi yang lebih besar. Contohnya yaitu keripik dan makanan kaleng.

 

Baca Juga: Cara Tepat Mengatasi Tenggorokan Gatal

 

Bagaimana Gejala Amandel Bengkak?

Tonsilitis dapat terasa seperti gejala pilek atau flu, ditambah dengan bagian belakang tenggorokan Anda akan tampak merah dan membengkak. Perhatikan gejala-gejala amandel bengkak di bawah ini:

  • Tenggorokan sakit
  • Susah menelan
  • Demam
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Sakit pada telinga.

Kadang-kadang gejala-gejala ini bisa lebih parah, seperti:

  • Kelenjar yang bengkak dan sakit di bagian leher, yang terasa seperti ada benjolan pada bagian samping leher;
  • Bintik-bintik berisi nanah pada amandel;
  • Napas yang beraroma tidak sedap.

Umumnya, gejala-gejala ini akan mereda dalam tiga atau empat hari. Namun, apabila gejala tidak kunjung membaik, maka sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa apakah ada penyakit yang lebih serius.

Bagaimana Mengobati Amandel Bengkak?

Walaupun ada beberapa obat-obatan untuk meredakan gejala amandel bengkak, sebenarnya kondisi ini tidak selalu membutuhkan pengobatan. Kebanyakan orang yang mengalami bengkak pada amandel juga jarang membutuhkan perawatan intensif, seperti rawat inap di rumah sakit.

Penderita tonsilitis hanya perlu langkah perawatan untuk mengurangi gejala-gejala yang dirasakan. Ada beberapa penanganan di rumah yang dapat dicoba untuk memberikan kenyamanan pada tenggorokan Anda. Berikut penanganan dan perawatan saat amandel bengkak yang tepat.

Cara Menangani Amandel Bengkak

Berikut cara yang bisa dilakukan di rumah untuk mengobati amandel bengkak atau mengurangi gejalanya:

  1. Kumur-kumur dengan air garam, kecuali pada anak kecil yang belum bisa kumur-kumur;
  2. Menggunakan pelembab ruangan untuk mengurangi udara kering yang dapat menambah iritasi pada tenggorokan Anda yang tengah sakit;
  3. Hindari zat-zat yang dapat mengiritasi tenggorokan, seperti asap rokok dan produk-produk pembersih di rumah;
  4. Perbanyak hidrasi, yaitu menjaga kadar cairan tubuh ketika amandel bengkak. Minum air dingin juga akan membantu memberikan kenyamanan pada tenggorokan.

Obat untuk Amandel Bengkak

Berikut jenis obat-obatan untuk menangani amandel yang bengkak:

  1. Obat-obatan, seperti OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid), yaitu obat untuk anti peradangan dan demam untuk meredakan gejala-gejala yang timbul ketika amandel membengkak;
  2. Kortikosteroid atau obat antiradang sekaligus obat yang dapat menurunkan aktivitas sistem kekebalan tubuh. Obat ini berguna sebagai terapi pendukung untuk meringankan rasa sakit dan mempercepat masa kesembuhan. Pemberian obat ini harus atas indikasi dokter, karena dikhawatirkan bisa menyebabkan komplikasi yang mengawali infeksi virus menjadi bakteri.
  3. Antibiotik, hanya diresepkan apabila amandel bengkak akibat infeksi bakteri. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik secara oral (lewat mulut). Antibiotik yang paling umum diberikan untuk mengatasi amandel bengkak adalah penisilin, klindamisin, dan sefalosporin.

Bagaimana Jika Amandel Bengkak Tidak Segera Ditangani?

Apabila tidak segera ditangani, bakteri penyebab amandel bengkak dapat menyebar dari tenggorokan ke telinga tengah, sinus, atau bagian lain dari tubuh Anda. 

Hal ini dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti sinusitis, glomerulonefritis (peradangan pada glomerulus atau bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah dan membuang zat sisa dalam tubuh), atau Necrotizing fasciitis (infeksi kulit dan jaringan tubuh akibat bakteri).

Oleh karena itu, jangan terlalu lama membiarkan kondisi ini. Ketika amandel bengkak, sebaiknya minimal jaga asupan makanan dan minuman yang tepat agar tidak mengiritasi tenggorokan lebih parah. Temui dokter segera jika kondisi ini mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut seputar penanganan amandel bengkak di rumah, Anda dapat menghubungi layanan homecare Kavacare di nomor Whatsapp 0811 1446 777. Kavacare menyediakan jasa homecare perawat ke rumah, telekonsultasi dokter atau ahli gizi, hingga kunjungan dokter ke rumah untuk mengatasi amandel bengkak. 

Sumber:

  1. Tonsillitis. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/ears-nose-and-throat/tonsillitis diakses pada tanggal 28 Mei 2023
  2. Tonsillitis. https://www.nhs.uk/conditions/tonsillitis/ diakses pada tanggal 28 Mei 2023
  3. Tonsillitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544342/ diakses pada tanggal 28 Mei 2023
  4. Tonsillitis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21146-tonsillitis diakses pada tanggal 28 Mei 2023
  5. Tonsillitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tonsillitis/diagnosis-treatment/drc-20378483 diakses pada tanggal 28 Mei 2023
  6. What Should You Eat If You Have Tonsillitis? https://patient.info/news-and-features/what-should-you-eat-if-you-have-tonsillitis diakses pada tanggal 28 Mei 2023
  7. The Best Things to Eat When You Have Tonsillitis. https://www.livestrong.com/article/412238-the-best-things-to-eat-when-you-have-tonsillitis/ diakses pada tanggal 28 Mei 2023
  8. Foods to Avoid with A Sore Throat. https://www.ceenta.com/news-blog/foods-to-avoid-with-a-sore-throat diakses pada tanggal 28 Mei 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare