5 Manfaat Terapi Kiropraktik untuk ‘Kretek’ Tulang

5 Manfaat Terapi Kiropraktik untuk ‘Kretek’ Tulang

Share

Terapi kiropraktik atau kretek’ tulang semakin populer menjadi salah satu pilihan pengobatan alternatif mengatasi masalah pada tulang, otot, dan persendian. Ciri khas dari prosedur kiropraktik adalah bunyi ‘kretek’ yang terdengar nyaring saat pasien ditangani oleh terapis.

Sebenarnya apa itu terapi kiropraktik? Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare seputar kiropraktik.

Apa Itu Terapi Kiropraktik?

Terapi kiropraktik adalah terapi dengan teknik manipulasi persendian untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman yang dilakukan oleh chiropractor ahli berlisensi.  

Terapi ini ditemukan pada tahun 1895 oleh Daniel David Palmer di Amerika Serikat. Teknik dan prosedur kiropraktik berkembang, kemudian menyebar ke berbagai negara.

Kiropraktik adalah jenis pengobatan alternatif yang didefinisikan berbeda pada beberapa artikel dan jurnal kesehatan. Namun menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kiropraktik adalah cabang profesi kesehatan yang fokus pada diagnosis, penanganan, dan pencegahan kelainan pada sistem neuromuskoskeletal (saraf, otot, dan tulang), serta dampak-dampak dari kelainan tersebut pada kesehatan pasien secara umum.

Prosedur kiropraktik mengutamakan teknik-teknik manual. Contohnya mengembalikan sendi ke posisi semula, terutama pada pasien dengan kasus dislokasi sendi atau tulang.

Pendekatan dasar terapi kiropraktik adalah restorasi dan menjaga kesehatan, terutama pada struktur tubuh. Terapi ini banyak berfokus pada perawatan tulang belakang dan relasi-relasinya dengan sistem muskoskeletal di seluruh bagian tubuh. Kiropraktik juga berfokus pada perbaikan gerak tubuh yang dikoordinasi sistem saraf.

Prosedur terapi kiropraktik dilakukan oleh chiropractor, yaitu ahli di bidang kiropraktik yang telah mendapatkan pelatihan intensif untuk merawat dan merehabilitasi kondisi yang berkaitan dengan tulang, otot, persendian. Walau demikian, ahli kiropraktik bukan dokter medis.

Chiropractor umumnya menamatkan pendidikan formal dengan gelar sarjana pada mata kuliah sains (biologi, kimia, psikologi, dan fisika). Barulah setelah lulus calon kiropraktor mengambil program pelatihan khusus selama sekitar 4 tahun.

Setelah menyelesaikan pelatihan kiropraktik, chiropractor harus mendapatkan izin praktik. Izin tersebut didapatkan melalui ujian dari lembaga yang berlisensi. Selain itu, ahli kiropraktik juga harus mengikuti perkembangan dunia kesehatan dengan mengambil kelas pendidikan berkelanjutan secara teratur.

 

Baca Juga Tulang Berbunyi Saat Digerakkan, Apa Artinya?

 

Apa Manfaat Kiropraktik?

Kebanyakan pasien memilih kiropraktik untuk menangani beberapa masalah seperti nyeri punggung bagian bawah, nyeri leher, nyeri otot, dan sakit kepala. Selain itu, kiropraktik juga bisa menangani nyeri pada bagian-bagian lain pada tubuh. Contohnya pada area kepala, rahang, bahu, siku, pinggang, hingga bagian kaki.

Beberapa studi melaporkan kiropraktik bermanfaat untuk:

1. Meredakan Nyeri Leher

Studi yang dilakukan pada tahun 2012 dan 2019 menemukan potensi kiropraktik dapat mengurangi nyeri leher. Pada penelitian yang dilakukan di tahun 2012, prosedur kiropraktik yang dilakukan secara rutin dalam jangka waktu 8 – 52 minggu lebih efektif untuk mengurangi nyeri leher.

Sementara penelitian di tahun 2019 menemukan jika kiropraktik bisa membantu mengurangi nyeri leher. Hal ini memungkinkan terjadi karena adanya modifikasi kadar neuropeptida di dalam darah. Neuropeptida adalah protein yang diproduksi sistem saraf, di mana fungsinya sebagai pengirim sinyal, termasuk mengirimkan sinyal nyeri pada reseptor saraf.

2. Mengurangi Nyeri Punggung

Kiropraktik bisa menjadi perawatan alternatif untuk mengatasi nyeri punggung akut maupun kronis. American College of Physicians (ACP) merekomendasikan agar pasien dengan nyeri punggung bagian bawah mencoba perawatan non-medis lebih dulu sebelum mengonsumsi obat-obatan. Kiropraktik adalah salah satu metode yang direkokmendasikan.

Penelitian yang dilakuan pada tahun 2017 juga menemukan prosedur manipulasi tulang belakang seperti kiropraktik berpotensi meredakan nyeri punggung ringan dibandingkan dengan perawatan plasebo yang dilakukan selama 6 minggu.

3. Meredakan Gejala Sakit Kepala

Terapi kiropraktik memiliki potensi untuk mengatasi sakit kepala akibat ketegangan berlebih (tension headache) dan sakit kepala yang muncul akibat nyeri di leher.

Hal ini dikaitkan dengan temuan dari studi tahun 2016, di mana 6 – 8 sesi kiropraktik yang berfokus pada penanganan bagian atas tulang belakang lebih efektif untuk meredakan sakit kepala kronis dibandingkan melakukan gerakan-gerakan lain.

4. Membantu Memperbaiki Postur Tubuh

Postur tubuh yang buruk salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan terlalu sering duduk dalam waktu lama. Hal ini kemungkinan bisa dikoreksi dengan prosedur kiropraktik rutin, dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan tahun 2017 silam.

Pada penelitian tersebut, partisipan berusia 27 tahun mengeluhkan nyeri punggung, leher, dan sakit kepala akibat postur tubuh yang bungkuk. Partisipan tersebut menjalani 30 sesi terapi kiropraktik selama 6 bulan. Dari pengamatan, ditemukan perbaikan signifikan pada postur tubuh dan meredanya keluhan-keluhan nyeri yang dilaporkan sebelumnya.

5. Mengurangi Gejala Skoliosis

Terapi kiropraktik memiliki potensi untuk memperbaiki sudut bengkok pada tulang belakang yang terdampak skoliosis. Sudut bengkok pada skoliosis dikenal dengan nama sudut Cobb, yaitu ukuran seberapa besar sudut bengkok tulang belakang.

Perbaikan sudut Cobb ini tampak pada penelitian yang dilakukan tahun 2016. Kelompok yang diamati terdiri dari 5 orang anak dengan skoliosis. Kelima partisipan tampak mengalami perbaikan bentuk tulang belakang setelah 8 minggu menjalani terapi kiropraktik.

 

Baca Juga Gizi dan Makanan yang Baik untuk Tulang dan Sendi

 

Seberapa Efektif Kiropraktik untuk Kesehatan?

Berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terapi kiropraktik efektif pada kondisi-kondisi kesehatan tertentu. Namun tidak untuk semua masalah kesehatan.

Kiropraktik dinilai cukup efektif untuk menangani nyeri tulang belakang tanpa penyebab spesifik. Akan tetapi temuan ini tidak menjadikan kiropraktik sebaga rekomendasi utama dalam penanganan nyeri tulang belakang. Biasanya kiropraktik direkomendasikan setelah dokter melakukan pemeriksaan, memberikan edukasi pada pasien, dan dilakukan dengan kombinasi olahraga sesuai anjuran.

Pada kasus nyeri leher, kiropraktik bisa menjadi rekomendasi pertama sebelum pemberian analgesik. Namun kiropraktik tidak menggantikan obat-obatan untuk mengatasi ketegangan otot.

Secara umum, kiropraktik juga direkomendasikan untuk menangani nyeri leher dan tekanan pada saraf tulang belakang dengan kombinasi pendekatan-pendekatan medis lainnya.

Tujuan utama terapi kiropraktik adalah untuk memperbaiki kualitas kesehatan jangka panjang secara umum, bukan hanya mengatasi gejala masalah kesehatan untuk sementara waktu.

Biasanya kiropraktor akan memberikan edukasi dan membentuk kebiasaan baru untuk pasien. Misalnya mengajarkan posisi duduk dan postur berdiri yang lebih baik.

Kiropraktor juga akan merekomendasikan pasien untuk menerapkan gerakan peregangan khusus setiap harinya. Penerapan tips-tips ini berpotensi efektif mencegah adanya masalah kesehatan lain di masa depan.

Seberapa Sering Boleh Kretek Tulang?

Setiap pasien akan mendapatkan rekomendasi frekuensi prosedur terapi kiropraktik tergantung dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Jika Anda bertujuan menjaga kesehatan secara umum, biasanya dianjurkan cukup datang 1 kali setiap bulan, atau 1 kali setiap 3 bulan. Namun ada kemungkinan Anda direkomendasikan untuk datang 2-3 kali setiap bulan.

Secara umum perbaikan kondisi pada pasien bisa tampak setelah 1-2 kali sesi kiropraktik. Kebanyakan pasien membutuhkan 4-12 sesi terapi selama 2-4 minggu untuk perawatan kondisi tertentu.

Terkait terapi kiropraktik, Anda harus berkonsultasi ke dokter lebih dulu sebelum menjalani prosedurnya. Anda bisa berkonsultasi dengan menghubungi konsultan medis Kavacare di nomor Whatsapp 0811-1446-777 untuk mendapat rekomendasi terapi yang paling cocok dengan kondisi Anda.

SUMBER:

  1. Chiropractic: Is it Efficient in Treatment of Diseases? Review of Systematic Reviews. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4591574/ diakses 29 Desember 2023
  2. Clinical Effectiveness and Efficacy of Chiropractic Spinal Manipulation for Spine Pain. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8915715/ diakses 29 Desember 2023
  3. Fenomena Pijat Kreteg di Indonesia, Ahli Pijat Kreteg “Bukan Dokter”. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2962/fenomena-pijat-kreteg-di-indonesia-ahli-pijat-kreteg-bukan-dokter diakses 29 Desember 2023
  4. Chiropractic Benefits: 10 Advantages of Chiropractic Care. https://www.healthline.com/health/chiropractic-benefits diakses 29 Desember 2023
  5. Chiropractic Adjustment Care, Treatment & Benefits. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/21033-chiropractic-adjustment diakses 29 Desember 2023
  6. How Often Should I Get a Chiropractic Adjustment? https://betterhealthalaska.com/chiropractor-resources/how-often-should-i-get-chiropractic-adjustment/ diakses 29 Desember 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare