Penyebab Batuk Berdarah dan 4 Langkah Pencegahan

Penyebab Batuk Berdarah dan 4 Langkah Pencegahan

Share

Batuk berdarah, atau yang bisa juga disebut sebagai hemoptisis, merupakan batuk yang mengeluarkan darah atau lendir berdarah dari saluran pernapasan bagian bawah (tenggorokan atau paru-paru). Meski begitu, darah yang berasal dari tempat lain di dalam tubuh Anda, misalnya perut, dapat juga terkesan seperti berasal dari paru-paru. Darah yang keluar pada saat batuk ini, dapat berwarna merah muda, merah, atau berwarna seperti karat dan biasanya keluar dalam jumlah yang kecil. 

Penyebab Batuk Berdarah

Penyebab batuk berdarah sebagian besar bukan merupakan hal yang serius. Umumnya, batuk berdarah disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Batuk yang berkepanjangan atau kronis
  • Infeksi paru-paru atau saluran napas seperti pneumonia atau bronkitis
  • Masalah dengan saluran napas yang melebar dan menghasilkan lendir lebih banyak (bronkiektasis)
  • Trauma dada seperti hemotoraks

Terkadang, batuk berdarah bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius seperti terjadinya penggumpalan darah atau bahkan kanker paru-paru. Segera temui dokter bila Anda mengalami batuk berdarah supaya dokter dapat menentukan lokasi pendarahan dan kemudian menemukan penyebab mengapa Anda mengalami batuk berdarah.

 

Baca Juga: Waspada Penyakit Batuk Kronis: Penyebab dan Penanganan

 

Penyakit yang Berkaitan dengan Batuk Berdarah

Penyakit yang biasanya menyebabkan terjadinya batuk berdarah adalah bronkitis kronis atau bronkiektasis. Selain itu, ada juga berbagai kemungkinan penyakit lain yang terkait dengan batuk berdarah, antara lain:

  • Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit menular yang sangat parah akibat infeksi bakteri
  • Pneumonia, yaitu infeksi pada satu atau kedua paru-paru
  • Emboli paru, merupakan penggumpalan darah di arteri di paru-paru
  • COPD (chronic obstructive pulmonary disease), yaitu penyakit paru obstruktif kronik. Merupakan istilah untuk sekelompok penyakit yang menghalangi aliran udara dari paru-paru, salah satunya termasuk emfisema
  • Fibrosis kistik, yaitu kelainan bawaan yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru, sistem pencernaan, dan organ lain di dalam tubuh, yang mempengaruhi sel-sel penghasil lendir, keringat, dan cairan pencernaan
  • Penggunaan obat-obatan terlarang atau narkoba, seperti kokain
  • Granulomatosis dengan poliangiitis, merupakan kelainan langka yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah di hidung, sinus, tenggorokan, paru-paru, dan ginjal
  • Abses paru-paru, yaitu terjadinya nekrosis pada jaringan paru-paru dan pembentukan rongga yang mengandung cairan nekrotik akibat infeksi mikroba
  • Kanker paru-paru
  • Infeksi parasit
  • Trauma pada dada.

Cara Mencegah Batuk Berdarah

Kebanyakan penyebab batuk berdarah adalah karena adanya masalah pada saluran napas. Untuk mencegah terjadinya masalah atau penyakit yang bisa menyebabkan batuk berdarah, penting bagi kita untuk menjaga saluran napas, termasuk paru-paru. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan saluran napas Anda agar mencegah batuk berdarah adalah sebagai berikut.

1. Berhenti Merokok

Merokok adalah penyebab utama penyakit paru-paru serius seperti kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik (CPOD). Asap dari rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya. Lima puluh di antaranya diketahui menyebabkan kanker. Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah dilakukan, tetapi ada banyak bantuan yang tersedia bila Anda memang berniat untuk berhenti.

Dua per tiga asap rokok tidak dihirup langsung oleh perokok, tetapi bercampur dengan udara di sekitar perokok. Agar terhindar dari risiko menjadi perokok pasif, lakukan hal-hal, seperti:

  • Jangan izinkan seseorang merokok di rumah, mobil, atau tempat kerja Anda
  • Dukung bisnis dan kegiatan yang bebas asap rokok
  • Pastikan anak Anda tidak terpapar asap rokok di sekolah maupun di rumah teman atau kerabat.

 

Baca Juga: 8 Manfaat Bersepeda, Anda Perlu Tahu!

 

2. Cuci Tangan dengan Bersih

Diperkirakan, tangan menyebarkan sekitar 80 persen penyakit pernapasan menular yang umum seperti pilek dan flu. Selalu cuci tangan Anda setiap kali baru masuk ke dalam rumah sehabis bepergian atau hendak makan.

Gunakan air dan sabun setiap kali mencuci tangan dan hindari menggunakan sabun atau pembersih antibakteri yang justru dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol saat berada di tempat yang tidak memungkinkan untuk menggunakan air dan sabun di sekitar.

3. Hindari Polusi

Polusi udara dapat merusak jaringan paru-paru. Anak-anak, manula, dan orang dengan penyakit kronis memiliki risiko lebih besar terjangkit penyakit akibat polusi udara. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga udara di sekitar Anda tetap bersih, antara lain:

  • Jangan biarkan mesin mobil hidup dalam keadaan diam di udara terbuka.
  • Jangan menggunakan pestisida dan bahan kimia lainnya untuk halaman dan kebun.
  • Pertahankan tingkat kelembapan dalam ruangan antara 30% dan 50% kelembapan relatif.
  • Meminta perangkat seperti tungku, pompa panas, dan AC sentral diperiksa dan dibersihkan secara teratur oleh petugas profesional.
  • Menjaga permukaan lembab seperti bak mandi, pancuran, dan meja dapur agar tetap bersih dan kering.
  • Selalu cuci seprai dengan air panas untuk membunuh tungau debu. Jaga karpet tetap bersih dan kering.
  • Membuka jendela saat membersihkan, mengecat, memasang karpet baru atau mengerjakan proyek rumah tangga lainnya.

 

Baca Juga: 3 Penyakit Dampak Polusi Udara

 

4. Lindungi Kesehatan Paru-Paru di Tempat Kerja

Orang yang bekerja di bidang seperti konstruksi dan pertambangan, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit paru-paru termasuk kanker paru-paru, asma, dan COPD. Jika Anda bekerja di sekitar debu, asbes, atau bahan kimia, kenakan selalu pakaian pelindung sesuai prosedur yang berlaku, termasuk masker gas dan pastikan terdapat ventilasi pada area kerja.

Batuk berdarah bisa menjadi tanda kondisi medis yang serius. Segera cari perawatan darurat jika terdapat darah dalam jumlah yang banyak dalam batuk Anda, atau Anda mengalami batuk berdarah dalam jumlah yang sedikit selama lebih dari seminggu, atau Anda mengalami beberapa gejala yang menyertai batuk berdarah, seperti:

  • Demam;
  • Nyeri dada;
  • Berkeringat pada malam hari;
  • Sesak napas;
  • Penurunan berat badan secara drastis;
  • Pusing atau kepala terasa ringan;
  • Adanya darah dalam urin atau tinja.

Kondisi batuk berdarah perlu segera ditangani, sehingga harus segera berobat ke dokter. Jika Anda atau orang terkasih membutuhkan perawatan di rumah setelah pasca-batuk berdarah, tenaga medis tepercaya Kavacare siap membantu Anda. Segera hubungi kami di 0811 1446 777 untuk menghadirkan perawat ke rumah atau visit dokter ke rumah.

Sumber:

  1. Coughing up blood – NHS. https://www.nhs.uk/conditions/coughing-up-blood/. Diakses 27 April 2023.
  2. Coughing up blood Causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/symptoms/coughing-up-blood/basics/causes/sym-20050934. Diakses 27 April 2023.
  3. Coughing Up Blood: Causes and When To Seek Care. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17696-coughing-up-blood. Diakses 27 April 2023.
  4. How can I keep my lungs healthy? – Canada.ca. https://www.canada.ca/en/public-health/services/chronic-diseases/chronic-respiratory-diseases/keep-lungs-healthy.html. Diakses 27 April 2023.

 

dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare