7 Cara Ampuh Mengatasi Kulit Kering

7 Cara Ampuh Mengatasi Kulit Kering

  • Post category:Perawatan
Share

Kulit kering adalah kondisi umum yang mempengaruhi orang-orang dari segala usia di seluruh dunia. Dalam istilah medis, kulit kering disebut sebagai xerosis atau xeroderma

Banyak hal yang menjadi penyebab kulit kering, dan banyak pula opsi perawatan yang bisa dilakukan sendiri di rumah untuk mengatasinya. 

Berikut Kavacare rangkum informasi mengenai penyebab dan cara mengatasi kulit kering.

Apa Itu Kulit Kering?

Xerosis atau kulit kering adalah kondisi ketika kulit kehilangan kelembaban yang cukup untuk mempertahankan kelembutan dan elastisitasnya. Akibatnya, kulit akan tampak kusam, kasar, kencang, mengelupas, bersisik, dan pada kondisi yang parah bisa berdarah. 

Meski kulit kering atau xerosis ini umumnya tidak berbahaya, namun jika tidak dirawat dan ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan:

  • Gatal-gatal atau pruritus.
  • Dermatitis atopik atau eksim. Kekeringan yang berlebihan dapat memicu aktivasi penyakit, menyebabkan ruam dan kulit pecah-pecah.
  • Risiko infeksi kulit. Kulit kering yang retak/ pecah-pecah memungkinkan bakteri masuk ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi.

Penyebab Kulit Kering

Penyebab kulit kering umumnya cukup beragam, beberapa di antaranya termasuk:

Penggunaan Sabun dan Detergen yang Keras

Banyak produk sabun, deterjen, dan sampo diformulasikan untuk menghilangkan minyak. Hal ini dapat membuat kulit menjadi lebih kering dan terasa kasar karena produk tersebut dapat menghilangkan kelembaban alami kulit.

Mandi Air Panas Dalam Waktu Lama

Mandi dengan air panas dalam waktu lama atau terlalu sering menggosok kulit saat mandi juga dapat membuat kulit kehilangan minyak alami dan kelembaban. Hal ini dapat menjadi penyebab kulit terasa kering, kaku, dan pecah-pecah.

Cuaca Panas atau Dingin

Cuaca yang dingin atau kering dapat membuat kulit kehilangan kelembaban alaminya dan menyebabkan kulit kering. Hal ini terjadi karena cuaca dingin menyebabkan penurunan kelembaban udara sehingga membuat kulit lebih mudah kehilangan kelembaban alaminya. 

Selain itu, paparan panas seperti terpapar sinar matahari yang intens atau berada di dekat perapian dan ruangan dengan pemanas juga dapat memicu xerosis. Hal ini karena udara panas juga cenderung mengurangi kelembaban alami kulit.

Defisiensi Vitamin

Kulit kering juga dapat menjadi pertanda bahwa seseorang kekurangan asupan atau mengalami defisiensi vitamin A atau vitamin D, defisiensi seng atau zat besi.

 

Baca Juga: Vitamin D: Manfaat, Dosis, dan Sumber Terbaik

Baca Juga: Vitamin A: Manfaat, Dosis, dan Sumber Terbaik

 

Penuaan

Seiring bertambahnya usia, produksi minyak alami yang dibutuhkan oleh kulit untuk menahan air semakin menurun. Hal ini pun menyebabkan kulit menjadi lebih mudah kering.

Penyakit Kulit

Xerosis juga bisa muncul sebagai gejala maupun efek berbagai penyakit kulit. Termasuk di antaranya:

  • Gangguan kulit inflamasi, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, dermatitis kontak iritan, eksim dishidrotik, dermatitis seboroik, psoriasis, dll.
  • Gangguan kulit menular (terutama pada fase kronis), seperti kudis, infeksi bakteri, atau jamur.

Gangguan Sistemik

Selain penyakit kulit, ada beberapa penyakit dalam atau sistemik yang dapat membuat kulit menjadi kering. Di antaranya termasuk:

  • Gangguan endokrin atau metabolik, seperti diabetes melitus, hipotiroidisme, dan hipertiroidisme.
  • Peradangan, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
  • Infeksi, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.
  • Hormonal saat kehamilan atau menopause.
  • Hematologi, seperti gangguan mieloproliferatif, multiple myeloma, dan limfoma Hodgkin atau Non-Hodgkin.

Efek Samping Obat

Xerosis dapat terjadi sebagai efek samping konsumsi obat tertentu seperti:

  • Diuretik
  • Beta-blocker
  • Kontrasepsi
  • Retinoid
  • Steroid topikal jangka panjang
  • Agen penurun lipid
  • Terapi radiasi, dll.

Dehidrasi

Keringat berlebih dan asupan air yang tidak mencukupi dapat membuat kulit menjadi kurang terhidrasi sehingga tampak kering dan kusam.

Tanda-Tanda Kulit Kering

Berikut adalah beberapa tanda kulit kering:

  • Sensasi kencang/ sesak di kulit
  • Kulit terasa dan terlihat kasar
  • Kulit kusam 
  • Kulit kurang elastis
  • Garis-garis halus dan kerutan kulit terlihat
  • Gatal (pruritus)
  • Kulit terlihat bersisik 
  • Kulit bisa pecah-pecah
  • Pengelupasan ringan hingga parah dan mengelupas
  • Retakan yang dalam mungkin bisa berdarah.

Cara Mengatasi Kulit Kering

Penanganan xerosis berfokus pada pemulihan lipid fisiologis pada epidermis, meningkatkan kelembaban kulit, mengoptimalkan fungsi skin barrier, dan meningkatkan diferensiasi epidermal. 

Beberapa langkah homecare atau perawatan di rumah yang direkomendasikan untuk mengatasi serta mencegah kulit kering antara lain:

1. Minum Air yang Cukup

Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering - Kavacare (1)
Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering – Kavacare (1)

 

Konsumsi air putih yang cukup setiap hari untuk menjaga semua jaringan tubuh termasuk kulit. Air membantu menghidrasi kulit dan menjaga kelembaban alaminya. 

 

Dapatkan Layanan: Haruskah Minum Air 8 Gelas Sehari?

 

2. Batasi Frekuensi dan Durasi Mandi

Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering - Kavacare (2)
Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering – Kavacare (2)

 

Jangan mandi terlalu lama, batasi waktu mandi antara 5 hingga 10 menit saja. Lalu bilas dan keringkan serta cobalah mandi tidak lebih dari sekali sehari. Selain itu, hindari penggunaan air panas saat mandi, karena air panas dapat menghilangkan minyak alami pelindung kulit dan membuat kulit semakin kering.

3. Gunakan Pembersih yang Lembut dan Bebas Pewangi

Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering - Kavacare (3)
Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering – Kavacare (3)

 

Saat mandi, gunakan pembersih yang lembut dan bebas pewangi untuk menghilangkan kotoran dan minyak.  Hindari pula menggunakan pembersih terlalu banyak hingga terbentuk busa yang tebal, seperti sabun tradisional. Pembersih dan sabun jenis ini bisa membuat kulit menjadi basa, yang menyebabkan kulit kering dan gatal yang memburuk. 

Sebaliknya, pembersih deterjen sintetik lebih disukai karena pH asamnya yang sangat mirip dengan pH alami kulit. Pembersih ini kurang mengiritasi dibandingkan sabun tradisional, dan pH rendahnya terbukti menurunkan pruritus atau gatal-gatal.

4. Gunakan Krim Pelembab Segera 

Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering - Kavacare (4)
Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering – Kavacare (4)

 

Setelah mandi, keringkan kulit dengan lembut menggunakan handuk dan oleskan pelembab segera karena ini akan mengurangi penguapan. Pilihlah pelembab yang berbahan dasar minyak (krim atau salep) karena konsistennya lebih kental daripada pelembab yang lebih banyak mengandung air (lotion). Krim yang memiliki tekstur yang lebih berminyak diketahui dapat mencegah kehilangan air transepidermal.

5. Gunakan Tabir Surya

Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering - Kavacare (5)
Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering – Kavacare (5)

 

Sinar matahari dapat menyebabkan kulit kering dan merusak kulit. Oleh karena itu, gunakan tabir Surya dengan SPF 30 atau lebih setiap kali keluar rumah untuk melindungi kulit dari sinar UV.

6. Memakai Sarung Tangan

Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering - Kavacare (6)
Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering – Kavacare (6)

 

Lindungi tangan dengan sarung tangan yang sesuai saat menggunakan detergen yang keras, berkebun, dan saat melakukan aktivitas yang dapat membuat kulit menjadi kering.

7. Manfaatkan Pelembab Udara 

Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering - Kavacare (7)
Infografis Cara Mengatasi Kulit Kering – Kavacare (7)

 

Manfaatkan juga pelembab udara atau humidifier, terutama selama cuaca dingin. Humidifier dapat membantu menjaga kelembaban udara di rumah Anda dari pengaruh cuaca yang panas maupun dingin. Sehingga, kulit pun tidak mudah menjadi kering karena kelembabannya senantiasa terjaga.

Apa Bedanya Kulit Kering dan Kulit Dehidrasi?

Kulit kering dan kulit dehidrasi terlihat sama tetapi keduanya disebabkan oleh faktor yang berbeda. Kulit kering terjadi ketika kulit tidak menghasilkan cukup minyak alami yang dibutuhkan untuk mempertahankan kelembutan dan elastisitas kulit.

Sementara kulit dehidrasi merupakan kondisi yang muncul ketika tubuh tidak mendapatkan asupan air yang mencukupi. Dengan kata lain, kulit dehidrasi bisa menjadi salah satu gejala ketika seseorang mengalami kekurangan cairan dalam tubuh.

Berikut ini merupakan perbedaan antara kulit kering dan juga kulit dehidrasi dilihat dari penyebab umum dan tanda atau gejala masing-masing kondisi.

Penyebab Umum Kulit Dehidrasi

Kulit dehidrasi umumnya disebabkan oleh hal-hal berikut ini:

  • Tidak minum cukup air
  • Berkeringat terlalu banyak
  • Kehilangan cairan melalui diare atau muntah
  • Mengalami demam
  • Terpapar sinar matahari cukup lama

Selain itu, kulit dehidrasi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain termasuk:

  • Kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi kesehatan juga dapat menyebabkan dehidrasi dan memicu terjadinya kulit dehidrasi, seperti penyakit diabetes, cystic fibrosis, dan disfungsi ginjal yang bisa membuat orang lebih sering berkeringat atau buang air kecil.
  • Efek samping obat. Terdapat  beberapa obat yang dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh dan menyebabkan kulit menjadi kurang terhidrasi, termasuk:
    • Diuretik
    • Laksatif atau obat pencahar
    • Antasida
    • Antihistamin
    • Obat tekanan darah

Tanda-tanda Kulit Dehidrasi

 Tanda-tanda kulit dehidrasi hampir sama dengan tanda kulit kering, ini termasuk:

  • Ada bercak kulit kering
  • Bercak mungkin kasar, bersisik, atau gatal
  • Garis-garis halus yang lebih terlihat di kulit
  • Kulit tampak kusam
  • Kulit kurang elastis dari biasanya.

 

Baca Juga: Infus di Rumah

 

Kapan Harus ke Dokter Saat Kulit Kering?

Kulit kering sebenarnya adalah masalah yang cukup umum dan dapat diatasi sendiri di rumah dengan mencukupi kebutuhan cairan dan menghindari hal-hal yang bisa membuat kulit mengalami iritasi atau kerusakan.

Namun kondisi ini juga memiliki risiko komplikasi yang perlu diwaspadai, yaitu pruritus yang mengarah pada peningkatan risiko infeksi kulit saat mikroorganisme masuk melalui celah di permukaan kulit. Komplikasi lain dari kulit kering termasuk alergi makanan (hubungan antara mutasi filaggrin dan atopik) dan dermatitis kontak alergi (karena fungsi penghalang kulit yang terganggu).

Jika berbagai cara penanganan rumahan yang telah dilakukan tidak juga mengembalikan kondisi kulit seperti semula, atau justru gejalanya semakin parah, ada baiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan cara mengatasinya dengan tepat.

Anda bisa menghubungi Kavacare di nomor 0811-1446-777 untuk melakukan telekonsultasi dengan dokter secara mudah dan nyaman segera.

Sumber:

  1. Dry Skin. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-skin/symptoms-causes/syc-20353885. Diakses 7 Mei 2023.
  2. Xeroderma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK565884. Diakses 7 Mei 2023.
  3. Dermatologists Top Tips For Relieving Dry Skin. https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/dry/dermatologists-tips-relieve-dry-skin. Diakses 7 Mei 2023. 
  4. What’s Your Skin Type. https://www.webmd.com/beauty/whats-your-skin-type. Diakses 7 Mei 2023. 
  5. Dehydrated Skin. https://www.medicalnewstoday.com/articles/dehydrated-skin. Diakses 7 Mei 2023.
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare