3 Perbedaan GERD dan Tukak Lambung

3 Perbedaan GERD dan Tukak Lambung

Share

Penyakit GERD atau refluks gastroesofageal dan tukak lambung adalah 2 jenis gangguan saluran pencernaan yang paling umum. Namun, GERD dan tukak lambung memiliki gejala dan penyebab yang berbeda.

Berikut penjelasan perbedaan GERD dan tukak lambung dari sisi penyebab, gejala, dan cara pengobatannya yang telah dirangkum Kavacare.

Apa Perbedaan GERD dan Tukak Lambung?

GERD adalah penyakit refluks gastroesofageal yang terjadi ketika asam lambung secara berulang kali mengalir kembali ke saluran yang menghubungkan mulut dan lambung (esofagus). Aliran balik ini (refluks asam) dapat mengiritasi lapisan esofagus.

Refluks asam normal terjadi. Namun, ketika refluks asam terjadi secara berulang selama periode waktu tertentu, hal itulah yang dapat menyebabkan GERD.

Tukak lambung adalah luka di lapisan lambung. Luka tersebut menyebabkan nyeri dan gangguan pada pencernaan. Lambung menghasilkan asam kuat untuk membantu mencerna makanan dan membunuh mikroba. Untuk melindungi lambung dari produksi asam ini, lambung juga memproduksi lapisan lendir yang tebal.

Jika lapisan lendir terkikis dan berhenti berfungsi secara efektif, asam dapat merusak jaringan lambung, menyebabkan tukak. Tukak lambung relatif mudah disembuhkan, tetapi dapat menyebabkan masalah yang signifikan jika tidak diobati.

1. Penyebab

Penyebab GERD

Penyakit GERD dapat terjadi pada siapapun, tanpa mengenal usia dan tanpa alasan yang kadang-kadang tidak diketahui. Penyakit GERD dapat terjadi ketika katup yang mencegah isi lambung naik ke esofagus (sfingter esofagus) menjadi lemah atau terbuka saat seharusnya tidak terbuka.

Anda akan lebih berisiko terkena GERD apabila :

  • Obesitas atau kelebihan berat badan. Hal ini menyebabkan tekanan yang meningkat pada perut
  • Hamil. GERD terjadi pada 40–85% orang saat hamil
  • Konsumsi beberapa jenis obat, termasuk beberapa obat asma, penghambat saluran kalsium, antihistamin, obat penenang, dan antidepresan
  • Merokok dan terpapar asap rokok
  • Menderita hernia hiatal. Hernia hiatal adalah kondisi di mana terdapat celah pada diafragma yang memungkinkan bagian atas lambung bergerak naik ke dada. Hal ini dapat menurunkan tekanan pada sfingter esofagus dan meningkatkan risiko GERD.

Penyebab Tukak Lambung

Dua penyebab utama dari tukak lambung adalah bakteri H. pylori dan jenis obat pereda nyeri yang disebut obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Tukak lambung akan lebih beresiko terjadi jika obat-obatan jenis OAINS ini dikonsumsi dalam dosis tinggi atau secara rutin dalam jangka waktu yang lama. 

Penyebab tukak lambung yang kurang umum yaitu kelebihan asam lambung atau hiperasiditas, dan sindrom Zollinger-Ellison. Kelebihan asam lambung dapat terjadi karena sejumlah alasan, termasuk faktor genetik, merokok, stres, dan konsumsi beberapa jenis makanan tertentu. Sedangkan sindrom Zollinger-Ellison adalah kondisi langka yang menyebabkan produksi asam lambung berlebihan.

2. Gejala

Gejala GERD

Tanda dan gejala umum GERD meliputi:

  • Sensasi terbakar di dada (heartburn), biasanya setelah makan, yang mungkin menjadi lebih buruk pada malam hari atau saat berbaring
  • Aliran balik (regurgitasi) makanan atau cairan asam
  • Nyeri di bagian atas perut atau dada
  • Kesulitan menelan (disfagia)
  • Sensasi ada benjolan di tenggorokan
  • Muntah atau mual

Jika Anda mengalami GERD pada malam hari, Anda mungkin juga mengalami:

  • Batuk yang berlanjut.
  • Radang pada pita suara (laringitis).

Gejala GERD ini diperparah oleh konsumsi makanan berlemak, konsumsi kafein, dan posisi berbaring. Gejala GERD dapat mirip dengan penyakit yang lainnya. Kondisi serak, batuk kronis, erosi gigi, dan asma yang memburuk bisa terjadi dengan atau tanpa gejala khas GERD.

