Bekas luka atau jaringan parut adalah bagian dari proses penyembuhan kulit setelah mengalami cedera, contohnya karena terbakar, goresan, atau setelah prosedur operasi. Umumnya bekas luka ini akan memudar seiring waktu.
Pada saat proses penyembuhan, seringkali timbul rasa gatal. Tentunya kita tidak bisa menggaruk gatal pada luka, karena justru berisiko membuka kembali luka yang mulai kering. Berikut penjelasan tentang gatal pada luka dan cara mengatasinya.
Kenapa Terjadi Gatal pada Luka?
Hampir setiap orang yang menjalani proses pemulihan luka akan merasa gatal di area luka. Gatal biasanya paling terasa tepat pada luka atau di sekitarnya. Sensasi gatal secara medis disebut sebagai pruritus.
Gatal pada luka wajar terjadi. Seberapa sering gatal terjadi tidak ada kaitannya dengan ukuran maupun dalamnya luka. Namun gatal pada luka terasa tidak nyaman. Mungkin pasien sulit menahan diri untuk menggaruknya. Namun jangan sampai luka digaruk walau segatal apapun.
Rasa gatal ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya saat tidur, gatal yang tidak kunjung hilang menyebabkan tidur tidak nyenyak, mudah terbangun, dan sulit untuk kembali tidur. Jika terjadi saat beraktivitas, rasa gatal ini kemudian mengganggu konsentrasi. Bahkan gatal dapat memicu cemas berlebihan, kemudian memperparah sensasi gatal tersebut. Namun biasanya gatal akan reda dengan sendirinya setelah beberapa waktu.
Meski ada banyak hal yang dapat menimbulkan gatal pada luka, dua penyebab yang paling umum yaitu pertumbuhan sel baru dan gesekan pada luka.
1. Pertumbuhan Sel Baru
Dalam proses penyembuhan, tubuh akan menumbuhkan sel-sel baru pada kulit. Pada tahap ini, akan muncul rasa gatal karena saraf-saraf memberi sinyal agar kita memeriksa bagian luka tersebut. Serat-serat pada saraf pun dapat mengeluarkan senyawa seperti histamin.
Histamin merupakan pemicu gatal alami yang dimiliki tubuh. Dalam proses penyembuhan luka, histamin membantu proses penumbuhan kembali jaringan yang rusak. Rasa gatal ini sama seperti ketika ada benda asing yang masuk, tubuh merespon dengan mengeluarkan histamin untuk melindungi dari hal-hal yang tidak seharusnya masuk ke dalam tubuh.
2. Gesekan pada Luka
Gatal juga dapat timbul ketika luka yang mulai kering bergesekan dengan permukaan pakaian. Biasanya terjadi pada bekas luka yang timbul dan menebal. Sedangkan pada luka bakar, biasanya lapisan kulit baru lebih kencang. Saat bergerak, bagian tersebut mungkin meregang dan tertarik, kemudian muncul rasa gatal.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Luka dan Peran Perawat Luka
Jenis-Jenis Luka
Ada beberapa jenis luka, yaitu:

1. Luka Keloid
Pada luka keloid, terjadi produksi kolagen berlebih yang menyebabkan luka menutup tetapi muncul lapisan tambahan di atasnya. Akibatnya muncul bekas luka yang tampak menonjol dibanding kulit sehat di sekitar. Luka keloid biasanya terasa tebal, menonjol, dan tampak tumbuh tidak beraturan di atas area luka. Umumnya luka keloid berwarna kemerahan atau lebih gelap dibandingkan area kulit sekitarnya.
Namun pada luka keloid, lapisan tambahan tersebut dapat tumbuh melewati area terdampak cidera. Ini menyebabkan bekas luka keloid tampak melebar dibanding luka sebelum menutup.
2. Luka Hipertropik
Luka hipertropik terjadi saat adanya proses abnormal di fase penyembuhan. Normalnya, luka akan menutup dengan lapisan kulit yang rata dengan kulit sehat di sekitarnya. Namun pada luka hipertropik, muncul lapisan jaringan baru sehingga bekas luka tampak timbul.
Jaringan baru ini terbentuk dari kolagen yang lebih tebal dan kaku dari kulit normal. Akibatnya pada proses penyembuhan, bekas luka yang seharusnya secara bertahap kembali seperti kulit sehat di sekitarnya justru tampak timbul. Namun jenis luka ini dapat sembuh secara sempurna dalam rentang waktu bulanan dan tahunan
3. Luka Kontraktur
Luka kontraktur adalah kondisi abnormal ketika bagian lebar kulit mengalami kerusakan. Jenis luka ini paling sering terbentuk setelah pemulihan dari luka bakar. Biasanya pada luka kontraktur, kulit dalam proses pemulihan menjadi lebih kaku. Ini diakibatkan tumbuhnya lapisan kulit baru justru memendek. Maka kulit terasa tertarik, kencang, dan tidak fleksibel seperti kondisi kulit sehat.
Jika mengalami luka kontraktur, pasien mungkin akan sulit bergerak. Apalagi jika kontraktur terbentuk di area persendian.
Baca Juga: Mengenal Derajat Luka Bakar dan Cara Menanganinya
Bagaimana Cara Mengatasi Gatal pada Luka?
Bekas luka tidak akan memudar dengan cepat, tetapi gatal pada luka umumnya akan hilang sepenuhnya seiring luka menutup sempurna. Tanpa perawatan khusus, gatal juga dapat mereda.
Jika Anda merasa sangat terganggu, ada beberapa metode untuk mengatasi gatal pada luka, antara lain:
- Menggunakan krim pereda gatal
- Kompres dingin pada area luka yang terasa gatal
- Mencuci luka dengan air mengalir untuk meluruhkan sel kulit mati, lakukan dengan hati-hati
- Gunakan pelembap yang mengandung vitamin E untuk mengurangi iritasi pada kulit kering
- Pijat dan beri tekanan di area gatal
- Alihkan fokus dari rasa gatal, lakukan olahraga ringan atau aktivitas lainnya
- Pastikan kuku dipotong pendek untuk mengurangi risiko menggaruk luka saat tidur
- Gunakan deterjen tanpa pewangi, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif
- Lindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung, terutama di area luka. Anda bisa menggunakan tabir surya dan pakaian yang menutupi bagian luka.
Rasa gatal yang mengganggu aktivitas sehari-hari dapat dikonsultasikan pada dokter. Biasanya akan ditanyakan berapa lama gatal bertahan, di area mana saja terjadi gatal, seberapa kuat sensasi gatal menyebar, dan pengaruhnya pada aktivitas.
Pertanyaan Seputar Gatal pada Luka
Apakah Berbahaya jika Menggaruk Luka yang Gatal?
Luka yang mulai sembuh tetap tidak boleh digaruk walau terasa sangat gatal. Di masa pemulihan, kulit lebih sensitif sehingga rawan terjadi iritasi.
Luka memang telah tampak kering dan lapisan kulit baru sudah terbentuk, tetapi jika digaruk maka akan mengikis sel-sel kulit yang baru terbentuk. Dampaknya, bagian luka dapat terpapar kotoran dan bakteri yang menimbulkan infeksi baru.
Obat Apa yang Ampuh Mengatasi Gatal pada Luka?
Beberapa obat-obatan digunakan untuk mengatasi gatal pada luka, contohnya:
Nama Obat | Gambar | Keterangan |
Antihistamin | ![]() | Bekerja dengan menghambat produksi histamin, senyawa pada tubuh yang memicu gatal. Banyak jenis antihistamin yang dijual bebas di apotek |
Gabapentin | ![]() | Mengonsumsi jenis obat ini dapat mengurangi gatal dengan mengontrol reaksi kerja otak |
Obat tidur | ![]() | Digunakan jika gatal menyebabkan gangguan tidur |
Baca Juga: Apa Sajakah Macam-Macam Obat Luka?
Sebelum mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gatal pada luka, sebaiknya selalu berkonsultasi ke dokter agar efek samping yang tidak diinginkan bisa dihindari. Dokter juga bisa memberikan pilihan pereda gatal yang lebih tepat dan efektif, dilihat dari kondisi kesehatan pasien.
Anda juga bisa berkonsultasi dari rumah untuk mendapatkan informasi dan pendampingan medis seputar perawatan luka yang gatal. Dapatkan juga layanan perawat luka ke rumah oleh perawat medis ahli dan berpengalaman. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor Whatsapp 0811 1446 777.
SUMBER:
- Old Scar Itches: Types of scars, Causes of Itching, Treatment, and more. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-to-know-about-old-scar-itches 25 Oktober 2022
- Itchy Skin after Burn Injury. https://msktc.org/burn/factsheets/itchy-skin-after-burn-injury diakses 25 Oktober 2022
- Hypertrophic Scar: What Is It, Causes, Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21466-hypertrophic-scar diakses 25 Oktober 2022
- Scars: Treatment and Cause. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11030-scars diakses 25 Oktober 2022
- Scars. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/scars diakses 19 Desember 2022