Gejala Tukak Lambung

Gejala yang umum dari tukak lambung adalah gangguan pada pencernaan yang ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia). Gejala lainnya meliputi : 

  • Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
  • Mual dan muntah
  • Tidak nafsu makan karena perut begah
  • Bersendawa
  • Kembung
  • Sensasi kenyang dan kesulitan minum cairan sebanyak biasanya
  • Tinja berdarah atau hitam
  • Nyeri dada
  • Kelelahan

 

Baca Juga 4 Tips Mengatasi Perut Kembung

 

3. Pengobatan

Cara Mengobati GERD

Ada beberapa alternatif pengobatan dalam penyembuhan penyakit GERD. Dokter sering mengobati GERD dengan obat-obatan dan dengan menyarankan perubahan gaya hidup. Namun, apabila gejala belum juga membaik, dokter mungkin akan menyarankan untuk tindakan lebih lanjut.

1. Perubahan Gaya Hidup

Beberapa perubahan gaya hidup yang akan disarankan dokter dalam pengobatan GERD, antara lain : 

  • Menurunkan berat badan bagi orang yang overweight
  • Tidur dalam posisi miring
  • Mengubah pola makan dan menghindari makanan pemicu GERD, seperti makanan pedas, asam, dan makanan yang mengandung gas
  • Menghindari makan setidaknya 3 jam sebelum tidur

2. Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati GERD adalah obat yang dapat menekan produksi asam lambung. Obat-obatan ini antara lain : 

  • PPI: Obat yang termasuk dalam golongan penghambat pompa proton (PPI) dianggap sebagai obat yang paling efektif dalam mengobati GERD. Obat-obatan jenis ini dapat membantu menyembuhkan lapisan esofagus.
  • H2 blocker: H2 blocker juga mengurangi jumlah asam di lambung tetapi tidak sebaik PPI dalam menyembuhkan lapisan esofagus
  • Antasida: Obat jenis antasida menetralkan asam di lambung karena bersifat basa. Orang dapat membelinya tanpa resep untuk membantu meredakan gejala ringan. Efek sampingnya yaitu dapat menyebabkan diare dan sembelit.
  • Prokinetik: Obat jenis prokinetik membantu lambung kosong lebih cepat. Efek sampingnya termasuk diare, mual, dan kecemasan. Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi obat jenis prokinetik dan PPI akan lebih efektif daripada hanya menggunakan PPI saja.

Cara Mengobati Tukak Lambung

Jika penyebab dari tukak lambung adalah penggunaan obat OAINS, dokter mungkin akan mencoba mengganti jenis obat pereda nyeri yang digunakan. Namun, jika dokter mengindikasikan infeksi bakteri H. pylori sebagai penyebab tukak lambung, dokter mungkin mencoba pendekatan “uji dan obati.”

Pendekatan ini melibatkan uji noninvasif, seperti uji tinja untuk mendeteksi adanya infeksi bakteri H. pylori, diikuti dengan pemberantasan bakteri jika ditemukan. Setelah dokter menentukan apa yang mungkin menjadi penyebab tukak, mereka akan mencoba mengobati gejalanya dengan melindungi lambung dari asam selama proses penyembuhan.

Dokter dapat meresepkan obat-obatan berikut:

  • Penghambat pompa proton (PPI), bekerja dengan cara menghambat sel-sel yang memproduksi asam.
  • Antagonis reseptor H2, obat jenis ini dapat mencegah lambung memproduksi asam berlebih.
  • Antasida yang menetralkan asam di lambung karena bersifat basa. Obat jenis antasida dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter.
  • Obat yang melindungi lapisan lambung, seperti Pepto-Bismol

Gejala seringkali berkurang dengan cepat setelah pengobatan. Namun, dokter akan terus melanjutkan pengobatan, terutama jika tukak disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Penting juga untuk menghindari minum alkohol, merokok tembakau, dan mengonsumsi makanan pemicu selama pengobatan.

Apabila Anda mengalami gejala yang mirip dengan penyakit GERD atau tukak lambung sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter. Hal ini untuk mencegah komplikasi penyakit yang lebih parah. Atau Anda juga bisa berkonsultasi dengan layanan kesehatan Kavacare di nomor Whatsapp 0811 1446 777

Sumber: 

  1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940 Diakses pada 20 November 2023
  2. GERD (Persistent Acid Reflux) : Symptoms, Treatments, and Causes https://www.medicalnewstoday.com/articles/14085 Diakses pada 20 November 2023
  3. Dyspepsia, Peptic Ulcer Disease, and Esophageal Reflux Disease https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1071675/ Diakses pada 20 November 2023
  4. Two Commonly Confused Conditions : Here is how you can distinguish between a stomach ulcer and GERD. https://www.uclahealth.org/sites/default/files/documents/HealthyYearsOct2017GERDvsUlcer.pdf Diakses pada 20 November 2023
  5. Everything You Need to Know About stomach Ulcers https://www.medicalnewstoday.com/articles/312045 Diakses pada 20 November 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare